Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
TUNGGAL putri bulu tangkis Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengungkapkan faktor yang menjadi kesulitannya saat berlaga di babak 32
besar India Terbuka 2025, yang digelar di New Delhi, Selasa.
Bagi unggulan keempat itu, kesulitan yang ia rasakan utamanya di gim pertama saat menghadapi wakil Denmark Line Christophersen adalah adaptasi dan permainan yang masih belum konsisten.
"Di gim awal, saya cukup kesulitan menyesuaikan keadaan karena cuaca cukup dingin di sini. Pemanasan sudah ekstra tapi belum konsisten permainannya," ungkap Gregoria, dikutip dari keterangan PP PBSI, Selasa (14/1).
Peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu mengatakan, setelah kalah di gim pertama dengan skor ketat 25-27, ia berusaha tampil lebih tenang dan memegang kontrol permainan.
Upaya itu berbuah manis setelah Gregoria memenangi gim kedua dan ketiga dengan skor 21-12 dan 21-11.
"Bersyukur di gim kedua dan ketiga bisa lebih tenang dan menguasai permainan," ujar dia.
Bicara mengenai adaptasi, Gregoria mengatakan masih dalam penyesuaian dengan gaya kepelatihan pelatih baru tunggal putri, Imam Tohari.
"Hari ini pertama kali mas Imam (Tohari) berada di kursi pelatih mendampingi saya. Kami merasa kami masih dalam penyesuaian tapi kurang
lebih mas Imam mirip dengan kak Herli (Djaenudin), dengan pembawaan yang tenang," pungkas Gregoria. (Ant/Z-1)
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Terdapat tiga atlet pratama yang saat ini menunjukkan potensi besar untuk naik ke level utama.
Putri KW kalah dari petenis Korsel Sim Yu Jin di putaran pertama Tiongkok Terbuka dengan skor 14-21, 21-14, dan 19-21.
Di putaran pertama Jepang Terbuka, yang digelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Rabu (16/7), Putri KW menghajar wakil tuan rumah Natsuki Nidaira dua gim langsung, 21-10 dan 21-16.
Pebulu tangkis asal Korea Selatan, An Se Young, kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih gelar juara sektor tunggal putri di ajang Indonesia Open 2025.
Gerakan cepat dalam latihan, seperti agility dengan shuttlecock, memicu rasa pusing hebat yang membuat Gregoria Mariska Tunjung khawatir akan kambuh mendadak.
Bagi Fajar/Rian, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 bisa menjadi yang terakhir sebagai pasangan tetap setelah 11 tahun bersama.
Meski berperingkat ke-35 dunia, Rinov/Pitha tetap mendapatkan undangan untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.
Alwi Farhan naik dua peringkat ke posisi 23 dengan koleksi 47.030 poin, hasil dari tambahan 7.000 poin berkat kesuksesan di Makau Terbuka.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Dia juga memberikan apresiasi kepada sang pelatih, Indra Wijaya atas kontribusi besar dalam pencapaiannya kali ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved