Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNTUK dan atas nama Poltracking Indonesia, perkenankan kami menyampaikan keberatan terhadap pemberitaan Editorial Media Indonesia yang juga disiarkan di saluran Metro TV dengan judul ‘Kembalikan Muruah Lembaga Survei’ yang diterbitkan dan disiarkan pada Rabu, 6 November 2024.
Kami sangat menghormati tugas-tugas jurnalistik media sebagai salah satu pilar demokrasi yang sudah menjadi konsensus bersama. Namun, kami menyampaikan keberatan terhadap publikasi Media Indonesia yang disiarkan oleh Metro TV.
Terkait publikasi tersebut, kami menyampaikan beberapa keberatan beberapa hal:
1. Media Indonesia dan Metro TV tidak berimbang dalam menyampaikan informasi. Apa yang terjadi antara Poltracking dan Dewan Etik Persepi, perlu didengar dari kedua belah sisi agar publik mendapatkan informasi berimbang. Namun, pada acara tersebut, hanya dihadirkan satu narasumber yang mewakili Dewan Etik sehingga informasi dari sisi Poltracking tidak tersampaikan kepada publik.
2. Pembawa acara Leonard Samosir dan Aries Fadhilah sebagai anggota Dewan Redaksi Media Group sudah memosisikan bahwa keputusan Persepi sebagai keputusan yang benar tanpa melihat keberatan-keberatan yang telah disampaikan oleh Poltracking. Hal tersebut dari beberapa kutipan ‘publik mengapresiasi keputusan Persepi’.
3. Narasi percakapan antara pembawa acara dan narasumber, kami merasa seakan Poltracking sudah dalam posisi yang salah. Sementara, Poltracking mampu menjawab semua tuduhan Dewan Etik Persepi kepada Poltracking, karena Poltracking menemukan ada banyak kejanggalan dari putusan yang ada dan tendensi salah satu Dewan Etik yang kurang baik kepada Poltracking.
4. Leonard Samosir dan Aries Fadhilah juga menarasikan seakan Poltracking sudah melanggar etika.
Terkait keberatan-keberatan tersebut, Poltracking meminta Media Indonesia dan Metro TV untuk menampilkan hak jawab terkait beberapa keberatan di atas:
1. Fakta bahwa Poltracking sudah ditarget sejak awal bahkan sebelum temuan survei Jakarta.
2. Fakta bahwa adanya perlakuan kepada antarsesama anggota Persepi.
3. Fakta bahwa Poltracking sudah mengirimkan data-data yang diminta untuk diperiksa dan tidak ada data yang membingungkan.
4. Fakta bahwa dalam putusannya, Dewan Etik tidak bisa menilai dan memeriksa kesahihan data Poltracking.
5. Fakta bahwa Poltracking tidak disebutkan melanggar apa pun termasuk melanggar etika.
6. Fakta bahwa Poltracking tidak melakukan pelanggaran namun diberi sanksi.
7. Media Indonesia dan Metro TV harus menampilkan aturan Dewan Etik bahwa lembaga survei yang diumumkan ke publik apabila melakukan kesalahan berat dan langsung dikeluarkan. Namun, Poltracking tidak disebutkan kesalahan/pelanggarannya, anehnya diberi sanksi dan diumumkan ke publik.
Berbagai poin jawaban tersebut kami minta dimuat pada program Editorial Media Indonesia yang disiarkan di Metro TV. Untuk kebutuhan-kebutuhan data, kami siap memberikan berbagai data yang diperlukan.
Kami berharap media sebagai pilar demokrasi selalu memberikan informasi yang berimbang, dan begitulah sejatinya media dalam menyuplai informasi kepada publik.
Demikian hak jawab dan hak koreksi ini kami sampaikan, untuk dapat dipahami oleh rekan-rekan media.
Masduri Amrawi
Direktur Poltracking Indonesia
Poltracking Indonesia memberikan hak jawab terkait Editorial Media Indonesia yang disiarkan di Metro TV dengan judul “KEMBALIKAN MURUAH LEMBAGA SURVEI”.
Kami dari Fanny And Team Law Office, Advocates & Legal Consultan, Jalan Niaga Nomor 216 Padang, https://www.fannyfauzie.com, 08116608527, menyampaikan hak jawab.
BRi menggunakan hak jawab untuk menanggapi berita terkait tindak pidana korupsi yang dilakukan pekerja BRI Kantor Cabang Pembantu Thamrin City.
Sehubungan dengan adanya pemberitaan di www.mediaindonesia.com pada hari Selasa, 23 Agustus 2022 jam 18:45 WIB dengan Judul Berita “Beking Mafia Belum Ditangkap, FKMTI: Pantas Jokowi Marah”
Sebagai bahan koreksi lainnya, Kami juga akan meneruskan aduan atas pemberitaan yang tidak berbasis fakta ini ke Dewan Pers.
Pengguna Microsoft Azure saat ini dapat menggunakan kemampuan "Correction" yang secara otomatis mendeteksi dan menulis ulang konten yang salah dalam output AI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved