Kunjungan Presiden Prabowo ke Mesir: Memperkuat Diplomasi Pendidikan dan Peran Global RI

Abdul Muta’ali Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Kairo
24/12/2024 05:10
Kunjungan Presiden Prabowo ke Mesir: Memperkuat Diplomasi Pendidikan dan Peran Global RI
(Dok. Pribadi)

PRESIDEN Prabowo tiba di Kairo pada Rabu, 17 Desember 2024. Presiden ke-8 RI ini adalah presiden pertama RI yang berkunjung ke Mesir sejak 11 tahun terakhir, yakni saat SBY menghadiri KTT OKI pada 6-7 Februari 2013. Selama tiga hari, 17-19 Desember 2024, Prabowo berada di Mesir untuk menghadiri KTT Ke-11 Developing Eight (D-8) atau Forum Ekonomi Delapan Negara Berkembang; Mesir, Indonesia, Turki, Iran, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, dan Nigeria. Januari 2026 Indonesia akan menjadi tuan rumah forum D-8 ini.

Selain menghadiri KTT D-8, Prabowo juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Mesir Abdel Fatah El-Sisi. Banyak kesepakatan disampaikan dalam joint press statements, mulai masalah ekonomi dan perdagangan, politik dan keamanan, Palestina tentunya, teknologi, hingga pendidikan.

Melalui D-8 ini sejatinya bisa dimanfaatkan RI men-challenge posisi organisasi global seperti OKI terkait banyak PR yang belum selesai, seperti kemerdekaan Palestina, kemiskinan, pengangguran, kelaparan, dan lemahnya negara-negara muslim. Istilah Prabowo negara-negara muslim tidak dihormati. Menariknya semua anggota D-8 ini adalah anggota OKI.

KTT D-8 ini juga bisa digunakan RI sebagai panggung evaluasi kinerja PBB terkait dengan tidak ramahnya ekonomi global bagi negara-negara berkembang, perang Rusia-Ukraina dan genosida di Gaza yang tidak bisa dihentikan oleh PBB, serta mandulnya produk hukum PBB. Posisi RI sebagai tuan rumah D-8 2026 bisa menjadi milestone peran global kita.

Dengan 6 prinsip D-8, yaitu perdamaian bukan konflik, dialog bukan konfrontasi, kerja sama bukan eksploitasi, keadilan bukan standar ganda, kesetaran bukan diskriminasi, dan demokrasi bukan penindasan, sejatinya ini melampaui PBB bahkan kelompok kuartet sekalipun; PBB, Uni Eropa, AS, dan Rusia.

Terlebih Indonesia bukan hanya akan menjadi presidensi D-8 berikutnya per Januari 2026, tetapi juga koordinator penanggulangan kemiskinan, SDM, dan pendidikan di D-8. KTT D-8 ini bisa menjadi hub bagi Indonesia dalam mengorkestrasi Global South. Isu kemiskinan, SDM, dan pendidikan adalah isu utama konfllik global saat ini. Genosida dan konflik sudah menjadi rahasia umum bahwa aktor globalnya ialah kuartet.

Ada dua hal yang sangat menarik dan positif dalam kunjungan Prabowo ke Mesir ini, yang menurut hemat saya dapat memainkan lebih peran global Indonesia. Pertama, pidato Prabowo pada KTT D-8 yang berdurasi 4 menit 33 detik sangat genuine dan berkarakter.

Dalam banyak pertemuan internasional para pemimpin negara khususnya negara-negara muslim biasanya mengecam Israel tanpa ada evaluasi internal. Dengan lugas Prabowo mengatakan, ini imbas karena kita sebagai negara muslim tidak dihormati. Terlalu banyak perpecahan dan pertikaian di antara kita. Prabowo mengingatkan divide et impera adalah produk imperialisme. Konflik Sudan, Yaman, Suriah, di antara korbannya.

Anwar Ibrahim, PM Malaysia, mendukung pernyataan Prabowo ini bahwa “Apa yang dikatakan Prabowo adalah kebenaran pahit untuk diketahui.”

D-8 sejak berdirinya 15 Juni 1997 cenderung normatif, normative statements. Lebih jauh Prabowo mengatakan D-8 adalah 1/7 ekonomi dunia. Bahkan masyarakat muslim yang jumlahnya 2 miliar, separuh masyarakat dunia adalah kekuatan yang tidak tertandingi jika solid. Inilah patsun patriotisme Prabowo.

Kedua, pertemuan Presiden Prabowo dengan para mahasiswa Indonesia di Al-Azhar Conference Centre (ACC) sangat perlu diapresiasi. Dari 6 negara yang dikunjungi Prabowo pascapelantikan 8-24 November 2024; Tiongkok, AS, Peru, Brasil, Inggris, dan UEA, hanya dalam kunjungan ke Mesir 17-19 Desember 2024 Presiden Prabowo memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Indonesia khususnya mahasiswa Al-Azhar.

Lebih dari 1.200 mahasiswa Indonesia memadati gedung ACC. Andaikan diizinkan pihak terkait, tentu kehadiran mahasiswa Indonesia lebih banyak lagi. Mengingat jumlah mahasiswa Indonesia di Mesir lebih dari 15.000.

Hemat saya, kuliah umum Prabowo di hadapan para mahasiswa Indonesia adalah keberpihakan dan konsentrasinya kepada pendidikan. Bangsa yang menghargai pendidikan kelak akan maju. Jepang di antaranya, melalui visi Kaisar Hirohito. Prabowo sangat paham hal itu. Problematika kebangsaan mulai dari kemiskinan, pengangguran, kesehatan, stabilitas, kekuatan pangan, dan sebagainya sangat complicated, tapi yakinlah sebetulnya solusi utamanya adalah pendidikan dan SDM.

Kita berharap dipecahnya Kemdikbudristek menjadi 3 kementerian, yaitu Kemendikdasmen, Kemenbud, Kemendikti-Ristek, adalah upaya pemerintah memajukan pendidikan dan kebudayaan Indonesia. Menariknya, sebelum memberikan kuliah umum, Prabowo bertemu dengan Grand Sheikh Al-Azhar (GSA) Prof Ahmed El-Tayyeb. Tentu beliau menitipkan kepada GSA para putra-putri calon pemimpin Indonesia, selain bertukar pandangan terkait moderatisme, toleransi, dan kolaborasi bangsa-bangsa untuk perdamaian dan kemanusiaan.

Kuliah umum Prabowo di hadapan mahasiswa Indonesia khususnya mahasiswa Indonesia di Al-Azhar ini sangat penting. Kita tahu kondisi global saat ini sedang tidak baik-baik saja, bahkan ada kecenderungan memicu perang global. Artinya bahwa para pemimpin dan aktor global saat ini minim karakter humanisme. Sejatinya, inilah produk pendidikan saat ini. Kekuatan riset teknologi tidak segaris lurus dengan software-nya.

Al-Azhar memang sangat tradisionalis, tetapi sangat humanis, moderat, dan sangat toleran. Wajar seorang Soekarno sempat mengkritik Presiden Gamal Abdul Naser yang hendak menutup Al-Azhar. “Kami orang Indonesia, mengenal Mesir melalui Al-Azhar, karena ia sejalan dengan pikiran dan falsafah kebinekaan Indonesia.”

Perlu diketahui bahwa penulis teks pengakuan Mesir akan kemerdekaan Indonesia ialah Mushtafa Abdurrazzaq, Grand Sheikh Al-Azhar 1945-1947. Ektremisme dan radikalisme tidak punya tempat di Al-Azhar. Gus Dur adalah contoh alumnus produk pendidikan Al-Azhar; sangat humanis dan inklusif. Pendidikan riset dan teknologi harus dibarengi dengan mental keluhuran akhlak dan kearifan. Istilah Pak Habibie, Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan Imtak (iman dan takwa) atau ESQ (emotional spiritual quotient) istilah Ary Ginanjar.

Pertemuan Prabowo dengan GSA juga mahasiswa Indonesia adalah pesan perdamaian dan kerukunan. Hari ini dunia pendidikan sejatinya tidak lagi sekadar transformasi knowledge, tapi juga pembentukan karakter. Al-Azhar dengan 65.000 mahasiswa asing, 15.000-20.000 di antaranya mahasiswa Indonesia, terus mengupayakan layanan terbaik hingga transformasi digital dalam administrasi. Merekalah yang akan melanjutkan Indonesia ke depan. Maka, negara dan pemerintah RI sejatinya pun memperhatikan dan memberikan prioritas terkait keberadaan putra-putri Indonesia ini agar visi Indonesia Emas 2045 terealisasi.

Sisi lain dari kuliah umum Prabowo ini ialah tema besar kebangsaan, yakni upaya penegakan hukum terhadap para koruptor. Beberapa tahun ke belakang kita tahu ada dugaan pelemahan institusi KPK, selain pemberantasan korupsi hanya slogan semata. Memang masalahnya sangat politis dan problematik.

Prabowo menjadikan panggung kuliah umum di Al-Azhar, yang dihadiri para petinggi Al-Azhar seperti Deputy Grand Sheikh Prof Dhuwayni, Rektor Al-Azhar Prof Salamah Jumah Daud, Wakil Rektor Azhar Urusan Pascasarjana, dan petinggi lainnya, seolah-olah menawarkan ijtihadnya. Para koruptor mengembalikan dana korupsinya kepada negara lantas bebas pidana. Tapi jika Anda tidak ada iktikad baik wahai para koruptor, maka kami pun akan bersikap tegas. Sontak para mahasiswa tepuk tangan memberikan apresiasi.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya