Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
CARLOS Sainz pada menyatakan keyakinannya bahwa ia cukup bugar untuk mengemudikan mobil Ferrari-nya di GP Melbourne.
Namun ia akan memutuskan apakah akan membalap setelah melihat kondisi tubuhnya dalam latihan. Pembalap asal Spanyol ini menjalani operasi usus buntu dua pekan lalu, yang memaksanya absen di grand prix terakhir di Arab Saudi.
Sainz, pun digantikan Oliver Bearman dan berhasil finis di urutan ketujuh GP Arab Saudi.
Baca juga : Sainz Tercepat Verstappen Keempat, Jelang Kualifikasi GP Singapura
Ia mengatakan bahwa semakin membaik dari hari ke hari, setelah menghabiskan dua minggu terakhir untuk pemulihan.
"Setiap hari saya merasa jauh lebih baik, minggu pertama terasa berat. Saat itu Anda melihat segala sesuatunya sedikit lebih gelap," kata Sainz mengutip AFP.
"Tapi di minggu kedua pemulihannya sangat cepat dan saya mulai merasa yakin saya bisa masuk ke mobil besok dan melakukannya dengan baik. Kita lihat saja nanti, saya merasa positif," imbuhnya.
Baca juga : Max Verstappen Tercepat pada Latihan Pertama GP Arab Saudi
Sainz berada di urutan ketiga di belakang pemenang Max Verstappen dan rekan setimnya di Red Bull asal Belanda, Sergio Perez, pada balapan pembuka musim ini di Bahrain.
Red Bull mengulangi prestasi satu-dua di Jeddah, di mana rekan setim Sainz, Charles Leclerc, naik podium.
Meskipun Sainz telah mendapat izin dari dokter dan siap untuk membalap, masih belum jelas bagaimana tubuhnya akan bereaksi dibawah tekanan mobil Formula 1.
"Saya akan memberi tahu Anda besok ketika saya kembali ke mobil dan G-force membuat saya sedikit kelelahan," sebutnya. (AFP/Ndf)
Sainz meraih kesuksesan etape ke-40 kalinya serta membantu mobil hybrid Audi RS Q e-tron untuk pertama kalinya merasakan podium teratas Reli Dakar.
Bos Ferrari optimistis bahwa Carlos Sainz bersama rekannya, Charles Leclerc, menjadi pasangan pembalap terbaik di Formula 1 saat ini.
Sejak debut F1 bersama Toro Rosso musim 2015, Sainz selalu finis di zona poin GP Spanyol. Pencapaian terbaiknya adalah menyelesaikan balapan di P6 pada 2016 dan 2020.
Ferrari pada Grand Prix Kanada akhir pekan ini akan memiliki solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah hidrolik yang memaksa Carlos Sainz gagal finis di Azerbaijan pekan lalu.
Setelah terpukul DNF ganda di Baku, Ferrari kini tertinggal 80 poin dari Red Bull dalam perebutan titel konstruktor setelah delapan balapan.
"Saya lebih suka menjadi yang melakukan serangan di akhir balapan ketimbang bertahan. Namun, untungnya semua berakhir baik."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved