Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
LANGKAH wakil ganda putra Indonesia di Jepang Terbuka 2025 resmi terhenti setelah pasangan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri gagal melaju ke semifinal. Mereka ditumbangkan pasangan unggulan pertama asal Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, dalam duel ketat rubber game 13-21, 21-17, 20-22 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jumat (18/7).
"Kami pasti kecewa dengan hasil ini. Ini pertemuan keempat saya melawan mereka dan semuanya selalu kalah rubber game. Dua pertemuan terakhir bahkan sampai adu setting," ujar Fajar dalam keterangan resmi PP PBSI.
Fajar menyebut bahwa momen-momen krusial kembali menjadi titik lemah bagi dirinya dan Fikri. Ia mengakui perlu memperbaiki pengambilan keputusan di poin-poin akhir.
"Ini jadi bahan evaluasi untuk saya, bagaimana menghadapi poin-poin krusial. Harus lebih yakin dalam mengambil keputusan," lanjutnya.
Fajar juga memuji semangat pantang menyerah pasangan lawan, terutama aksi Izzuddin yang sukses mengembalikan bola sambil terjatuh dan membalikkan keadaan.
"Mereka punya semangat juang luar biasa. Saya tidak menyangka bola itu bisa kembali," katanya.
Pertandingan dimulai dengan cukup baik bagi Fajar/Fikri yang sempat memimpin 7-4 lewat enam poin beruntun. Namun setelah interval, kendali permainan lepas dari tangan mereka dan gim pertama berakhir 13-21.
Di gim kedua, pasangan Indonesia mulai menemukan ritme permainan. Setelah sempat imbang di angka 7-7, mereka mencetak lima poin berturut-turut dan terus menjaga keunggulan hingga menang 21-17.
Gim penentuan berlangsung lebih dramatis. Setelah tertinggal 9-11 di interval, Fajar/Fikri sempat mengejar hingga 17-17 dan bahkan mencapai match point di posisi 20-19. Sayangnya, peluang tersebut gagal dimanfaatkan, dan mereka harus menyerah 20-22.
"Di gim pertama kami belum terlalu in, sedangkan mereka langsung menekan. Kami kurang siap dengan itu," timpal Fikri.
Kesalahan servis serta kegagalan menyelesaikan match point menjadi faktor utama kekalahan Fajar/Fikri. Pada poin terakhir, Fikri tidak berhasil mengembalikan servis lawan, yang sekaligus memastikan kemenangan untuk pasangan Malaysia.
Dengan kekalahan ini, Indonesia tidak memiliki lagi wakil di sektor ganda putra Jepang Terbuka 2025. Harapan tersisa kini berada di pundak ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang dijadwalkan menghadapi unggulan utama asal Tiongkok, Liu Shengshu/Tan Ning. (Ant/I-3)
Bagi Fajar/Rian, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 bisa menjadi yang terakhir sebagai pasangan tetap setelah 11 tahun bersama.
Duet Fajar/Fikri yang terbentuk secara mendadak itu sukses menembus podium tertinggi di Tiongkok Terbuka, menggantikan pasangan asli masing-masing yang tengah absen.
Fajar/Fikri mengalahkan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam dua gim langsung 21-15, 21-14.
Fajar/Fikri berhasi menang dua gim atas wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 21-19, 21-17.
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri kembali berjumpa lagi dengan Sabar Karyaman Gutama/M. Reza Pahlevi Isfahani.
Pertemuan di babak 16 besar ini menjadi yang kedua beruntun bagi kedua pasangan di arena BWF World Tour.
Putri menyampaikan bahwa dirinya ingin mengulang pencapaian terbaiknya di level Super 1000 musim ini, yaitu saat mencapai delapan besar di Indonesia Terbuka 2025.
Lanny/Siti harus mengakui keunggulan unggulan teratas asal Tiongkok, Liu Shengshu/Tan Ning.
Putri harus mengakui keunggulan unggulan kedua asal Tiongkok, Wang Zhi Yi.
Putri berhasil menundukkan perlawanan dari wakil tuan rumah Tomoka Miyazaki di babak kedua.
Jafar/Felisha harus menerima kekalahan dari wakil Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved