Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
BALIHO bergambar politisi bertebaran di jalan utama hingga penjuru kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur sejak beberapa bulan lalu. Salah satu yang cukup menyita perhatian yakni di simpang Jalan Yos Sudarso dan Jalan Adi Sucipto.
Ada yang masih utuh, ada pula yang sudah koyak dan lusuh dihempas angin. Pemandangan yang sama selalu berulang sejak pemilu-pemilu sebelumnya. Pemasangan alat peraga kampanye (APK) kerap mencuri start dan berebutan di lokasi-lokasi strategis sejak gong penanda pesta demokrasi dibunyikan.
Hajatan pemilihan, entah pemilihan anggota DPR, DPRD, DPD, pemilihan kepala daerah, pemilihan presiden, bahkan pemilihan kepala desa pun identik dengan baliho yang bertebaran di mana-mana. Baliho dan APK lainnya menjadi penanda pesta demokrasi sudah dekat.
Sayangnya, sebagian besar pemilik APK hanya melakukan pemajangan lalu seolah-olah lupa memperhatikan atau mencopotnya ketika sudah rusak atau telah melewati batas waktu kampanye. Akibatnya, setelah pesta demokrasi selesai, APK akan menjadi sampah yang bertebaran di mana-mana. Miris.
Kala masalah sampah kian sulit dikendalikan dan kondisi lingkungan semakin rusak, pesta demokrasi justru menambah tumpukan sampah yang sulit terurai. Padahal, menebar APK di mana-mana tidak selamanya efektif merebut hati konstituen. Memajang foto disertai penggambaran citra diri calon pemimpin di lokasi strategis tak selamanya mendulang dukungan.
Lantas, bila tidak lagi efektif, mengapa calon pemimpin justru memboroskan biaya untuk hal yang tidak berbanding lurus dengan efek elektoral? Mengapa tidak mencari cara kreatif yang lebih efektif, efisien dan tentunya ramah lingkungan, mengingat APK rata-rata terbuat dari bahan mengandung plastik yang bakal menjadi sampah?
Dalam beberapa pemilu terakhir, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mulai mengatur secara spesifik terkait APK. Namun baru sebatas pembatasan jumlah dan pembebanan terhadap APBN untuk pengadaan APK.
Kebijakan politik kepemiluan belum memperlihatkan pentingnya aspek ekologis. Regulasi berdemokrasi masih abai terhadap lingkungan. Pesta demokrasi masih menambah beban ekologis.
Padahal, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2022 mengungkapkan produksi sampah di Indonesia mencapai 19,45 juta ton. Sementara di tingkat lokal, kementerian yang sama mencatat Ruteng, ibukota Kabupaten Manggarai, sebagai salah satu kota kecil terkotor di Indonesia.
Para politisi dan pengambil kebijakan mesti peka terhadap kondisi lingkungan sehingga mulai mendorong eco-democracy atau demokrasi yang ramah lingkungan.
PENERTIBAN baliho dan papan reklame ilegal yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Batam di sejumlah titik utama kota mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
Dari kegiatan tersebut, Satpol PP berhasil menertibkan sebanyak 1 buah baliho, 50 buah pamflet, 49 buah banner, 10 buah spanduk, 3 buah umbul-umbul dan 8 buah papan nama.
Pria asal Kediri itu menegaskan bahwa dirinya tidak mau menari diatas masalah Pasangan Calon (Paslon) yang lain.
KETUA Umum (Ketum) Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, menyampaikan permintaan maaf atas pemasangan spanduk bertuliskan Terima Kasih Joko Widodo (Jokowi).
BALIHO calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta 2024, Ridwan Kamil dan Suswono (Rido), jadi sasaran vandalisme.
Larangan pemajangan iklan rokok dalam di tempat umum pukul industri periklanan
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Di tengah meningkatnya polusi plastik, seorang guru di SDN 003 Bontang Utara, Bontang, menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang kelas.
KOTA Surabaya akan menjadi lokasi pertama proyek kemitraan pemerintah Indonesia dan UEA dalam penanganan sampah plastik sungai untuk mencegah kebocoran di perairan laut.
Enviu Zero Waste telah membangun sekitar 9 solusi dan startup, termasuk Alner, yang menyediakan sistem guna ulang untuk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, dan detergen.
Pembangunan TPST akan difokuskan ke wilayah yang belum memiliki fasilitas pengelolaan sampah seperti Gumelar, Lumbir, Somagede, Kemranjen, dan Tambak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved