Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TURUN pertama kali di nomor perorangan, Ni Kadek Mutiara Ayu Puspitasari menang atas Chia Xin Ying asal Singapura dengan skor identik 21-15, 21-15 di babak 64 besar Kejuaraan Dunia Junior 2024.
Walau begitu, Mutiara mengaku belum puas dengan penampilannya. Masih banyak yang harus dievaluasi menuju pertandingan selanjutnya.
"Secara permainan secara keseluruhan memang masih banyak banget yang harus dievaluasi. Hari ini saya masih banyak melakukan kesalahan sendiri, bola yang seharusnya tidak harus mati jadi mati," kata Mutiara dalam keterangannya, Selasa (8/10).
Baca juga : Tim Bulu Tangkis Junior Indonesia Buru Prestasi di Kejuaraan Dunia
"Di sisi lain ini merupakan pertemuan pertama jadi perlu adaptasi dengan cara bermain lawan," lanjut Mutiara.
Mutiara mengatakan bahwa banyak variasi yang ingin ia lakukan di pertandingan tadi. Akan tetapi, malah merugikan pihaknya.
"Secara adaptasi lapangan tidak ada masalah karena saya sudah bermain di beregu. Tapi saya terlalu banyak variasi yang ingin dilakukan karena ini pertandingan pertama sekaligus mencoba-coba tapi malah cukup merugikan. Saya harus meningkatkan lagi kualitas pukulan di pertandingan selanjutnya," sebut Mutiara.
Baca juga : PBSI Kirim 20 Atlet ke Kejuaraan Dunia Junior BWF 2022
Kemenangan Mutiara lalu diikuti oleh wakil tunggal putri lainnya, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi. Dhinda menang atas wakil Rumania Denisa-Maria Muscalu dua gim langsung 21-4, 21-6.
"Dibandingkan kemarin, hari ini saya sudah lebih enak bermainnya. Dari adaptasi lebih baik karena kemarin juga bermain di lapangan yang sama. Secara pergerakan dan langkah sudah ok juga," jelas Dhinda.
"Besok melawan Xu Wen Jing dari China, lawan yang tidak mudah tapi saya akan berusaha semaksimal mungkin," janjinya.
Selain Mutiara dan Dhinda, tercatat Sausan Dwi Ramadhani dan Kavitha Nadjwa Aulia juga mencetak kemenangan. Sausan mengatasi Maria Wilkinson (Portugal) 21-3, 21-11, sementara Kavitha unggul 20-22, 21-15, 21-8 dari pemain Polandia Kaja Ziolkowska. (S-1)
PBSI telah mengkaji performa Fadia yang selama ini juga bermain rangkap.
Jika Indonesia Arena tidak memungkinkan, pemerintah juga membuka opsi penggunaan venue alternatifuntuk Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber.
PASANGAN ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, akan tampil di partai final Indonesia Open 2025, Minggu (8/6) malam berhadapan wakil Korea Selatan (Korsel)
Atmosfer Istora Senayan kembali memanas! Final Indonesia Open 2025 resmi digelar hari ini, Minggu (8/6), mulai pukul 12.00 WIB tadi.
Fajar dan Fikri sebelumnya sempat berduet di ajang Kejurnas mewakili klub SGS PLN.
Fajar dan Fikri pernah dipasangkan mewakili klub SGS PLN pada ajang Kejuaraan Nasional PBSI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved