Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PBSI Resmi Luncurkan Platform PBSI Sport Science Analytics

Khoerun Nadif Rahmat
13/1/2025 11:35
PBSI Resmi Luncurkan Platform PBSI Sport Science Analytics
Platform PBSI Sport Science Analytics diluncurkan pada Senin (13/1).(MI/Nadif)

KETUA Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Muhammad Fadil Imran meluncurkan platform PBSI Sport Science Analytics pada Senin (13/1).

PBSI Sport Science Analytics merupakan platform berbasis website yang pada tahap pertama pengembangannya berfungsi sebagai pangkalan data kondisi atlet, catatan kejadian yang berhubungan dengan kesehatan, kebugaran dan cedera.

Serta, rekomendasi intervensi dan program pengembangan dari tim pendukung yang meliputi tim medis, fisioterapi, dan nutrisi. Fitur-fitur utama dalam platform ini adalah input data terintegrasi, logbook dari bidang-bidang, dan komparasi atlet.

"Platform yang diluncurkan saat ini bersifat rintisan, masih belum sempurna, dan akan terus dikembangkan untuk membangun ekosistem sport science yang komprehensif. Untuk itu kami juga menggandeng para profesional dan pakar," kata Fadil dalam acara peluncuran di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur (13/02).

Fadil menyebutkan pada tahap pengembangan selanjutnya, platform itu dapat menyambungkan informasi dari tim pendukung kepada tim pengguna informasi, seperti pelatih teknik, pelatih fisik, fisioterapis, dokter, hingga katering, mencatat bagaimana intervensi dijalankan, serta dampaknya terhadap performa atlet.

Selain meluncurkan platform, pada saat yang sama PBSI juga melakukan pengukuran pertama kondisi atlet yang menjadi baseline bagi pengembangan database ke depan. 

Para atlet yang berada di Pelatnas menjalani serangkaian tes yang terdiri pengukuran profil medis umum, profil antropometri atau dimensi tubuh manusia yang mencakup ukuran, proporsi, dan komposisinya, profil kebutuhan nutrisi, profil kebugaran dan tingkat kelelahan, komponen biomotor, serta screening aspek fisioterapis untuk mencatat riwayat cedera, ruang gerak sendi, otot, dan kontraksi maksimal otot.

Wakil Ketua Umum I PBSI Taufik Hidayat menceritakan bahwa pilot project program ini telah dicoba oleh Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024, namun datanya belum terstandarisasi dan masih tersebar di berbagai tempat. 

Platform itu merupakan transformasi dari data manual ke digital. Dengan platform ini, sambung Taufik, data akan terintegrasi dan terstruktur sehingga dapat digunakan sebagai dasar pembuatan program latihan dan intervensi lainnya.

"Tugas federasi adalah memfasilitasi proses dan menyiapkan suasana yang kondusif bagi perkembangan atlet. Indonesia tidak boleh ketinggalan dalam memanfaatkan sains dan teknologi dalam membekali atlet menghadapi persaingan yang makin keras," kata Taufik.

"Platform ini bukan hanya untuk memantau kondisi atlet, tapi memantau juga kinerja pelatih teknik, pelatih fisik dan tim pendukung dalam mengembangkan program berbasis data," tambah Taufik.

Sementara itu, Koordinator Tim Pendukung PBSI Nanang Kusuma menjelaskan, sport science adalah pemanfaatan sains sehingga program latihan dan intervensi lainnya lebih terukur, terdata, dan tertata.

"Apalagi dibantu dengan platform yang memungkinkan semua data dan informasi terintegrasi dalam satu tempat, sehingga perencanaan latihan dapat lebih akurat." Kata Nanang.

Nanang menambahkan, untuk tahap berikutnya sudah disiapkan screening psikologis sebagai dasar pemberian latihan mental. Kemudian screening performa teknik untuk mengetahui secara kuantitatif technical error atau enforced error. 

Terakhir ialah pematangan software untuk menentukan strategi yang dipersiapkan menghadapi setiap pertandingan. Metode ini akan menggunakan basis algoritma kecerdasan buatan.

"Tahap rintisan yang kita luncurkan hari ini menghasilkan integrated athlete monitoring system untuk memantau training load, performance recording, baik secara harian mingguan dan bulanan," ujar Nanang

Sejumlah atlet yang sedang tidak mengikuti turnamen internasional tampak dalam proses pengambilan data kondisi atlet, seperti Bagas Maulana, Leo Rolly Camando, Daniel Marthin, M. Shohibul Fikri, Alwi Farhan, Ester Nurumi Tri Wardoyo, Komang Ayu Cahya Dewi, dan lain-lain.

Platform ini memiliki dashboard yang dapat dipantau langsung oleh Ketua Umum, Wakil Ketua Umum I, dan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PBSI Tujuannya agar kondisi atlet dapat terpantau real time, termasuk menindak lanjuti yang dibutuhkan. (Ndf/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya