Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GANDA putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia harus puas keluar sebagai runner up pada Kejuaraan Dunia BWF 2023. Apriyani/Fadia pulang debgan medali perak setelah di final dikalahkan unggulan pertama Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (Tiongkok).
Kepala pelatih ganda putri PBSI, Eng Hian, mengapresiasi capaian tersebut lantaran Apriyani/Fafia dalam setahun terakhir mengalami penurunan. Eng Hian menilai mereka sudah bisa kembali ke performa terbaik.
"Memang belum bisa juara, tetapi menjadi finalis Kejuaraan Dunia itu tetap pantas diapresiasi. Apa yang diraih Apri/Fadia di Kopenhagen tetaplah sebuah prestasi yang layak saya hargai," ujarnya.
Baca juga: Pelatih Pastikan Apri/Fadia Tuai Pelajaran dari Final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
"Penampilan Apri/Fadia di final, saya sebut bukan anti klimaks. Tetapi mereka under pressure. Keduanya tak bisa lepas dari tekanan lawan. Tidak bisa mengembangkan pola permainan terbaik. Tampak dari pukulan pengembalian bola, beberapa kali banyak membuat kesalahan sendiri," imbuhnya.
Pelatih menyebut lawan memang harus diakui begitu sarat pengalaman. Dari prestasi dan penampilan yang konsisten, mereka ganda putri terbaik dunia. Harapannya sebelum bertanding Apriyani/Fadia bisa meredam kekuatan lawan.
Baca juga: Apri/Fadia Tegaskan Siap Tampil di Final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
"Tetapi tampil di final kejuaraan besar seperti Kejuaraan Dunia itu bebeda dan sangat berpengaruh terhadap penampilan Apri/Fadia," ujarnya.
Eng Hian menyebut final Kejuaraan Dunia itu harus menjadi pembelajaran Apriyani/Fafia ke depan untuk bisa mengelola ekspektasi dan tetap harus membenahi kekurangan.
"Saya harapkan dari pertandingan final hari ini, mereka bisa memetik banyak pelajaran. Juga harus mempersiapkan teknik, fisik, dan mental ketika akan bertanding di lapangan kembali, terutama menghadapi ajang-ajang besar Kejuaraan Dunia dan di event-event besar lainnya," tukasnya.
(Z-9)
Atmosfer Istora Senayan kembali memanas! Final Indonesia Open 2025 resmi digelar hari ini, Minggu (8/6), mulai pukul 12.00 WIB tadi.
PEMAIN badminton tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani berhasil lolos ke babak 16 besar Indonesia Master 2025 setelah lawan memutuskan mundur karena cedera.
Atlet bulu tangkis Jonatan Christie telah hengkang dari Pelatnas PBSI. Meskipun demikian ia tetap mengincar poisi di Olimpiade Los Angeles (LA) 2028.
INDONESIA melawan Thailand pada babak perempat final Piala Sudirman 2025. Duel perebutan tiket ke semifinal berlangsung di Xiamen Fenghuang Gymnasium, Tiongkok, Jumat (2/5).
PASANGAN Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi membawa Indonesia menang 4-1 lawan Denmark di pertandingan Grup D Piala Sudirman 2025.
PUTRI Kusuma Wardani mampu mengubah skor menjadi 2-1 saat Indonesia menghadapi Denmark di Grup D Piala Sudirman 2025.
PASANGAN ganda putri Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum menang di babak pertama Indonesia Terbuka 2025.
Dalam pertandingan putaran kedua Malaysia Masters, Kamis (22/5), Apriyani/Febi menang dua gim langsung dengan skor 21-18 dan 21-16 atas pasangan Taiwan Hsu Ya Ching/Sung Yu-Hsuan.
Apriyani/Febi menang dengan skor 11-21, 21-17, dan 21-19 atas pasangan Tiongkok Li Yi Jing/Luo Xu Min di putaran pertama Malaysia Masters.
Apriyani/Fadia baru kembali berpasangan saat turun di Orleans Masters pada 4-9 Maret 2025, setelah Apriyani absen hampir enam bulan karena cedera.
PASANGAN ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menang di babak 32 besar All England 2025.
Apriyani/Fadia menyusul pasangan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja yang lebih dulu melaju ke perempat final.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved