Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Warna Kelam Pendidikan Indonesia

Anggi Afriansyah Peneliti Sosiologi Pendidikan di Pusat Riset Kependudukan BRIN
03/4/2024 05:05
Warna Kelam Pendidikan Indonesia
Ilustrasi MI(Duta)

BEBERAPA waktu lalu diberitakan bahwa Presiden Joko Widodo kaget dengan rasio jumlah penduduk Indonesia di jenjang S-2 dan S-3. Jika menilik data BPS rentang 2016-2022, sesungguhnya Presiden tak perlu kaget sebab sudah terlihat betapa angka partisipasi kasar (APK) di tingkat perguruan tinggi memang masih kecil (berturut-turut 23,34 di 2016, 25 pada 2017, 25,12 di 2018, 30,28 pada 2019, 24,42 di 2020, 26,09 pada 2021, 31,16 di 2022, dan 31,45 pada 2023).

Jika basisnya ialah deretan angka statistik, dari segi capaian memang ada peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Namun, jika diselisik lebih detail, mereka yang dapat mencapai pendidikan tinggi merupakan penduduk yang memiliki status ekonomi tinggi (BPS, 2023). Terang pendidikan tampaknya belum dinikmati oleh segenap bangsa Indonesia. Jika menyimak data rata-rata lama sekolah (RLS) di 2022, masih 9,08 atau setara anak SMP kelas 9. Jadi penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas rata-rata hanya mengenyam pendidikan hingga jenjang SMP kelas 9.

Selengkapnya baca di epaper Media Indonesia https://epaper.mediaindonesia.com/detail/warna-kelam-pendidikan-indonesia



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya