Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
LEGENDA bulu tangkis spesialis ganda Indonesia, Liliyana Natsir, mendapatkan penghargaan BWF Hall Of Fame, Sabtu (18/6). Penghargaan ini diberikan oleh Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF), karena Liliyana dinilai merupakan legenda yang berpengaruh pada olahraga tepuk bulu.
Keberhasilan Liliyana mendapat penghargaan BWF Hall Of Fame menjadi yang pertama sejak 2009 lalu, Liliyana juga menjadi legenda bulu tangkis Indonesia ke-10 yang menerima penghargaan tersebut.
Liliyana bergabung bersama legenda Indonesia lainnya yang terlebih dahulu menerima BWF Hall of Fame seperti, Rudy Hartono Kurniawan, Dick Sudirman, Christian Hadinata, Liem Swie King, Susi Susanti, Tjun Tjun, Johan Wahjudi, Ricky Subagja dan Rexy Mainaky.
"Yang pastinya ini menjadi kebanggan luar biasa buat saya, walaupun saya sudah pensiun tetapi saya masih menerima penghargaan dan masih dihargai di bulu tangkis, ini merupakan bukti nyata bahwa bulu tangkis Indonesia diakui di mata dunia," ucap Liliyana dalam konferensi pers, di Istora Gelora Bung Karno, Senaya, Jakarta.
Baca juga: Kalah dari Pasangan Korsel, Apri/Fadia Tersingkir dari Indonesia Open
Sepanjang karinya selama 33 tahun di dunia bulu tangkis, Butet sapaan akrab Liliyana telah mengantongi setumpuk prestasi termasuk dua medali Olimpiade, yakni Perak pada Olimpiade 2008 Beijing dan emas pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Tak hanya di Olimpiade, Liliyana juga sukses meraih lima medali emas SEA Games dalam empat kali keikutsertaannya dan tiga medali (1 perak dan 2 perunggu) di Asian Games pada 2014 dan 2018. Selain itu, Liliyana juga sukses merebut gelar jura All England tiga kali berturut-turut yakni pada 2012, 2013 dan 2014.
Berhasi menjadi legenda bulu tangkis putri Indonesia kedua yang menerima BWF Hall Of Fame setelah Susi Susanti, Liliyana berharap ini bukan yang terakhir yang diterima Indonesia. Dia juga berharap, penghargaain ini menjadi motivasi tambahan agar pebulu tangkis Indonesia yang masih berjuang saat ini dapat terus berprestasi.
"Penghargaan ini harapan saya semoga bisa memotivasi adik-adik yang masih berjuang, untuk terus memberikan prestasi dan memberikan kebanggan untuk Indonesia dan suatu saat nanti mereka lah yang akan masuk di Hall of Fame," tuturya. (OL-4)
Tim pencari bakat melihat teknik para peserta di berbagai sektor telah merata.
Tontowi Ahmad seperti diketahui punya sejarah panjang dalam kariernya bermain di sektor ganda campuran.
Legenda badminton Indonesia Taufik Hidayat yang meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004 turut menyerahkan hadiah dan medali kepada para pemenang.
"Kata orang Jawa, masih ada kata bejo ini terjadi di masa saya sudah pensiun. Kalau ini terjadi saat saya masih aktif mengejar mimpi pasti akan sangat berat."
Menurut Ribka/Fadia, perjumpaannya dengan juara Olimpiade Rio 2016 itu menjadi ajang pemanasan sebelum tampil di Kejuaraan Dunia 2022, yang akan digelar di Tokyo, Jepang, bulan ini.
"Kalau saya, meski sudah lama tidak main dengan Cik Butet, kalau sudah di lapangan jadi terbawa serius. Rasanya masih (berkompetisi) seperti dulu."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved