Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PB ESI Komitmen Junjung Tinggi Regulasi untuk Lindungi Ekosistem Esports

Mediaindonesia.com
07/12/2022 15:13
PB ESI Komitmen Junjung Tinggi Regulasi untuk Lindungi Ekosistem Esports
Turnamen eSports di Indonesia(MI/Agus Mulyawan)

PENGURUS Besar Esports Indonesia (PB ESI) terus mengembangkan ekosistem eSports di Indonesia. Salah satunya adalah dengan menjunjung tinggi regulasi, karena hal tersebut dianggap menjadi sangat penting untuk bisa melindungi seluruh hak dan kewajiban dunia eSports Tanah Air.

Kepala Bidang Hukum dan Legalitas PB ESI, Yudistira Adipratama mengatakan, keberadaan regulasi memang menjadi hal yang sangat penting dan sangatlah diperlukan.

Pasalnya, dengan adanya regulasi yang jelas, maka mengenai hak dan kewajiban seluruh atlet eSports Indonesia bisa terjamin bahkan hingga ke berbagai aspek lainnya.

“Regulasi diperlukan PB ESI sebagai induk organisasi esports di Indonesia, tidak hanya sebagai upaya melindungi hak dan kewajiban para atlet esports Indonesia, tetapi juga mencakup aspek-aspek lain seperti kontrak kerja, liga dan turnamen, keanggotaan pemain, ketentuan perwasitan, sponsor, anti-doping,” jelas Yudistira.

Lebih lanjut, menurutnya memang tidak bisa dipungkiri kalau perkembangan dunia eSports menjadi semakin menghasilkan secara komersil.

Sehingga untuk saat ini, eSports sendiri sudah bukan melulu menjadi sebuah cabang olahraga saja.

“Saya melihat bahwa eSports secara komersil sangat menghasilkan. Tidak hanya sebuah cabang olahraga, tapi mulai merambah ke entertainment business. Fungsi regulasi sangat esensial. Regulasi ini kami buat untuk mengakomodasi isu-isu di bidang Esports serta membantu para atlet menangani permasalahannya,” tuturnya.

Sementara itu, kuasa hukum eSports dari K-Case Lawfirm, Rafi Andiansyah menjelaskan, regulasi terkait Esports ini sejatinya adalah bukan hal baru.

Menurutnya, segala jenis peraturan yang telah dibuat tersebut telah melibatkan banyak sekali stakeholder dengan kajian yang matang.

“Sebetulnya regulasi ini bukanlah regulasi yang sama sekali baru, melainkan pengembangan dari regulasi sebelumnya. Peraturan ini telah dikaji dengan matang dan dibuat secara komprehensif dengan melibatkan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), komunitas dan klub Esport, serta seluruh stakeholder di bidang Esports,” jelas Rafi.

Ia menilai, sejauh ini masyarakat seolah cenderung menganggap adanya regulasi akan memperumit penyelesaian masalah.

Anggapan tersebut perlahan mulai berubah berkat upaya keras dari pihak PB ESI untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat terkait penting adanya regulasi.

“Namun sejak dibentuknya PB ESI, kesadaran itu perlahan mulai timbul. Tentu regulasi ini tidak serta merta bisa langsung diterapkan, butuh proses asimilasi dan penyesuaian,” tandasnya.

Adapun Khusus Kesekretariatan Jenderal PB ESI, Debora Imannuela mengajak kepada seluruh generasi muda untuk bisa bersama-sama membangun ekosistem eSports yang demokratis.

“Bagi generasi muda, mari bersama kita membangun ekosistem Esports Indonesia. Karena, seperti asas demokrasi, peraturan ini dibuat dari, oleh, dan untuk ekosistem eSports itu sendiri,” tutupnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya