3.265 Peserta Ramaikan Kejuaraan Pencak Silat Dunia di Sumut

Yoseph Pencawan
04/8/2025 21:18
3.265 Peserta Ramaikan Kejuaraan Pencak Silat Dunia di Sumut
Pembukaan 3rd International Indonesia Pencak Silat Open Championship .(MI/Yoseph Pencawan)

SEBANYAK 3.265 peserta dari 20 negara ambil bagian dalam 3rd International Indonesia Pencak Silat Open Championship di Sumatra Utara (Sumut). Kejuaraan digelar di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut, Jalan Williem Iskandar, Deliserdang, mulai 4 hingga 10 Agustus 2025.

Kejuaraan dunia pencak silat ini untuk pertama kalinya dilaksanakan di luar Pulau Jawa. Sebelumnya, turnamen rutin tersebut selalu dipusatkan di DKI Jakarta.

Pemerintah Provinsi Sumut mengapresiasi kepercayaan pengurus pencak silat yang telah menunjuk Sumut sebagai tuan rumah. Pemprov juga berharap para atlet muda yang berlaga di kejuaraan itu mampu mengharumkan nama bangsa.

Pembukaan acara dilakukan Gubernur Sumut Bobby Nasution, yang disusul pemukulan pecing pad oleh Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat. Taufik menyebut pencak silat sebagai warisan budaya bangsa yang sudah menyebar ke banyak negara.

"Raihan prestasi pencak silat Indonesia sangat membanggakan, banyak kejuaraan nasional dan internasional, Indonesia sering jadi juara umum, hal ini menunjukan dominasi Indonesia akan olahraga ini," ucap Taufik.

Sebanyak 145 atlet dari luar negeri tercatat ikut bertanding di ajang ini. Para peserta asing tampak antusias mengikuti kejuaraan. Di antaranya Todd E Maccubin, peserta asal Amerika Serikat. Dia menyebut kejuaraan pencak silat di Indonesia memiliki skala besar dan organisasi yang baik.

"Saya benar-benar terkesan dengan orang-orang di sini. Menurut saya orang-orang di sini adalah orang paling ramah yang pernah saya temui, budayanya luar biasa dan ukuran atau cakupan pertandingan pencak silat di sini saya sangat apresiasi karena di Amerika olahraga ini tidak terlalu besar," tuturnya.

Laras, atlet asal AS keturunan Indonesia, juga mengaku senang bisa bertanding di tanah leluhurnya. "Saya senang bisa datang ke Indonesia, karena semua orang di sini berbicara Bahasa Indonesia, sehingga saya bisa berlatih Bahasa Indonesia," kata Laras.(E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya