Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMAIN ganda campuran bulu tangkis Indonesia kini mulai menjadi perhatian setelah paceklik gelar dari sejumlah kejuaraan. Hal itu mengundang keprihatinan mantan pemain ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad. Ia pun turut mengomentari kondisi yang kini dinilainya agak tertinggal dan membutuhkan motivasi.
Mantan pasangan Liliyana Natsir yang pernah menjadi andalan ganda campuran Merah Putih itu menyebut, para pemain spesialis ganda campuran kini harus lebih ekstra dalam berlatih dan mempelajari tipe permainan lawan. Ia juga memotivasi agar regenerasi yang kini lesu harus dapat bangkit lagi.
"Kalau menurut saya adik-adik saya di pelatnas, adik-adik saya ganda campuran di luar pelatnas itu mereka membutuhkan latihan ekstra. Agar dapat menstandardkan dengan pemain-pemain di atas mereka," kata Owi sapaan akrab Tontori saat di Jepara, Jawa Tengah, Senin (4/7) kemarin.
"Mereka kan andalan Indonesia, jadi mereka nggak bisa elek-elekan gitu, mentang-mentang tidak ada seniornya. Intinya terus latihan," ucapnya.
Baca juga: Zacha/Bela dan Putri KW Lolos ke Babak Utama Malaysia Masters 2022
Peraih medali emas Olimpiade Rio de Jeniero 2016 bersama Liliyana itu menilai para pemain ganda campuran Indonesia masih berusaha untuk menyetarakan dengan pemain ganda campuran lain yang lebih senior.
"Karena kalau menurut saya pemain-pemain luar kan memang sudah begitu lama ya, seperti Zheng Si Wei dan Huang Ya Qiong (ganda campuran Tiongkok) itu kan pemain-pemain lama, jadi adik-adik saya harus lebih ekstra juga," ungkapnya.
Lebih lanjut, Owi mengatakan bahwa kunci dalam bermain yang ia tularkan ialah terus tetap semangat dan jangan pernah putus asa. Meski habis kalah jangan sampai terlalu larut dalam kekecewaan, berikan motivasi untuk diri sendiri agar tetap membangun semangat untuk pertandingan selanjutnya.
"Jangan down, jadilah untuk memotivasi diri sendiri gitu. Kalau kalah biarin saja, enggak apa-apa, saya percaya kok mereka semua bisa," harapnya. (S-2)
Fajar/Fikri berhasi menang dua gim atas wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 21-19, 21-17.
Ana/Tiwi harus mengakui keunggulan pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Mayu Matsumura dalam dua gim langsung 14-21 dan 9-21.
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri kembali berjumpa lagi dengan Sabar Karyaman Gutama/M. Reza Pahlevi Isfahani.
Menurut Gregoria masih ada aspek yang perlu dibenahi, terutama dari sisi fokus di akhir gim.
Rehan mengungkapkan bahwa strategi menekan dengan tempo cepat menjadi kunci keberhasilan mereka.
Jafar/Felisha sukses menjejakkan kaki di perempat final Tiongkok Terbuka 2025 usai menyingkirkan wakil Denmark, Mads Vestergaard/Christine Busch, dua gim langsung.
Amri/Nita harus berjibaku selama 1 jam 7 menit sebelum memastikan kemenangan 21-18, 17-21, dan 21-19 atas Cheng Xing/Zhang Chi. di Tiongkok Terbuka.
PASANGAN ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja berhasil menang di babak pertama Tiongkok Terbuka 2025.
Rehan/Gloria tampil dominan dan menang dua gim langsung 21-12 dan 21-17 atas pasangan India Ashith Surya/Amrutha Pramuthesh di putaran pertama Tiongkok Terbuka.
Jafar/Felisha menghajar ganda campuran Tiongkok Guo Xin Wa/Chen Gang Hui dua gim langsung 21-12 dan 21-17.
Pada akhir set pertama, Galloway mengalami cedera jari saat menangkap bola. Pertandingan set pertama masih sempat dilanjutkan dan Aldila/Galloway kalah 6-7 (7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved