Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PETENIS putri nomor dua dunia Ons Jabeur menjaga peluang untuk bertahan di WTA Finals 2022. Petenis Tunisia itu sukses memetik kemenangan atas petenis Amerika Serikat (AS) Jessica Pegula, Kamis (3/11).
Setelah kekalahan dari Aryna Sabalenka (Belarusia) di pertandingan pembuka, Jabeur berjuang untuk memetik kemenangan pertamanya di WTA Finals. Melakoni pertarungan dengan durasi 1 jam 38 menit melawan Pegula, Jabeur berhasil merebut kemenangan 1-6, 6-3, dan 6-3.
"Tidak pernah mudah menghadapi Jess,” kata Jabeur usai pertandingan, dikutip dari WTA, Kamis (3/11).
Baca juga: Kalahkan Jabeur, Sabalenka Beri Kejutan di WTA Finals 2022
"Dia bermain super cepat, dan itu sangat cepat sejak awal. Saya harus menemukan ritme saya," tuturnya.
Setelah tertinggal di set pertama, Jabeur mengatakan dirinya menemukan strategi yang pas untuk menghentikan laju Pegula. Memaksa Pegula merubah ritme permainanya, petenis Tunisia itu pun berhasil memegang kendali pertandingan.
"Setelah set pertama, dia bermain sangat baik dan sangat cepat," kata Jabeur. "Bolanya keras, sangat rendah. Saya tahu dia suka memainkan bola seperti itu. Dan saya harus menemukan klik itu untuk mengubah ritme dan memaksakan permainan saya."
Setelah kemenangan ini, Jabeur selanjutnya akan memainkan satu pertandingan penentu untuk melaju ke babak semifinal. Dia akan menghadapi petenis peringkat 5 dunia Maria Sakkari.
Meski secara peringkat Jabeur berada di atas Sakkari, menghadapi Sakkari akan menjadi tantangan yang tidak mudah untuk Jabeur. Pasalnya petenis Yunani itu telah mencatatkan dua kemenangan staright game di WTA FInals 2022, yakni mengalahkan Pegula dengan 7(8)-6(6), 7(7)-6(4) dan mengalahkan Aryna Sabalenka dengan 6-2 dan 6-4. (WTA/OL-1)
Muguruza menyebut, saat ini, dirinya hanya ingin fokus pada level permainanya dan akan berupaya menampilkan permainan terbaiknya di WTA Finals.
Tampil sebagai unggulan pertama di WTA Finals, Sabalenka mengaku tidak terpengaruh oleh tekanan yang datang dengan status unggulan teratasnya.
Kontaveit, yang merupakan pemain tunggal terakhir yang mengamankan tempatnya di turnamen yang diikuti delapan pemain terbaik dunia itu, merebut empat gelar WTA tahun ini.
Pliskova, berusia 29 tahun menjadi paling tua dalam ajang elite penutup musim edisi tahun ini
Paula Badosa tampil luar biasa dalam pertandingan perdananya di WTA Final 2021 dengan mengalahkan Aryna Sabalenka dengan skor 6-4 dan 6-0.
Kemenangan kali ini juga menjadi yang pertama kali diraih Kontaveit atas Pliskova dari empat pertemuan mereka
Mimpi Jabeur dipupuskan oleh Aryna Sabalenka setelah unggulan kedua asal Belarus itu meraih kemenangan 6-4 dan 6-3 dalam tempo 74 menit.
Jabeur, yang akan menambahkan donasi untuk hasil penjualan raket itu, mengatakan uang yang dikumpulkan dari pelelangan itu akan digunakan untuk membeli obat-obatan dan peralatan medis.
Di Olimpiade 2020 ini, Jabeur tentunya lebih siap ketimbang kala dia tersingkir di putaran pertama Olimpiade 2012 dan 2016.
Jabeur dan Muguruza baru bertemu dua kali sepanjang kariernya dengan masing-masing petenis mengantongi satu kemenangan.
Petenis unggulan kedua asal Spanyol, yang akan berusia 28 tahun pada Jumat (8/10), memenangkan gelar WTA yang kesembilan dan yang kedua pada tahun ini.
Keberhasilan mencapai semifinal Indian Welss Masters memastikan Jabeur akan masuk 10 besar dunia untuk pertama kalinya dalam kariernya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved