Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
LANGKAH wakil ganda putra Indonesia di Jepang Terbuka 2025 resmi terhenti setelah pasangan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri gagal melaju ke semifinal. Mereka ditumbangkan pasangan unggulan pertama asal Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, dalam duel ketat rubber game 13-21, 21-17, 20-22 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jumat (18/7).
"Kami pasti kecewa dengan hasil ini. Ini pertemuan keempat saya melawan mereka dan semuanya selalu kalah rubber game. Dua pertemuan terakhir bahkan sampai adu setting," ujar Fajar dalam keterangan resmi PP PBSI.
Fajar menyebut bahwa momen-momen krusial kembali menjadi titik lemah bagi dirinya dan Fikri. Ia mengakui perlu memperbaiki pengambilan keputusan di poin-poin akhir.
"Ini jadi bahan evaluasi untuk saya, bagaimana menghadapi poin-poin krusial. Harus lebih yakin dalam mengambil keputusan," lanjutnya.
Fajar juga memuji semangat pantang menyerah pasangan lawan, terutama aksi Izzuddin yang sukses mengembalikan bola sambil terjatuh dan membalikkan keadaan.
"Mereka punya semangat juang luar biasa. Saya tidak menyangka bola itu bisa kembali," katanya.
Pertandingan dimulai dengan cukup baik bagi Fajar/Fikri yang sempat memimpin 7-4 lewat enam poin beruntun. Namun setelah interval, kendali permainan lepas dari tangan mereka dan gim pertama berakhir 13-21.
Di gim kedua, pasangan Indonesia mulai menemukan ritme permainan. Setelah sempat imbang di angka 7-7, mereka mencetak lima poin berturut-turut dan terus menjaga keunggulan hingga menang 21-17.
Gim penentuan berlangsung lebih dramatis. Setelah tertinggal 9-11 di interval, Fajar/Fikri sempat mengejar hingga 17-17 dan bahkan mencapai match point di posisi 20-19. Sayangnya, peluang tersebut gagal dimanfaatkan, dan mereka harus menyerah 20-22.
"Di gim pertama kami belum terlalu in, sedangkan mereka langsung menekan. Kami kurang siap dengan itu," timpal Fikri.
Kesalahan servis serta kegagalan menyelesaikan match point menjadi faktor utama kekalahan Fajar/Fikri. Pada poin terakhir, Fikri tidak berhasil mengembalikan servis lawan, yang sekaligus memastikan kemenangan untuk pasangan Malaysia.
Dengan kekalahan ini, Indonesia tidak memiliki lagi wakil di sektor ganda putra Jepang Terbuka 2025. Harapan tersisa kini berada di pundak ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang dijadwalkan menghadapi unggulan utama asal Tiongkok, Liu Shengshu/Tan Ning. (Ant/I-3)
Pasangan baru Fajar/Fikri berhasil memenangkan pertandingan melawan Sabar/Reza dengan skor 24-22 dan 21-12 di di Jepang Terbuka.
Fajar dan Fikri sebelumnya sempat berduet di ajang Kejurnas mewakili klub SGS PLN.
Fajar dan Fikri pernah dipasangkan mewakili klub SGS PLN pada ajang Kejuaraan Nasional PBSI.
Fajar/Rian menyingkirkan wakil muda asal Tiongkok, Huang Di/Liu Yang, lewat pertarungan ketat dua gim langsung.
Bagi Fajar Alfian, warna biru bukan sekadar perubahan visual semata, melainkan menyentuh sisi emosionalnya sebagai seorang pendukung Persib Bandung atau Bobotoh.
Lanny/Siti harus mengakui keunggulan unggulan teratas asal Tiongkok, Liu Shengshu/Tan Ning.
Putri harus mengakui keunggulan unggulan kedua asal Tiongkok, Wang Zhi Yi.
Putri berhasil menundukkan perlawanan dari wakil tuan rumah Tomoka Miyazaki di babak kedua.
Jafar/Felisha harus menerima kekalahan dari wakil Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.
Dalam kondisi yang baru memulai kembali turnamen karena baru sembuh dari cedera, Ginting mengaku masih mencari kondisi dan suasana persaingan yang kini terasa cukup berbeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved