Daya Juang Rehan/Lisa di Hylo Terbuka Tuai Pujian

Basuki Eka Purnama
08/11/2022 05:45
Daya Juang Rehan/Lisa di Hylo Terbuka Tuai Pujian
Ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati(MI/RAMDANI)

PELATIH kepala ganda campuran Indonesia Nova Widianto memuji karakter anak didiknya Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, yang mempunyai daya juang tinggi sehingga bisa menjuarai Hylo Terbuka 2022.

Rehan/Lisa menjadi juara turnamen level Super 300 tersebut setelah mengalahkan pasangan Tiongkok Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping 21-17 dan 21-15 di laga final di Jerman, Minggu (6/11). Itu menjadi gelar juara perdana mereka di ajang BWF World Tour sejak keduanya dipasangkan pada 2019.

"Yang menjadi kunci kemenangan Rehan/Lisa dalam partai final ini adalah segi kekompakan dan komunikasi di tengah lapangan yang bisa terjaga terus dari awal sampai akhir pertandingan. Selain itu, didukung faktor semangat juang mereka yang luar biasa," ungkap Nova melalui keterangan tertulis PBSI di Jakarta, Senin (7/11).

Baca juga: Jadi Juara di Hylo Terbuka, Rehan/Lisa Raih Gelar Perdana

"Karakter mereka berdua, saya akui juga bagus. Ini yang akan menjadi sisi keunggulan mereka dibanding pasangan lainnya," tambahnya.

Ganda campuran Indonesia belum pernah menaiki podium tertinggi di turnamen dunia BWF sejak pelatnas ditinggalkan dua pasangan senior, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Sejak kepergian dua pasangan tersebut, capaian terbaik ganda campuran Indonesia hanyalah ketika Rehan/Lisa mencapau semifinal Prancis Terbuka 2022 Super 750.

Indonesia juga pernah mencapai hasil bagus saat Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mencapai final Malaysia Masters 2022 Super 500, Juli lalu.

Nova berharap kesuksesan Rehan/Lisa di Jerman dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk menghadapi pasangan-pasangan top elite dunia di kejuaraan berikutnya.

Keberhasilan Rehan/Lisa juga diharapkan dapat menjadi energi positif dan suntikan semangat bagi pasangan ganda campuran lainnya agar tidak mudah menyerah saat bertanding.

"Untuk pasangan yang lain, yang paling kelihatan evaluasinya adalah masalah non-teknis. Mereka mudah down. Mereka kurang tenang dalam bermain. Saat poin sudah unggul, mereka sering jadi panik ketika disusul lawan. Ini yang harus dibenahi dan dipoles lagi agar ke depannya bisa tampil lebih baik lagi," pungkas Nova. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya