Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Carlos Alcaraz Tolak Namanya Dicatut oleh Kubu Novak Djokovic

Khoerun Nadif Rahmat
20/3/2025 15:51
Carlos Alcaraz Tolak Namanya Dicatut oleh Kubu Novak Djokovic
Novak Djokovic dan Carlos Alcaraz saat bertemu di Australia Terbuka(AFP/WILLIAM WEST )

PETENIS nomor tiga dunia Carlos Alcaraz tidak mendukung tindakan hukum yang diambil terhadap badan-badan pengatur tenis oleh serikat pemain bentukan Novak Djokovic.

Asosiasi Pemain Tenis Profesional (PTPA) mengajukan tuntutan hukum pada hari Selasa (18/3) yang mengkritik jadwal, sistem peringkat dan kontrol atas hak-hak gambar.

Gugatan tersebut menuntut diakhirinya apa yang disebutnya sebagai 'kontrol monopoli' atas tur tenis, serta kompensasi finansial dari ATP, WTA, Federasi Tenis Internasional (ITF) dan Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA).

"Ini mengejutkan bagi saya, karena tidak ada yang memberitahukannya kepada saya," kata Alcaraz dikutip dari BBC.

"Ada beberapa hal yang saya setujui dan ada beberapa hal yang tidak saya setujui. Yang utama adalah saya tidak mendukung apa yang telah dilakukan."

ATP Tour, badan profesional pria, telah mengkritik kelompok advokasi tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka bersalah atas "perpecahan dan pengalihan perhatian". Sementara WTA, yang mengawasi tur perempuan, menyebut gugatan itu "disesalkan dan salah arah".

Keluhan ini diajukan oleh PTPA dan 12 pemain - termasuk salah satu pendiri Djokovic, Vasek Pospisil dan Nick Kyrgios. Mereka mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan "atas nama seluruh pemain".

Gugatan tersebut menuduh badan pengurus mengabaikan kesejahteraan pemain dan menyertakan pernyataan Alcaraz soal kalender yang padat September lalu.

"Kemarin saya melihat di media sosial bahwa mereka mencantumkan sesuatu yang saya katakan dalam sebuah konferensi pers dalam dokumen dan saya tidak menyadarinya. Sejujurnya saya tidak mendukung surat itu, karena saya tidak menyadarinya," kata Alcaraz.

Dibentuk pada 2020, PTPA ingin meningkatkan jumlah pemain kontrol untuk menjalankan permainan dan mengurangi peran badan-badan pengatur.

Dikatakan bahwa badan-badan pengatur bertindak sebagai "kartel" dengan membentuk perjanjian dengan turnamen yang membatasi hadiah uang. Mereka juga menggambarkan sistem poin peringkat sebagai "kejam". (Ndf/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya