Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PETENIS peringkat satu dunia Iga Swiatek, Senin (14/8), menyusul Elena Rybakina mengecam jadwal tengah malam yang mewarnai hari pamungkas Montreal Masters, pekan lalu.
Juara Grand Slam empat kali, yang akan memburu gelar kelimanya pada musim ini di Cincinnati, mengatakan WTA harus memperhitungkan kemampuan fisik para pemain ketika hujan menyebabkan laga ditunda.
"Mungkin kita harus lebih fokus pada kondisi kesehatan para pemain karena kami harus bertanding setiap pekan," ujar Swiatek, yang akan langsung bertanding di putaran kedua setelah mendapatkan bye di putaran pertama Cincinnati.
Baca juga: Pegula Juara Montreal Masters
"WTA Tour itu sangat padat dengan kami melakukan banyak perjalanan. Akan sangat menyenangkan jika kesehatan kami diperhatikan terutama pada tahun ketika ada lebih banyak turnamen wajib serta durasi turnamen yang menjadi lebih panjang," lanjutnya.
Juara Wimbledon tahun lalu, Rybakina, memulai laga perempat final di Montreal Masters merlawan Daria Kasatkina pada Jumat (11/8) malam dan baru berakhir pada Sabtu (12/8) pukul 03.00 waktu setempat.
Setelah memenangkan laga perempat final itu, petenis Kazakhstan itu sudah tidak memiliki energi saat tampil di laga semifinal pada Sabtu (12/8) dan menyerah lewat pertarungan tiga set melawan Liudmila Samsonova.
Baca juga: Samsonova Mengalahkan Sabalenka dan Melaju di Montreal
Adapun Samsonova harus memainkan laga semifinal dan final di hari yang sama pada Minggu (13/8) karena gangguan cuaca.
Rybakina kemudian mengeluhkan tuntutan fisik dari kiprahnya di Montreal dan Swiatek mendukung pernyataan sesama petenis putri itu.
"Di musim lapangan tanah liat, di Roma dan Madrid, saya memainkan empat laga yang selesai saat hampir tengah melam," kata Swiatek.
"Saya mengerti kami harus menyesuaikan diri dengan pemegang hak siar dan lainnya namun saya juga meminta kepada WTA untuk data apakah ada orang yang melihat pertandingan tenis selepas pukul 22.00."
"Saya tidak mendapatkan apa-apa namun saya ingin mengerti apakah masuk akal bermain selarut itu," lanjutnya. (AFP/Z-1)
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Untuk pertama kalinya Iga Swiatek berhasil menjuarai Wimbledon.
IGA Swiatek menyemai asa untuk meraih gelar pertama di Wimbledon edisi 2025. Petenis Polandia itu berharap bisa merengkuh trofi perdana di turnamen grand slam rumput.
IGA Swiatek akhirnya menembus semifinal Wimbledon untuk pertama kalinya usai menaklukkan unggulan ke-19, Liudmila Samsonova, dengan skor 6-2, 7-5.
Bencic lolos dari perempat final setelah mengalahkan petenis remaja Rusia Mirra Andreeva dengan skor 7-6 (7-3) dan 7-6 (7-2).
Swiatek untuk pertama kalinya akan bisa tampil di babak empat besar Wimbledon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved