Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DATA WHO 28 Desember 2021 menunjukkan bahwa secara umum jumlah kasus covid-19 masih terus meningkat. Data di minggu 20-26 Desember 2021 menunjukkan peningkatan kasus 11% dibandingkan minggu sebelumnya. Sementara itu, laporan CIDRAP (Center for Infectious Disease Research and Policy) 27 Desember 2021 menunjukkan peningkatan kasus covid-19 yang tinggi di beberapa negara, yang utamanya diperkirakan sebagian karena adanya varian omikron. Di hari itu, Prancis mencatat lebih dari 100.000 kasus covid-19 dalam sehari, Italia 54.762 kasus, dan Inggris melaporkan 98.000 kasus.
Kini, varian omikron sudah dilaporkan di lebih dari 110 negara di dunia. European Union Center of Disease Control (EU-CDC) menyampaikan bahwa sampai 20 Desember 2021 omikron sudah ditemukan di 28 negara Uni Eropa, dengan jumlah kasus sebanyak 4.691 orang.
Diperkirakan, pada pertengahan Januari 2022 varian omikron akan menjadi varian dominan di Uni Eropa. Australia juga memperkirakan hal yang sama dalam waktu dekat ini. Dr Anthony Fauci, salah seorang penasihat Presiden AS, pada pertengahan Desember memperkirakan bahwa omikron dapat saja menjadi varian dominan di AS dalam beberapa minggu mendatang. Artinya, awal 2022 kita akan melihat bagaimana omikron menjadi masalah kesehatan penting di berbagai belahan dunia.
Risiko tinggi
Dokumen WHO tertanggal 28 Desember 2021 memang menyebutkan bahwa varian omikron merupakan risiko tinggi bagi perkembangan covid-19 dewasa ini. Sejauh ini, bukti menunjukkan bahwa penularan omikron lebih tinggi daripada varian Delta, dan omikron menjadi dua kali lebih banyak (doubling time) dalam 2 sampai 3 hari.
Jumlah kasusnya terus meningkat di berbagai negara di dunia termasuk Inggris dan AS, walaupun juga dilaporkan sudah mulai ada penurunan di Afrika Selatan. Peningkatan kasus ini tampaknya terjadi akibat kombinasi dari dua faktor, yaitu kemampuan lolos dari daya tahan tubuh yang terbentuk akibat infeksi sebelumnya dan juga vaksin serta tingginya potensi penularan.
Tentang berat ringannya penyakit, data awal dari Inggris, Afrika Selatan, dan Denmark menunjukkan bahwa kasus akibat omikron memang lebih jarang masuk RS ketimbang yang disebabkan varian delta. Di sisi lain, kita masih harus menunggu analisis lebih lanjut untuk lebih jelasnya pertanda klinis beratnya penyakit, seperti penggunaan oksigen, ventilasi mekanik, juga kematian.
Khusus tentang kematian ini, pada 4 Desember 2021 WHO masih melaporkan belum ada kematian akibat varian itu. Akan tetapi, sesudah itu datanya berbeda. Sampai 28 Desember 2021 sudah dilaporkan 41 kematian akibat omikron dari 177.201 kasus di Inggris saja. Berbagai negara lain juga sudah melaporkan kematian akibat omikron. Termasuk AS, Jerman, Israel, dan Australia, dan tampaknya akan makin bertambah dalam hari-hari mendatang.
PCR dan rapid antigen tetap dapat digunakan untuk mendiagnosis covid-19. Tentang pengobatan, secara umum obat kortikosteroid yang bersifat antiperadangan serta penghampat reseptor 6, yang mengatasi badai sitokin, diharapkan tetap efektif untuk menangani pasien yang berat. Di pihak lain, data awal menunjukkan obat antibodi monoklonal tampaknya kurang efektif untuk menangani covid-19 akibat varian omikron.
Khusus tentang vaksin, memang datanya masih terus dianalisis. Sudah ada beberapa laporan penelitian, tapi masih menunggu review ilmiah sebelum dapat dipublikasikan resmi. Secara umum, memang ada penurunan efektivitas vaksin terhadap varian omikron. Beberapa penelitian juga menunjukkan, walaupun ada penurunan, sesudah diberi booster maka efektivitas vaksin dapat meningkat kembali. Inilah sebabnya, cukup banyak negara di dunia yang memberikan vaksin booster kepada rakyatnya untuk mengantisipasi penyebaran varian omikron ini.
Telusur balik
Kasus varian omikron pertama di negara kita diumumkan pada 16 Desember 2021. Tiga belas hari kemudian, 29 Desember 2021, kasusnya meningkat menjadi 68 orang, suatu peningkatan angka yang tajam dalam waktu yang singkat. Bahkan, pada 28 Desember dilaporkan sudah terjadi transmisi lokal omikron pada seorang pasien di Jakarta.
Disebutkan bahwa pasien ini tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir, ataupun kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri. Artinya kita memasuki ‘babak baru’ bahwa kasus varian omikron bukan saja yang datang dari luar negeri, tapi juga sudah ada di masyarakat, setidaknya pada kasus pertama ini.
Beberapa negara Eropa juga sudah melaporkan kasus lokal yang tidak ada hubungan epidemiologik dengan riwayat perjalanan. Kasus yang menunjukkan penularan di masyarakat ini pada 16 Desember 2021 di Eropa sudah dilaporkan di Belgia, Denmark, Finlandia, Hongaria, Islandia, Irlandia, Norwegia, Belanda, Portugal, Rumania, Spanyol, dan Swedia. Sementara itu, pada 22 Desember 2021, pemerintah Jepang juga melaporkan kasus pertama transmisi lokal mereka.
Adanya transmisi lokal di negara kita membuat upaya telusur harus menjadi ‘dua arah’. Pertama, dan yang sudah banyak dibicarakan ialah mencari siapa saja yang mungkin tertular dari pasien ini. Antara lain, dengan kegiatan telusur yang sudah dilakukan di restoran yang pernah dikunjunginya, mungkin juga apartemen tempat tinggal di Jakarta, dll.
Akan tetapi, yang tidak kalah penting ialah harus melakukan telusur balik untuk mencari dari mana dia tertular. Kalau sumber awalnya tidak ditemukan, mungkin saja sumber awal itu sudah menulari banyak orang, dan yang sudah tertular mungkin sudah menulari orang lain pula.
Kita sudah punya pengalaman melakukan telusur balik, yaitu saat kasus pertama covid-19 dilaporkan di negara kita pada Maret 2020. Pada waktu itu berhasil ditemukan dari mana mereka tertular. Kalau dulu bisa kita lakukan, hal yang sama juga harus dilakukan pada kasus varian omikron transmisi lokal kali ini.
Selain telusur balik, maka kita perlu juga mengecek ada tidaknya kasus omikron lain di masyarakat. Pasien pertama dengan transmisi lokal, juga pasien pertama omikron Indonesia petugas kebersihan Wisma Atlet, keduanya praktis tanpa gejala. Mereka terdeteksi ketika melakukan tes. Artinya, bukan tidak mungkin di masyarakat juga ada orang yang kelihatan sehat-sehat saja, tetapi ada varian omikron-nya.
Untuk itu, maka jumlah tes memang harus ditingkatkan di berbagai daerah di negara kita. Tentu saja, pelayanan kesehatan perlu mempersiapkan diri secara matang. Agar, kalau ada peningkatan kasus, dapat tertangani dengan baik, serta pengalaman tragis bulan Juni-Juli yang lalu jangan sampai terjadi lagi.
Now normal
Untuk anggota masyarakat, maka ada setidaknya empat antisipasi yang perlu kita lakukan. Pertama, jelas protokol kesehatan 3M dan 5M harus terus kita jaga ketat. Covid-19 bukan saja masih ada, tetapi bahkan kini ada masalah baru akibat varian omikron ini. Penerapan protokol kesehatan bukan lagi merupakan kebiasaan hidup new normal, tetapi sudah menjadi now normal.
Kedua, kalau ada kemungkinan kontak dengan seseorang yang sakit covid-19, dan apalagi kalau baru pulang dari negara terjangkit, maka kita harus memeriksakan diri, dan kalau ternyata hasilnya positif maka beri tahu semua yang pernah kontak dengan kita agar mereka juga memeriksakan diri.
Ketiga, kalau belum mendapat vaksinasi lengkap, segeralah dilakukan, dan bila sudah ada kesempatan untuk mendapatkan vaksin booster maka itu hal yang baik untuk dilakukan.
Keempat, dengan situasi covid-19 dan varian omikron yang masih terus berubah ini, maka selalulah merujuk pada sumber informasi yang benar. Kita dapat mengikuti informasi resmi Kemenkes atau satgas covid-19, misalnya. Atau kalau mau yang internasional, dapat mengacu ke WHO, atau CDC atau organisasi internasional lainnya.
Tentu, kita juga dapat mengikuti berita dan artikel dari surat kabar, media online resmi, serta radio dan televisi. Jangan semata-mata bertumpu pada berita Whatsapp yang belum tentu jelas sumber dan isinya.
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, 10 penyebab kematian teratas menyumbang 39 juta kematian, atau 57% dari total 68 juta kematian di seluruh dunia.
Kanker hati kini jadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker secara global. Tepatnya peringkat 6 berdasarkan data WHO.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
HARI Donor Darah Internasional atau World Blood Donor Day jatuh pada tanggal 14 Juni setiap tahunnya. Peringatan tersebut diresmikan sejak tahun 2004 oleh WHO.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved