Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
RELEVANSI aktivitas penilaian yang selama ini terkesan lebih menekankan pada aspek akuntabilitas ketimbang sebagai upaya mendorong perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran siswa mulai dipertanyakan. Pemanfaatan penilaian (tes) standar yang digunakan sejauh ini dinilai sudah sedikit berlebihan, yang di banyak negara hasilnya mulai digugat.
Sejumlah penilaian standar yang digunakan untuk mengukur hasil belajar dan pencapaian kurikulum ternyata belum sepenuhnya berhasil meningkatkan kemampuan/keterampilan transfer dan metakognitif siswa. Padahal, kedua kemampuan/keterampilan berpikir ini dibutuhkan guna membantu siswa memecahkan masalah-masalah baru yang konteksnya berbeda dari yang sebelumnya dipelajari.
Penilaian standar dianggap sudah terdeviasi dengan memperlakukan kegiatan penilaian hanya sebatas untuk kepentingan akuntabillitas dan melihat pencapaian pendidikan siswa secara makro. Dengan begitu, esensi penilaian yang merupakan bagian integral dari pengajaran, yakni untuk membantu dan meningkatkan kualitas pembelajaran siswa, terabaikan. Pengendali kebijakan pendidikan hanya puas dengan data agregat/makro sehingga lupa dengan tugas utamanya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi setiap individu anak (secara adil dan merata).
Padahal, dunia pendidikan saat ini sedang mempersiapkan siswa untuk sebuah era di saat penciptaan pengetahuan sudah menjadi esensi baru. Literasi dan strategi berpikir kritis sudah menjadi kebutuhan nyata untuk membantu siswa memecahkan berbagai masalah kompleks dalam konteks dan situasi budaya yang berbeda. Pendidikan berperan penting dalam mempersiapkan siswa untuk dapat berkonstribusi memecahkan berbagai persoalan yang terjadi di lingkungan masyarakat terdekatnya.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, berbagai perubahan dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian menjadi sebuah keniscayaan. Proses pembelajaran harus berpindah dari yang selama ini berorientasi pada pengetahuan prosedural dan hapalan (rote learning) menjadi pembelajaran yang mengutamakan pada kedalaman (deeper learning) dan bermakna. Aktivitas penilaian juga sudah harus berubah dari yang sebelumnya menggunakan penilaian (tes) standar yang hanya mengukur kemampuan berpikir prosedural dan hapalan, menjadi penggunaan penilaian alternatif seperti penilaian portofolio yang mengukur kemampuan berpikir kompleks, dalam, dan substantif.
Penilaian alternatif
Penilaian alternatif adalah penilaian nontradisional yang menilai perolehan, penerapan pengetahuan dan keterampilan yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses maupun produk (Herman et al., 1992; Marzano, 1993; Stiggins, 1993; Bookhart, 2001; Zainul, 2001).
Penilaian alternatif memberikan tugas langsung yang mengharuskan siswa untuk melakukan suatu kegiatan yang menuntut penerapan pengetahuan dan keterampilan dari beberapa tujuan pembelajaran dan menggunakan kriteria yang jelas untuk mengevaluasi seberapa baik siswa dalam mengaplikasikan tugas itu. Penilaian alternatif menuntut siswa untuk melakukan sesuatu berdasarkan pengetahuan/keterampilan yang telah mereka kuasai sebelumnya, seperti membuat rak buku, membuat laporan proyek, atau mendemonstrasikan, seperti menunjukkan bagaimana cara mengukur massa pada skala laboratorium (Nitko, 2004).
Peniaian portofolio
Penilaian portofolio adalah kumpulan karya siswa yang menunjukkan upaya, kemajuan, dan pencapaian siswa dalam satu atau lebih bidang. Koleksinya harus mencakup partisipasi siswa dalam memilih konten, kriteria pemilihan, kriteria penilaian prestasi, dan bukti refleksi diri siswa (Meyer, 1990). Seperti yang diilustrasikan dalam definisi di atas, "Portofolio memberikan penjelasan yang kompleks dan komprehensif tentang kinerja siswa dalam konteksnya," (Paulson, 1991). Proses pengembangan portofolio dan kesepakatan tentang kandungan isinya mengindikasikan pendidikan berkelanjutan bagi siswa dan guru.
Portofolio sebagai penilaian alternatif merujuk pada pendekatan penilaian yang tidak hanya mengandalkan ujian tertulis atau tes standar, tetapi juga mengambil karya nyata atau hasil kerja yang dihasilkan oleh individu sebagai bagian dari penilaian mereka. Ini mencakup berbagai jenis pekerjaan, proyek, tugas, dan prestasi yang mencerminkan kemampuan, keterampilan, dan pemahaman seseorang dalam suatu mata pelajaran atau area tertentu.
Pendekatan penilaian alternatif portofolio ini memiliki beberapa manfaat. Pertama, mengukur kemampuan sebenarnya. Portofolio memungkinkan individu untuk menunjukkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam situasi yang lebih nyata dan kontekstual jika dibandingkan dengan tes standar. Ini menciptakan gambaran yang lebih lengkap tentang kemampuan siswa sebenarnya ketimbang hanya mengandalkan pengetahuan teoretis.
Kedua, memfasilitasi pembelajaran aktif. Dengan bekerja pada proyek-proyek dan tugas-tugas untuk membuat portofolio, hal itu mendorong pembelajaran siswa aktif dan pemahaman mendalam. Mereka harus menerapkan konsep-konsep dalam situasi nyata, memecahkan masalah, dan membuat keputusan berdasarkan pemahaman mereka.
Ketiga, menghargai diversitas. Portofolio memungkinkan individu untuk menunjukkan berbagai keterampilan dan bakat yang mungkin tidak dapat diukur dengan baik dalam ujian standar. Kondisi itu menciptakan kesempatan bagi orang-orang dengan beragam kekuatan untuk bersinar melalui cara yang sesuai dengan potensi masing-masing. Pendekatan ini juga mendorong kreativitas dan inovasi karena individu diberikan kebebasan untuk memilih cara menyelesaikan tugas atau proyek yang diberikan. Ini memungkinkan mereka untuk berpikir di luar kotak dan menunjukkan ide-ide orisinal.
Keempat, persiapan untuk dunia nyata. Portofolio mencerminkan tugas-tugas dan pekerjaan yang dilakukan di dunia nyata. Ini membantu mempersiapkan individu untuk tantangan yang akan mereka hadapi di tempat kerja atau dalam kehidupan profesional mereka.
Kelima, menilai keterampilan tambahan. Selain pengetahuan akademis, portofolio juga dapat menilai keterampilan tambahan seperti kemampuan komunikasi, pemecahan masalah, kerja tim, dan manajemen waktu.
Sebagai instrumen penilaian, portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang digunakan untuk menunjukkan karya terbaik mereka atau memperlihatkan pertumbuhan/perkembangan pembelajaran siswa selama rentang waktu tertentu. Namun, portofolio bukan sekadar kumpulan seluruh karya siswa. Karya yang dimasukkan ke dalam portofolio dibatasi pada karya-karya terbaik dan yang sesuai dengan tujuan portofolio.
Barang-barang yang dimasukkan ke portofolio dipilih dengan cermat dan sengaja agar koleksi secara keseluruhan dapat memenuhi tujuan tersebut. Karya terbaik berisi produk akhir terbaik dari siswa dan umumnya digunakan untuk tujuan penilaian sumatif. Isi portofolio yang dikategorikan 'kumpulan karya terbaik' juga sering kali digunakan sebagai dasar untuk menyertifikasi prestasi siswa dalam bidang seni.
Otoritas pendidikan mungkin memerlukan berbagai jenis karya, seperti gambar, lukisan, produk kerajinan, dan karya dalam berbagai media yang dipilih oleh siswa. Dalam konteks matematika, otoritas pendidikan mungkin akan menetapkan persyaratan agar portofolio siswa mencakup lima hingga tujuh karya terbaik yang melibatkan berbagai jenis aktivitas, alat, dan topik.
Portofolio meningkatkan kepemimpinan
Siswa perlu belajar bagaimana membuat portofolio yang dikategorikan 'karya terbaik' untuk mempresentasikan diri mereka dengan cara yang terbaik. Di antara keterampilan membuat portofolio yang perlu dikuasai oleh siswa ialah kemampuan untuk memutuskan dengan tepat apa yang ingin mereka komunikasikan atau capai melalui portofolio.
Selain itu, cara memilih barang yang akan dimasukkan ke portofolio, strategi terbaik dalam menyajikan karya yang dipilih, dan kemampuan mengevaluasi kualitas karya yang dipilih menggunakan rubrik penilaian yang akan digunakan pada portofolio mereka. Seperti bentuk penilaian alternatif lainnya, penilaian terhadap portofolio dilakukan setelah rubrik penilaian dikembangkan. Rubrik penilaian untuk portofolio biasanya berlaku untuk menilai keseluruhan portofolio dan bukan untuk tiap-tiap bagian secara terpisah, meskipun ada juga pengecualian. Wallahu’ alam bishshawab
.
DALAM beberapa tahun terakhir, konsep pembelajaran mendalam (PM) semakin mendapat perhatian dalam dunia pendidikan.
PERJALANAN studi ke Sydney pada 25 Mei-1 Juni 2025 memberikan saya kesempatan berharga untuk menyelami langsung sistem pendidikan Australia.
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq mengajak semua pemangku kepentingan, terutama pemda dan dinas pendidikan, untuk bersama menguatkan sinergi untuk menyukseskan SPMB.
Ada lima area utama pendekatan pendidikan yang dilakukan Casa Dei Montessori yaitu keterampilan hidup (practical life), sensorial, matematika, bahasa, dan kultural.
Fundtastic kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi cerdas finansial dengan mendukung acara Graduation Sekolah Kanisius tahun ini.
Terdapat potensi tumpang tindih dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional antara sekolah rakyat, sekolah gratis, dan sekolah garuda
DALAM beberapa tahun terakhir, konsep pembelajaran mendalam (PM) semakin mendapat perhatian dalam dunia pendidikan.
PERJALANAN studi ke Sydney pada 25 Mei-1 Juni 2025 memberikan saya kesempatan berharga untuk menyelami langsung sistem pendidikan Australia.
BEKERJA dan mendidik sebagai guru hampir selalu beriring dengan kepercayaan bahwa masa depan kehidupan berada di tangan generasi yang lebih muda; para murid dan pembelajar
Ada beberapa alasan yang mungkin menjelaskan mengapa banyak guru merasa pembelajaran mendalam sulit diterapkan.
BULAN Ramadan bukan sekadar bulan ibadah, tetapi juga momentum refleksi untuk meningkatkan kualitas diri.
PADA 1900, Raja Italia Vittorio Emanuele III dalam pidatonya menyoroti abad ke-20 sebagai 'abad anak'. S
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved