Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PELATIH kepala ganda campuran Indonesia Nova Widianto memuji karakter anak didiknya Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, yang mempunyai daya juang tinggi sehingga bisa menjuarai Hylo Terbuka 2022.
Rehan/Lisa menjadi juara turnamen level Super 300 tersebut setelah mengalahkan pasangan Tiongkok Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping 21-17 dan 21-15 di laga final di Jerman, Minggu (6/11). Itu menjadi gelar juara perdana mereka di ajang BWF World Tour sejak keduanya dipasangkan pada 2019.
"Yang menjadi kunci kemenangan Rehan/Lisa dalam partai final ini adalah segi kekompakan dan komunikasi di tengah lapangan yang bisa terjaga terus dari awal sampai akhir pertandingan. Selain itu, didukung faktor semangat juang mereka yang luar biasa," ungkap Nova melalui keterangan tertulis PBSI di Jakarta, Senin (7/11).
Baca juga: Jadi Juara di Hylo Terbuka, Rehan/Lisa Raih Gelar Perdana
"Karakter mereka berdua, saya akui juga bagus. Ini yang akan menjadi sisi keunggulan mereka dibanding pasangan lainnya," tambahnya.
Ganda campuran Indonesia belum pernah menaiki podium tertinggi di turnamen dunia BWF sejak pelatnas ditinggalkan dua pasangan senior, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Sejak kepergian dua pasangan tersebut, capaian terbaik ganda campuran Indonesia hanyalah ketika Rehan/Lisa mencapau semifinal Prancis Terbuka 2022 Super 750.
Indonesia juga pernah mencapai hasil bagus saat Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mencapai final Malaysia Masters 2022 Super 500, Juli lalu.
Nova berharap kesuksesan Rehan/Lisa di Jerman dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk menghadapi pasangan-pasangan top elite dunia di kejuaraan berikutnya.
Keberhasilan Rehan/Lisa juga diharapkan dapat menjadi energi positif dan suntikan semangat bagi pasangan ganda campuran lainnya agar tidak mudah menyerah saat bertanding.
"Untuk pasangan yang lain, yang paling kelihatan evaluasinya adalah masalah non-teknis. Mereka mudah down. Mereka kurang tenang dalam bermain. Saat poin sudah unggul, mereka sering jadi panik ketika disusul lawan. Ini yang harus dibenahi dan dipoles lagi agar ke depannya bisa tampil lebih baik lagi," pungkas Nova. (Ant/OL-1)
Fajar/Fikri berhasi menang dua gim atas wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 21-19, 21-17.
Ana/Tiwi harus mengakui keunggulan pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Mayu Matsumura dalam dua gim langsung 14-21 dan 9-21.
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri kembali berjumpa lagi dengan Sabar Karyaman Gutama/M. Reza Pahlevi Isfahani.
Menurut Gregoria masih ada aspek yang perlu dibenahi, terutama dari sisi fokus di akhir gim.
Rehan mengungkapkan bahwa strategi menekan dengan tempo cepat menjadi kunci keberhasilan mereka.
Jafar/Felisha sukses menjejakkan kaki di perempat final Tiongkok Terbuka 2025 usai menyingkirkan wakil Denmark, Mads Vestergaard/Christine Busch, dua gim langsung.
PASANGAN ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja berhasil menang di babak pertama Tiongkok Terbuka 2025.
Rehan/Gloria tampil dominan dan menang dua gim langsung 21-12 dan 21-17 atas pasangan India Ashith Surya/Amrutha Pramuthesh di putaran pertama Tiongkok Terbuka.
Ketiga pasangan tersebut adalah Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti, dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.
Rehan/Gloria kalah setelah melakoni tiga gim dengan skor 21-10, 18-21, 19-21 dari Kapila/Crasto.
Rehan/Gloria menjadi salah satu ganda campuran yang masuk dalam skuad Sudirman Indonesia tahun ini bersama Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari serta Dejan Ferdinansyah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved