Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Perpustakaan Digital ‘Surya Ilmu’ Inovasi Pembelajaran untuk Tumbuhkan Minat Baca Siswa

Asih Andriyani, S.Pd, Guru SDN Nusawungu 05, Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
10/3/2022 17:19
Perpustakaan Digital ‘Surya Ilmu’ Inovasi Pembelajaran untuk Tumbuhkan Minat Baca Siswa
Asih Andriyani, S.Pd, Guru SDN Nusawungu 05,(Ist)

PANDEMI Covid-19 membuat siswa tidak bebas mendapatkan akses layanan peminjaman buku cetak di perpustakaan sekolah. Di sisi lain, pandemi membuat kita menjadi lebih dekat dengan pemanfaatan teknologi. Hal itulah yang menginspirasi sekolah kami membuat pengadaan fasilitas layanan perpustakaan digitalyang dikemas dalam aplikasi pembelajaran untuk mendukung kebutuhan literasi dan pembelajaran para siswa.

Sebelum pandemi, sekolah kami telah mengembangkan kegiatan gerakan literasi sekolah(GLS). Kegiatannya siswamembaca buku non-pelajaran selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Hanya saja kegiatan GLS ini tidak lagi berjalan lancardi masa pandemi, apalagi ketika siswa harus belajar dari rumah. Kami tetap mendorong siswauntukmembaca buku di rumah dengan pendampingan dari orang tua. Hanya saja karena kesibukan pekerjaan, tidak sedikit orang tua yang hanya mampu memfasilitasi anak mereka dengan gawai tanpa ada pendampingan belajar yang intensif.

Menyikapi fenomena tersebut, kami membuat inovasi dengan mengoptimalkan gawai sebagai media belajar. Sekolah membuat aplikasi perpustakaan digital yang bernama “Surya Ilmu”. Pengoleksian buku digital  atau e-bookpun dapat diakses dengan mudah melalui gawai, laptop, ataupun komputer. Dengan adanya “Surya Ilmu”, tidak perlu ruangan permanen dalam memenuhi kebutuhan buku-buku bacaan. Siswapun dapat mengakses buku darimana saja dan kapan saja.

Aplikasi “Surya Ilmu” dapat dengan mudah diunduh oleh siswa melalui playstoredengan nama SD Negeri Nusawungu 05. Setelah aplikasi terpasang, siswa melakukan pendaftaran sebagai anggota untuk pembuatan akun.Setelah proses pendaftaran selesai, siswa dapat membaca buku dengan memilih judul buku yang tersedia.

Gawai yang dimiliki siswa dapat benar-benar berfungsi optimal. Siswa punberlatih membaca dan terus mengasah keterampilannya. Jadi, meskipun siswa berada di rumah, kegiatan literasi tetap dapat dilakukan.

Pada menu perpustakaan digital, tersedia323 judul buku. Setiap judul buku terdiri dari 50 eksemplar buku. Siswa tidak perlu khawatir kehabisan buku yang mereka sukai. Buku-buku bacaan digital yang paling diminati siswa kebanyakan tentang cerita rakyat. Buku untuk memperkaya referensi guru dalam mengajar juga tersedia dalam aplikasi ini.

Meski berada di daerah perbatasan dan jauh dari pusat kota, sekolah kami tetap berkomitmen meningkatkan kemampuan literasi siswa. Berdasarkan data yang terekam di aplikasi, rata-rata siswa membaca buku sekitar 10-20 menit setiap harinya.

Surya Ilmu menjadi bukti keberhasilan sekaligus membuat sekolah kami sebagai sekolah pertama sekecamatan yang memiliki perpustakaan digital.

Bintang Fadil, siswa kelas VI mengaku senang dengan aplikasi Surya Ilmu. Di rumah, dia jadi bisa membaca banyak buku. Sedangkan Syifa Ratubumi, siswa kelas Vmenyebut perpustakaan digital ini membuat membaca buku semakin mengasyikkan. Koleksinya bukunya juga banyak yang menarik.

Tampilan aplikasi Surya Ilmu SDN Nusawungu 05 yang dapat dimanfaatkan guru dan siswa dalam pembelajaran dan membaca buku-buku bacaan.

Dimanfaatkan untuk Pembelajaran

Para guru juga memanfaatkan aplikasi Surya Ilmu yang berbasis LMS (learning management system) untuk membuka kelas. Siswa dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dengan memanfaatkan aplikasi tersebut.

Sekolah membuat PTM terbatas pada Senin-Kamis. Jumat-Sabtu semua siswa melakukan PJJ yang dilakukan melalui G-Meet.

Untuk mengikuti pembelajaran, siswa login melalui akun pribadi. Setelah itu siswa dibimbing oleh guru untuk belajar secara sinkronus dengan tatap muka atau tatap maya, atau asinkronus dengan mengerjakan tugas di rumah yang berkolaborasi bersama teman melalui WhatsApp group (WAG).

Sebelum pembelajaran dimulai, siswa selalu diberi kesempatan membaca buku bacaan yang tersedia diaplikasi selama 15 menit. Jadi GLS bisa tetap berjalan walaupun siswa melakukan PJJ.

Pada kegiatan PTMT maupun PJJ, kami tetap berupaya memfasilitasi siswa belajar aktif dengan unsur MIKiR atau mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi. Misalnya, guru menggunakan lingkungan di sekitar siswa untuk melakukan kegiatan pengamatan atau percobaan. Seperti mengamati pertumbuhan tanaman di rumah atau di sekolah secara generatif dan genetatif; melakukan percobaan campuran homogen dan heterogen dengan air, kopi, gula, dan garam; menemukan bangun ruang atau menghitung luas benda yang ada di sekitar siswa, dan masih banyak lagi.

Pembelajaran tersebut sudah dimasukkan dalam aplikasi Surya Ilmu sehingga siswa yang melakukan PTMT maupun PJJ tetap bisa mengikuti pembelajaran. Bahkan hasil karya siswa juga bisa diunggah dalam aplikasi Surya Ilmu. Untuk mempresentasikan hasil karyanya, siswa bisa melakukan saat tatap muka atau tatap maya dengan guru dan teman-teman sekelasnya.

Berikut adalah beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan dalam Aplikasi Surya Ilmu:

  • Mendukung pembelajaran hybrid yang dilakukan dengan PTMT dan PJJ
  • Materi ajar yang dipersiapkan guru untuk siswa seperti ebookbuku paket dan video-video.
  • Presensi daftar hadir untuk PTMTatau PJJ
  • Penugasan, ulangan, dan penilaiannya, serta
  • Perpustakaan digital sekolah.

Siswa dapat membaca buku-buku bacaan melalui aplikasi Surya Ilmu dari smart phone. Aplikasi tersebut juga menjadi media pembelajaran saat siswa belajar dari rumah.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya