Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Juara di Prancis Terbuka, Swiatek Beri Pesan untuk Ukraina

Dhika Kusuma Winata
04/6/2022 23:01
Juara di Prancis Terbuka, Swiatek Beri Pesan untuk Ukraina
Iga Swiatek(AFP)

PETENIS putri nomor satu dunia Iga Swiatek terlalu tangguh untuk ditaklukkan di musim turnamen tahun ini. Swiatek melanjutkan dominasinya dan sukses merengkuh gelar grand slam Prancis Terbuka 2022.

Swiatek mengalahkan petenis remaja Amerika Serikat Coco Gauff pada partai puncak di Roland Garros, Paris, Sabtu (4/6) malam. Gelar itu menjadi yang keenam beruntun bagi Swiatek tahun ini dan titel keduanya untuk grand slam.

Seusai laga, Swiatek menerima standing ovation ketika memberi pesan damai atas situasi krisis di Ukraina. Sepanjang turnamen, ia mengenakan pita warna bendera Ukraina di topinya.

"Saya ingin mengatakan sesuatu kepada Ukraina untuk tetap kuat, karena perang masih ada," tutur Swiatek.

"Sejak saya berpidato di Doha (Februari lalu) perang itu sudah dimulai dan saya berharap ketika saya melakukan pidato turnamen berikutnya situasinya akan lebih baik, tetapi saya masih memiliki harapan," imbuhnya.

Dua tahun lalu, Swiatek yang masih berusia 19 tahun mengejutkan di Roland Garros menjadi juara sebagai petenis remaja yang tak diperhitungkan.

Kali ini, Swiatek merebut gelar Prancis Terbuka keduanya dengan rekor gemilang 35 kemenangan berturut-turut. Torehan itu menyamai rekor yang pernah dibukukan Venus Williams pada 2000 silam.

Berkat kemenangan itu, Swiatek kini masuk ke jajaran 10 petenis putri yang mampu menjadi juara di Roland Garros lebih dari satu kali di era turnamen terbuka sejak 1968.
Swiatek unggul 6-1, 6-3 atas Coco Gauff dan menyudahi laga hanya dalam waktu 68 menit. 

Swiatek terlalu tangguh di laga itu dan dia mampu mengonversi lima dari 10 break point dan merebut 60% poin dari servis kedua Gauff.

Gauff yang baru pertama kali menembus final grand slam kecewa berat tapi tak ingin terlarut. Petenis berusia 18 tahun itu berharap bisa tembus ke final grand slam di waktu mendatang.

"Ini adalah pertama kalinya bagi saya jadi saya akan mencoba untuk melewati ini," ucapnya.

"Selamat untuk Iga, apa yang telah Anda lakukan beberapa bulan terakhir ini luar biasa. Semoga kami bisa bertemu lagi di final lainnya dan saya bisa menang suatu hari nanti," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya