Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penyebab Negara-Negara Muslim tidak Bersatu Atasi Isu Palestina

Dhika Kusuma Winata
20/12/2024 22:27
Penyebab Negara-Negara Muslim tidak Bersatu Atasi Isu Palestina
Warga mengikuti aksi solidaritas di kawasan Nol Kilometer Yogyakarta, Minggu (13/10).(ANTARA/HENDRA NURDIYANSYAH)

PRESIDEN Prabowo Subianto menyerukan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi D-8 untuk bersatu mendukung Palestina. Prabowo menilai upaya-upaya yang dilakukan akan lemah tanpa adanya persatuan. 

Hal itu disampaikan Prabowo dalam KTT D-8 di Kairo, Mesir pada Kamis (19/12) waktu setempat. 

Pakar Timur Tengah Smith Alhadar sepakat perlunya persatuan dalam mendukung Palestina dan menghentikan Israel. Namun, menurutnya, persatuan masih jauh panggang dari api. 

Alhadar menuturkan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang terdiri dari 57 negara termasuk semua negara anggota D-8 saja tidak mampu memengaruhi dinamika krisis di Palestina maupun menekan Israel yang didukung Amerika Serikat (AS). 

"Prabowo benar bahwa andaikan D-8, OKI atau Liga Arab bersatu dalam menggunakan kekuatannya secara maksimal untuk menekan AS, jelas mereka akan berhasil," kata Smith Alhadar ketika dihubungi, Jumat (20/12). 

"Sayangnya D-8, Liga Arab, bahkan OKI, terpecah dalam isu Palestina. Ini karena pertama, setiap negara memburu kepentingan nasionalnya sendiri-sendiri," ucapnya. 

Kedua, kata Alhadar, sebagian negara Arab masih sangat bergantung pada AS dari sisi ekonomi, politik, dan keamanan. 

Ketiga, Mesir dan Turki sebagai dua negara D-8 yang punya huhungan diplomatik dengan Israel, merupakan sekutu utama AS di Timur Tengah. 

Keempat, imbuhnya, Iran sebagai musuh besar AS dan Israel sejatinya merupakan anggota D-8 yang ditakuti negara-negara Arab Teluk. 

Kebijakan Iran membentuk poros perlawanan di berbagai negara Arab untuk melawan hegemoni AS dan Israel di kawasan justru dilihat negara-negara Arab sebagai ancaman terhadap keamanan teritorial mereka. 

"Dalam konteks ini mereka (negara Arab Teluk) melihat Israel potensial menjadi sekutu mereka ke depan untuk mengimbangi Iran. Dalam konteks ini pula sulit bagi D-8, OKI, atau Liga Arab kompak bersatu menekan AS agar memaksa Israel menghentikan genosidanya di Gaza," tukas Alhadar. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya