Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PANDEMI Covid-19 membuat siswa tidak bebas mendapatkan akses layanan peminjaman buku cetak di perpustakaan sekolah. Di sisi lain, pandemi membuat kita menjadi lebih dekat dengan pemanfaatan teknologi. Hal itulah yang menginspirasi sekolah kami membuat pengadaan fasilitas layanan perpustakaan digitalyang dikemas dalam aplikasi pembelajaran untuk mendukung kebutuhan literasi dan pembelajaran para siswa.
Sebelum pandemi, sekolah kami telah mengembangkan kegiatan gerakan literasi sekolah(GLS). Kegiatannya siswamembaca buku non-pelajaran selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Hanya saja kegiatan GLS ini tidak lagi berjalan lancardi masa pandemi, apalagi ketika siswa harus belajar dari rumah. Kami tetap mendorong siswauntukmembaca buku di rumah dengan pendampingan dari orang tua. Hanya saja karena kesibukan pekerjaan, tidak sedikit orang tua yang hanya mampu memfasilitasi anak mereka dengan gawai tanpa ada pendampingan belajar yang intensif.
Menyikapi fenomena tersebut, kami membuat inovasi dengan mengoptimalkan gawai sebagai media belajar. Sekolah membuat aplikasi perpustakaan digital yang bernama “Surya Ilmu”. Pengoleksian buku digital atau e-bookpun dapat diakses dengan mudah melalui gawai, laptop, ataupun komputer. Dengan adanya “Surya Ilmu”, tidak perlu ruangan permanen dalam memenuhi kebutuhan buku-buku bacaan. Siswapun dapat mengakses buku darimana saja dan kapan saja.
Aplikasi “Surya Ilmu” dapat dengan mudah diunduh oleh siswa melalui playstoredengan nama SD Negeri Nusawungu 05. Setelah aplikasi terpasang, siswa melakukan pendaftaran sebagai anggota untuk pembuatan akun.Setelah proses pendaftaran selesai, siswa dapat membaca buku dengan memilih judul buku yang tersedia.
Gawai yang dimiliki siswa dapat benar-benar berfungsi optimal. Siswa punberlatih membaca dan terus mengasah keterampilannya. Jadi, meskipun siswa berada di rumah, kegiatan literasi tetap dapat dilakukan.
Pada menu perpustakaan digital, tersedia323 judul buku. Setiap judul buku terdiri dari 50 eksemplar buku. Siswa tidak perlu khawatir kehabisan buku yang mereka sukai. Buku-buku bacaan digital yang paling diminati siswa kebanyakan tentang cerita rakyat. Buku untuk memperkaya referensi guru dalam mengajar juga tersedia dalam aplikasi ini.
Meski berada di daerah perbatasan dan jauh dari pusat kota, sekolah kami tetap berkomitmen meningkatkan kemampuan literasi siswa. Berdasarkan data yang terekam di aplikasi, rata-rata siswa membaca buku sekitar 10-20 menit setiap harinya.
Surya Ilmu menjadi bukti keberhasilan sekaligus membuat sekolah kami sebagai sekolah pertama sekecamatan yang memiliki perpustakaan digital.
Bintang Fadil, siswa kelas VI mengaku senang dengan aplikasi Surya Ilmu. Di rumah, dia jadi bisa membaca banyak buku. Sedangkan Syifa Ratubumi, siswa kelas Vmenyebut perpustakaan digital ini membuat membaca buku semakin mengasyikkan. Koleksinya bukunya juga banyak yang menarik.
Tampilan aplikasi Surya Ilmu SDN Nusawungu 05 yang dapat dimanfaatkan guru dan siswa dalam pembelajaran dan membaca buku-buku bacaan.
Dimanfaatkan untuk Pembelajaran
Para guru juga memanfaatkan aplikasi Surya Ilmu yang berbasis LMS (learning management system) untuk membuka kelas. Siswa dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dengan memanfaatkan aplikasi tersebut.
Sekolah membuat PTM terbatas pada Senin-Kamis. Jumat-Sabtu semua siswa melakukan PJJ yang dilakukan melalui G-Meet.
Untuk mengikuti pembelajaran, siswa login melalui akun pribadi. Setelah itu siswa dibimbing oleh guru untuk belajar secara sinkronus dengan tatap muka atau tatap maya, atau asinkronus dengan mengerjakan tugas di rumah yang berkolaborasi bersama teman melalui WhatsApp group (WAG).
Sebelum pembelajaran dimulai, siswa selalu diberi kesempatan membaca buku bacaan yang tersedia diaplikasi selama 15 menit. Jadi GLS bisa tetap berjalan walaupun siswa melakukan PJJ.
Pada kegiatan PTMT maupun PJJ, kami tetap berupaya memfasilitasi siswa belajar aktif dengan unsur MIKiR atau mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi. Misalnya, guru menggunakan lingkungan di sekitar siswa untuk melakukan kegiatan pengamatan atau percobaan. Seperti mengamati pertumbuhan tanaman di rumah atau di sekolah secara generatif dan genetatif; melakukan percobaan campuran homogen dan heterogen dengan air, kopi, gula, dan garam; menemukan bangun ruang atau menghitung luas benda yang ada di sekitar siswa, dan masih banyak lagi.
Pembelajaran tersebut sudah dimasukkan dalam aplikasi Surya Ilmu sehingga siswa yang melakukan PTMT maupun PJJ tetap bisa mengikuti pembelajaran. Bahkan hasil karya siswa juga bisa diunggah dalam aplikasi Surya Ilmu. Untuk mempresentasikan hasil karyanya, siswa bisa melakukan saat tatap muka atau tatap maya dengan guru dan teman-teman sekelasnya.
Berikut adalah beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan dalam Aplikasi Surya Ilmu:
Siswa dapat membaca buku-buku bacaan melalui aplikasi Surya Ilmu dari smart phone. Aplikasi tersebut juga menjadi media pembelajaran saat siswa belajar dari rumah.
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Perlu penguatan kualitas guru dengan mekanisme yang transparan, sehingga mudah diakses.
PULUHAN ribu guru dan penjaga rumah ibadah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Kaltim (Kaltim) pada Rabu (25/6).
Lewat proyek Peta Virtual Wisata Kota Semarang, guru Ayu Kusumadiyastuti ubah pembelajaran teks deskriptif jadi teknologi petualangan.
Kondisi kesejahteraan guru secara umum, saat ini masih terbilang rendah dan belum sebanding dengan pengabdian yang mereka berikan.
PEMERINTAH telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
Satriwan menekankan bahwa Permendikdasmen 7/2025 ini secara egaliter memberikan kesempatan yang sama untuk membuat guru dapat menjadi kepala sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved