Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGAMAT bulu tangkis Daryadi mengatakan sama sekali tidak terkejut dengan gugurnya para atlet bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Jonatan Christie, dan Anthony Sinisuka Ginting telah terhenti. Mereka tak mampu bersaing bahkan di fase grup.
Terbaru, pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di babak perempat final Olimpiade 2024 setelah kalah dari pasangan Tiongkok, Liang Weikeng/Wang Chang dengan skor akhir 22-24 dan 20-22 di Port de la Chapelle Arena, Paris, pada Kamis (1/8).
Baca juga : Harapan PBSI pada Fajar/Rian dan Gregoria
Daryadi mengatakan tidak mengejutkan jika para atlet bulu tangkis Indonesia gugur dari Olimpiade Paris 2024. Atlet bulu tangkis Indonesia saat ini, menurutnya, ada di level underdog.
"Memang hasilnya, kalau dibilang mengejutkan juga enggak. Karena memang sebelum Olimpiade, saya dalam beberapa kesempatan mengatakan kekuatan bulu tangkis Indonesia, yang tampil di Olimpiade Paris berbeda dengan pemain yang tampil di Olimpiade sebelumnya," kata Daryadi saat dihubungi, (8/1).
Kendati demikian, Daryadi mengatakan bahwa sangat wajar sempat menaruh harapan di nomor tunggal putra dan ganda putra. Sebab, dua nomor itulah yang sebelumnya diprediksi mampu mencuri medali walaupun bukan emas.
Baca juga : Tersisa Dua Wakil Indonesia di Bulu Tangkis Olimpiade 2024
"Tapi yang terjadi ditunggal putra kan 16 besar aja mereka enggak bisa tembus. Jadi, saya kira memang cukup sulit," ujar Daryadi.
"Tapi tunggal putra ini memang benar-benar hasil terburuk. Di Olimpiade 2012 kita memang tidak dapat medali, tapi masuk 16 besar," imbuhnya.
Terlebih, Daryadi menjelaskan Jonathan Christie tampil di bawah level permainannya saat tampil di fase grup Olimpiade. Jonatan, kata Daryadi, masih bermain di bawah tekanan.
Baca juga : Tersingkir dari Olimpiade 2024, Fajar/Rian: Mohon Maaf
"Jojo (Jonatan) error lebih dari 25 persen. Berarti dia tidak bisa mengatasi dirinya sendiri," sebutnya.
Untuk ganda putra, Daryadi menilai bahwa persaingan sangat merata. Jadi sangat wajar, rakyat Indonesia menaruh harapa kepada Fajar/Rian.
"Memang perlu diakui, persaingan ganda putra akhir-akhir ini dibandingkan di era Minions. Coba lihat diperingatkan, satu sampai tujuh diisi oleh tujuh pasangan dari tujuh negara berbeda, jadi tergambar jelas enggak ada yang dominan," sebutnya.
Harapan satu-satunya bagi Indonesia di cabang olahraga bulu tangkis ialah Gregoria Mariska Tunjung. Ia akan menghadapi wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun di babak 16 besar. (Z-6)
Rifda Irfanaluthfi merupakan atlet senam pertama Indonesia yang tampil di ajang Olimpiade, di Olimpiade Paris 2024.
Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo, resmi masuk dalam daftar nominasi penghargaan “The World Games Athlete of the Year 2024” yang diumumkan oleh IWGA
Olympic Solidarity adalah inisiatif program pengembangan global dari IOC yang bertujuan mendukung NOC di semua negara anggota di seluruh dunia.
KIPRAH Indonesia di ajang olahraga internasional multievent terbilang cukup membanggakan. Terakhir, Indonesia mencatatkan torehan apik pada ajang Olimpiade 2024 Paris.
Di Olimpiade Paris 2024, baik LeBron James maupun Stephen Curry memainkan peran penting dalam perolehan medali emas Amerika Serikat (AS).
Gregoria Mariska Tunjung dan Veddriq Leonardo sukses mempersembahkan medali dari Olimpiade Paris 2024.
Fajar dan Fikri sebelumnya sempat berduet di ajang Kejurnas mewakili klub SGS PLN.
Fajar dan Fikri pernah dipasangkan mewakili klub SGS PLN pada ajang Kejuaraan Nasional PBSI.
Fajar/Rian menyingkirkan wakil muda asal Tiongkok, Huang Di/Liu Yang, lewat pertarungan ketat dua gim langsung.
Bagi Fajar Alfian, warna biru bukan sekadar perubahan visual semata, melainkan menyentuh sisi emosionalnya sebagai seorang pendukung Persib Bandung atau Bobotoh.
Fajar/Rian menghajar ganda Malaysia Nur Moh Azryn Ayub/Tan Wee Kiong di babak 32 besar Singapura Terbuka lewat dua gim langsung, 21-18 dan 21-16.
Fajar/Rian belum pernah merasakan podium tertinggi di turnamen Indonesia Terbuka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved