Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
BANYAK yang menghardik, menghujat, meremehkan, dan menentang langkah Gibran Rakabuming Raka berduet dengan Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilpres 2024. Inilah ujian pertama Gibran untuk memajukan kepemimpinan muda Indonesia.
Baca juga: Melawan Kegamangan Milenial
Jika kita melihat ke belakang, upaya serupa juga pernah dirasakan Joko Widodo saat akan maju pada Pilpres 2014 silam. Ada yang menyebutnya plonga-plongo hingga dicemooh capres boneka. Tapi semua itu terbantahkan.
Kepemimpinan Jokowi selama dua periode melaju cepat, pembangunan masif yang bermanfaat bagi rakyat terjadi hampir seantero negeri. Belum lagi laju pemerataan ekonomi dengan begitu banyak ujian global, mampu dihadapi.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Singgung Tanda-Tanda Represi Orde Baru
Kembali ke Gibran, dia tidak peduli dengan kritik yang menghantamnya. Dia terus maju perlahan di tengah banyaknya dukungan dari masyarakat kepadanya. Gibran tak mendengar teriakan para pembenci, dia hanya mengutamakan kemajuan Indonesia.
Gibran sudah menghempaskan ego pribadinya semenjak memutuskan untuk menjadi seorang politisi. Dia yang berlatarbelakang sebagai pengusaha, sudah membuang jauh kepentingan pribadi dan menasbihkan dirinya untuk masyarakat. Mengabdi dan berbakti untuk Indonesia.
Baca juga: Mahfud MD: Kecurangan tidak Membawa Berkah
Sikap ini sudah nampak ketika Gibran lebih mengutamakan gen z dibandingkan dirinya sendiri kala disebut sebagai ‘anak ingusan’ oleh politikus senior PDIP Panda Nababan. Gibran hanya khawatir diksi-diksi keras tentang anak muda nantinya membuat Gen Z antipati dengan partai politik.
Bahkan dengan sadar, Gibran membaca dan mempelajari bagaimana untuk bisa mengoptimalkan bonus demografi. Karena yang pasti, Gen Z sudah tidak mungkin lagi diperlakukan sama dengan cara yang biasanya dilakukan. Inilah pentingnya memberikan ruang bagi pemimpin muda untuk menggiring generasinya guna membawa Indonesia Emas.
Inilah nalar seorang pemimpin yang mementingkan kepentingan generasi selanjutnya, bukan hanya kaku pada norma tidak jelas. Gibran jelas mendapatkan mentor langsung dari Jokowi soal kepemimpinan. Di mana pada masa kepemimpinan Jokowi terus melakukan gebrakan infrastruktur yang ternyata menjadi kunci wujudkan pemerataan ekonomi.
Kecintaan Gibran dan Jokowi kepada kemajuan indonesia bukan drama, tak pula memajukan perasaan, tapi telah dan akan membuktikan ide dan gagasannya mewujud dalam program kebangsaan.
Persis seperti yang disampaikan Presiden Jokowi baru-baru ini, bahwa demokrasi yang ingin diwujudkan adalah demokrasi yang membangun, yang menghasilkan solusi terhadap masalah-masalah bangsa, yang menghasilkan strategi-strategi untuk kemajuan bangsa dan pertarungan demokrasi seharusnya diisi dengan kompetisi adu gagasan, bukan adu perasaan.
Karena itu, Gibran dan Jokowi menyatu padu tak peduli hujatan dan ejekan, mereka tetap bekerja dan berbuat yang terbaik untuk rakyat.
Akan lebih bijak jika Jokowi menyebut dengan tegas orang besar yang membekingi tuduhan ijazah palsu dan pemakzulan Gibran.
KETUA Umum Partai Berkarya, Mochammad Ridwan Andreas menyatakan dukungan penuh pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
WAKIL Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan membuka secara resmi Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 26 Juli 2025.
WAKIL Ketua DPR RI Fraksi Partai NasDem Saan Mustopa mendorong Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka segera mulai berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN)
Harus dipastikan ide tersebut apakah optimal atau tidak bagi IKN, pihaknya menunggu keputusan Presiden Prabowo Subianto.
Adapun penyerapan tenaga kerja di KEK juga dinilai menunjukkan hasil menggembirakan bagi pemerintah. Sepanjang 2024, Rosan menyebut ada 47.747 orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved