Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KOMITE Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menyelesaikan review terhadap 40 cabang olahraga untuk SEA Games Vietnam yang akan digelar pada Mei mendatang.
Pemilihan atlet dan cabang olahraga akan berlangsung selektif. Dalam hal ini, memprioritaskan atlet dengan potensi besar meraih medali, lantaran keterbatasan anggaran.
"Kita mau memaksimalkan anggaran negara atau uang rakyat. Yang berangkat itu nanti atlet-atlet yang berpotensi mendapatkan medali," ujar Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari, Selasa (15/3).
Baca juga: Persiapan SEA Games, Timnas U-23 akan Jalani TC di Korsel
Okto, sapaan akrabnya, menyebut ajang SEA Games di Vietnam di luar proyeksi, karena seharusnya digelar pada tahun lalu. Nantinya, partisipasi Indonesia di Vietnam merupakan bentuk toleransi, serta solidaritas kepada tuan rumah yang berupaya menggelar SEA Games di tengah pandemi.
NOC Indonesia bersyukur pemerintah melalui Kemenpora tetap menyediakan anggaran untuk keberangkatan atlet. Sekalipun prioritasnya untuk tahun ini bukan pada SEA Games.
Baca juga: Zohri Targetkan Catatan Waktu 6,6 Detik di Serbia
"Kita memilih sangat selektif, mengingat anggarannya sangat terbatas. Kami berterima kasih kepada Kemenpora yang masih mau menyediakan anggaran, yang mestinya tidak ada dalam perencanaan," imbuh Okto.
Skuad Merah Putih diharapkan tetap memberikan hasil terbaik, walaupun berangkat tanpa target peringkat. Menurut Okto, target medali menjadi tidak relevan, karena waktu keberangkatan kurang dari tiga bulan dari persiapan.
Dengan adanya keterbatasan, KOI juga memaklumi keputusan yang tidak akan memuaskan semua pihak. Di lain sisi, pihaknya juga membuka kesempatan bagi cabang olahraga untuk berpartisipasi dengan biaya mandiri.(OL-11)
Cucun Ahmad Syamsurijal membuka ajang International Horseback Archery Alliance (IHAA) World Kids Championship 2025
ACARA tinju selebritas Superstar Knockout (SKO) akan kembali digelar dengan volume ketiganya pada 9 Agustus mendatang di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, Jakarta.
Pencarian bibit bulu tangkis muda bakal lebih selektif karena juga terdapat kriteria spesifik yang diprioritaskan yaitu postur yang ideal.
PERTUMBUHAN akademi esports di Indonesia menunjukkan tren positif dan menjadi faktor penting dalam mencetak generasi baru atlet esports profesional.
Para atlet yang menekuni nomor boulder telah banyak mempelajari tipe jalur yang lazim digunakan dalam kompetisi internasional.
Megawati Hangestri, yang sebelumnya absen dari AVC Nations Cup 2025 karena akan melangsungkan pernikahan, kini telah dipastikan akan kembali memperkuat timnas Indonesia.
Enam federasi penerima ditentukan melalui undian yang dilakukan dalam Rapat Anggota Tahunan KOI pada April lalu.
KOI juga telah mendaftarkan atlet snowboarding berusia 13 tahun, Zazi Betari Landman, sebagai wakil pertama Indonesia yang masuk dalam sistem FIS.
KOI membuka ruang seluas-luasnya bagi cabang olahraga nasional untuk menjadi bagian dari keluarga besar KOI.
Prestasi olahraga Indonesia di level Olimpiade merupakan bagian dari cita-cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam Program Asta Cita.
Pihak IOC telah memutuskan untuk tidak lagi berafiliasi dengan International Boxing Association (IBA) dan digantikan dengan World Boxing.
Olympic Solidarity adalah inisiatif program pengembangan global dari IOC yang bertujuan mendukung NOC di semua negara anggota di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved