Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
IGA Swiatek mulai menemukan kenyamanan di lapangan rumput Wimbledon, turnamen yang dulu seolah tidak pernah bersahabat dengannya.
Sebelum musim ini, juara lima Grand Slam itu tidak pernah melangkah lebih jauh dari babak 16 besar dan tampil seperti ingin segera meninggalkan All England Club setiap kali berlaga usai kampanye suksesnya di Roland Garros.
Namun, tahun ini berbeda. Petenis unggulan kedelapan asal Polandia itu melaju ke perempat final Wimbledon untuk kali pertama setelah menaklukkan unggulan ke-23 asal Denmark, Clara Tauson, dengan skor meyakinkan 6-4 dan 6-1, Selasa (8/7).
"Rasanya luar biasa. Ini pertama kalinya saya menikmati London," ujar Swiatek, dikutip dari Channel News Asia.
"Maaf semuanya. Maksud saya, saya selalu menikmatinya. Saya merasa nyaman di lapangan ketika saya juga merasa nyaman di luar lapangan," lanjutnya.
Kenyamanan itu sempat menghilang di awal pertandingan. Swiatek membuka laga dengan dua double fault dan kehilangan servis tanpa merebut satu poin pun.
Kesalahan serupa terulang di gim ketiga, membuat Tauson unggul 3-1 dan tampak punya peluang untuk mengalahkan juara Grand Slam lainnya setelah menyingkirkan Elena Rybakina di babak sebelumnya.
Namun, Swiatek bangkit dengan merebut delapan dari sembilan gim terakhir dan menutup laga hanya dalam waktu 70 menit. Kemenangan itu juga memperpanjang rekor sempurnanya atas petenis Denmark menjadi 4-0.
"Saya merasa tahun ini bisa berkembang sebagai pemain. Saya menjalankan tugas saya, apa pun hasilnya. Untuk pertama kalinya saya merasa lebih nyaman. Rasanya proses ini masuk akal," kata Swiatek.
Peralihan dari lapangan tanah liat ke rumput bukan hal mudah bagi Swiatek. Ia harus meninggalkan zona nyamannya dan menyesuaikan gaya main, termasuk mengurangi kebiasaannya meluncur di lapangan—gerakan yang sangat efektif di tanah liat namun berisiko di rumput yang licin.
"Saya banyak menonton Carlos (Alcaraz) dan Novak (Djokovic). Mereka bisa meluncur di rumput. Jadi saya tahu itu mungkin, tapi butuh kepercayaan diri. Tahun ini saya main lebih banyak di rumput, jadi saya mulai percaya diri," ujarnya.
Swiatek kini akan menghadapi petenis Rusia, Liudmila Samsonova, di perempat final Wimbledon. Statistik berpihak padanya karena unggul 4-0 dalam pertemuan sebelumnya.
Jika mampu melewati Samsonova, Swiatek berpeluang melangkah ke semifinal Wimbledon untuk pertama kalinya dalam karier. (Z-1)
Swiatek untuk pertama kalinya akan bisa tampil di babak empat besar Wimbledon.
Aryna Sabalenka mengemas kemenangan 4-6, 6-2, dan 6-4 dalam tempo 2 jam 54 menit atas Laura Siegemund di perempat final Wimbledon.
Carlos Alcaraz tampil gemilang saar menang 6-2, 6-3, dan 6-3 setelah 1 jam 39 menit untuk mengalahkan Cameron Norrie di perempat final Wimbledon.
Semifinal Wimbledon kali ini merupakan penampilan kedua Taylor Fritz di empat besar turnamen Grand Slam setelah AS Terbuka tahun lalu.
Ada kesalahan operator dalam penerapan teknologi hakim garis.
Mirra Andreeva menjadi petenis termuda yang mencapai perempat final Wimbledon sejak Nicole Vaidisova, sekitar 18 tahun lalu.
Jannik Sinner terjatuh dan menopang dirinya dengan lengan kanannya, kemudian menerima waktu istirahat medis. Dia berencana untuk menjalani MRI guna menganalisa lebih lanjut cederanya.
Jannik Sinner sempat kesulitan di awal laga akibat cedera ringan pada siku kanannya usai tergelincir di lapangan. Namun, perhatian utama justru tertuju pada kondisi Grigor Dimitrov.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved