Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Presiden Prabowo Subianto memulai rangkaian kunjungan kerja ke luar negeri pada Rabu, 2 Juli 2025. Prabowo akan mengawali lawatan dengan mengunjungi Arab Saudi.
Menteri Sekretaris (Mensesneg) Prasetyo Hadi membeberkan beberapa hal yang akan dibahas oleh Presiden Prabowo dengan Pemerintah Arab Saudi. Antara lain mengenai kampung haji dan kuota haji.
"Bapak Presiden sedang berencana untuk membicarakan mengenai perbaikan penanganan haji. Termasuk rencana kita untuk memiliki sendiri kampung haji di Arab Saudi. Ini waktunya bertempatan sekali dengan selesainya penyelenggaraan haji yang cukup waktu supaya kita penyelenggaraan tahun haji yang berikutnya akan jauh lebih baik lagi," ujar Pras sapaanya, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kemarin.
Usai lawatan dari Arab Saudi, Prabowo akan melanjutkan kunjungan ke Brasil untuk hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (BRICS). Namun, Pras belum dapat memastikan apakah Prabowo akan melanjutkan lawatan ke Perancis.
"Tunggu saja, jangan semuanya diceritakan," tuturnya.
Pras menegaskan agenda Prabowo untuk hadir dalam Bastille Day pada 14 Juli mendatang telah direncanakan. Namun, masih melihat perkembangan dari KTT BRICS. Prasetyo mengatakan kemungkinan Prabowo akan kembali ke Tanah Air di atas 10 Juli 2025. (Bob/P-1)
Prasetyo, yang akrab disapa Pras, menjelaskan alasan Indonesia membutuhkan penambahan kuota haji. Menurutnya, saat ini antrean haji terus memanjang.
Presiden Prabowo Subianto memimpin Rapat Terbatas bersama jajaran Menteri Kabinet Merah Putih untuk membahas strategi menghadapi dinamika perekonomian global.
Indonesia, kata Prabowo, menginginkan solusi damai dalam konflik antara Israel dan Iran. Menurutnya, jalan keluar terbaik harus segera ditemukan.
Penjajakan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, terutama dalam mendongkrak lifting minyak dan gas nasional sesuai target.
Meskipun tantangan terbesar berada di kawasan Afrika, kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia tidak boleh lengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved