Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Demi Regenerasi Atlet, Farhan Pimpin Penyelenggaraan Turnamen Aquatik

Bayu Anggoro
16/6/2022 16:30
Demi Regenerasi Atlet, Farhan Pimpin Penyelenggaraan Turnamen Aquatik
Ketua Harian Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Barat, M Farhan, bersama atlet aquatik(MI/BAYU ANGGORO)


RIBUAN atlet aquatik dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat mengikuti ajang 'Bandung Open Swimming Tournament 2022' di stadion renang
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat.

Kejuaraan yang menghadirkan kelas usia sampai 17 tahun ini dinilai menjadi cara yang akurat untuk menyiapkan regenerasi atlet akuatik untuk Olimpiade 2030-2032.

Ketua Harian Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Barat, M
Farhan, menjelaskan, langkah regenerasi ini jadi cara terukur untuk
mendapat atlet terbaik. "Semua kelas, semua kelompok usia. Kalau Akuatik itu sebetulnya ada lima cabor khusus untuk renang, kelasnya banyak, kelas 1 sampai kelas 5, semua level. Jadi untuk bisa mendapatkan atlit elit tahun 2030-2032, ya mereka inilah," kata Farhan, Kamis (16/6).

PRSI optimistis atlet aquatik Jawa Barat yang masuk olimpiade semakin
banyak. Farhan menilai, gelaran turnamen secara rutin jadi salah satu
strategi jitu proses regenerasi.

"Makanya sekarang kita bikin open tournament untuk perkumpulan seluruh
Jawa Barat di kelompok usia. Ini adalah turnamen pertama kelompok
usia antarperkumpulan di Jawa Barat setelah masa pandemi," katanya.

Pada masa pandemi yang berlangsung dua tahun mengakibatkan kualitas dan kemampuan atlet berkurang.

"Kaku sekali, karena selama dua tahun kita tidak bisa bikin turnamen,
terakhir kita bikin itu babak kualifikasi untuk PON, udah begitu udah,
plong enggak ada lagi," terangnya.

Farhan menilai, strategi yang dilakukan merupakan pendekatan secara statistik. Dalam kejuaraan level nasional maupun internasional, ada beberapa cabang olahraga yang didahulukan untuk menang dalam rangka mengamankan perolehan 100 medali pertama.

"Nah, aquatik, taekwondo, dayung itu termasuk yang diutamakan untuk mendapatkan 100 medali pertama emas," katanya.

Untuk pembibitan, atlet dalam kelompok usia 1-5, mereka harus mengikuti turnamen terus. "Tujuannya apa? supaya ada motivasi
latihan, supaya mereka juga merasakan atmosfir kompetisi, atmosfir
pertandingan," katanya.

Farhan menilai, ajang turnamen untuk regenerasi atlet terbaik harus dirutinkan.

"Sejak 2020 belum ada turnamen seperti ini lagi. Turnamen seperti
ini dulu izinnya tidak gampang. Tantangan terbesar sebetulnya
adalah mengembalikan fitness level para atlet, karena mereka selama dua
tahun hanya latihan tapi tidak ketahuan buat apa latihannya. Jadi,
fitness levelnya bukan fitness level yang siap untuk kompetisi. Makanya
agak sulit bagi kita untuk mengembalikan hal itu," tambahnya.

Pelatih Nasional (Pelatnas) atlet Aquatik dari PRSI Jawa Barat, Donny
Budiarto Utomo, menjelaskan, rutinitas turnamen untuk mempunyai bibit
unggul sangat dibutuhkan. Namun, ada hal utama lainnya yang
dibutuhkan para atlet.

"Nutrisi untuk anak-anak ini kan seperti tidak diperhatikan berbeda
dengan negara-negara luar yang sangat detil sekali. Selain itu juga ada perhatian terkait fasilitasnya. Para atlit tidak sulit mencari tempat latihan," terangnya.

Tidak hanya itu, skill kepelatihan pun harus terus ditingkatkan agar berdampak dalam meramu program regenerasi atlet. "Terutama untuk anak-anak kecil itu sangat penting. Mereka juga harus sering bertanding untuk bisa meningkatkan pengalaman," katanya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya