Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Djokovic Akhirnya Mulai Musim 2022 di Dubai

Basuki Eka Purnama
22/2/2022 04:45
Djokovic Akhirnya Mulai Musim 2022 di Dubai
Petenis Serbia Novak Djokovic(AFP/Karim SAHIB)

NOVAK Djokovic memulai musim 2022-nya di Dubai, Senin (21/2), setelah rencananya untuk memulai musim pada Januari meleset ketika dia dideportasi dari Australia.

Petenis nomor satu dunia itu mengatakan para petenis di ruang ganti 'bersikap positif dan menyambut' kembalinya dia ke turnamen kompetitif.

Djokovic kehilangan kesempatan untuk gelar memenangi AustraliaTerbuka ke-10 dan Grand Slam ke-21 karena pembatalan visanya di Melbourne dan akhirnya dideportasi karena tidak divaksinasi covid-19.

Baca juga: Djokovic Hadapi Musetti di Dubai Championships

Dia kembali ke tur pekan ini di Emirat, tempat dia akan berkompetisi untuk pertama kalinya sejak final Piala Davis di Madrid, Desember lalu.

Menjelang babak pembukaan melawan petenis wildcard asal Italia Lorenzo Musetti, Djokovic berbicara jelang pertandingannya itu tentang bagaimana rasanya kembali ke lapangan tenis dan apakah ada reaksi negatif dari rekan-rekannya.

"Sejauh ini, di sini, sebagian besar pemain yang saya lihat bersikap positif dan ramah. Sangat menyenangkan untuk melihat dengan jelas. Saya tidak bisa mengatakan itu terjadi di Australia. Itu sedikit aneh. Tapi sejauh ini baik-baik saja," kata pria berusia 34 tahun itu.

Rafael Nadal, yang tanpa kehadiran Djokovic memenangi Australia Terbuka, menawarkan dukungan jarak jauh.

"Divaksinasi atau tidak, biarkan Novak bermain lagi," kata Nadal pada konferensi pers menjelang Meksiko Terbuka, di Acapulco, tempat dia dan petenis nomor dua dunia Daniil Medvedev akan bertanding.

Kemenangan di Melbourne adalah yang ke-21 bagi Nadal di turnamen major, membuatnya unggul satu gelar dari Djokovic dan Roger Federer dalam rekor gelar juara Grand Slam  sepanjang masa.

Djokovic bisa bermain di Dubai karena vaksin covid-19 bukan persyaratan wajib untuk masuk ke Uni Emirat Arab.

Petenis Serbia itu adalah pemenang lima kali di Dubai dan akhirnya memulai musimnya dengan satu poin untuk dibuktikan sementara peringkat nomor satu di bawah ancaman.

Bahkan jika dia menang di Dubai, Djokovic bisa kehilangan posisi teratas, yang dia pegang sejak Februari 2020, dari Medvedev.

Jika Djokovic mempertahankan statusnya pekan ini, penolakannya untuk divaksinasi dapat menyebabkan masalah dan membuatnya kehilangan poin peringkat, terutama dengan dua turnamen Masters yang akan datang di Amerika Serikat (AS).

Ikuti Aturan

Djokovic masuk dalam daftar pemain di Indian Wells dari 7 hingga 20 Maret, meskipun saat ini dibatasi untuk petenis yang sudah divaksinasi. Turnamen berikutnya adalah Miami Terbuka pada 21 Maret hingga 3 April.

"Saya hanya harus mengikuti aturan. Turnamen apa pun yang bisa saya mainkan, saya akan berusaha untuk pergi ke negara itu dan memainkan turnamen itu," kata Djokovic.

"Saya benar-benar tidak bisa memilih sekarang. Ini benar-benar tentang ke mana saya bisa pergi dan bermain. Di mana pun saya memiliki kesempatan, saya mungkin akan menggunakan kesempatan itu dan akan bermain karena inilah yang saya lakukan, inilah yang saya sukai," lanjutnya.

Masih ada tiga turnamen Grand Slam lagi yang akan dimainkan tahun ini, yaitu Prancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka.

Masing-masing memiliki potensi signifikan bagi Djokovic bertarung melawan Nadal untuk memecahkan rekor.

Di Meksiko, Nadal menolak ketika ditanya apakah dia, Djokovic atau Federer bisa mengklaim sebagai yang terhebat sepanjang masa.

"Bukan hak saya untuk membicarakan hal itu karena saya adalah pihak yang terlibat," kata Nadal, menambahkan bahwa ketiganya 'Telah mencapai lebih dari yang kami impikan'.

"Mungkin ada berbagai jenis argumen untuk dapat memberikan gelar yang sangat Anda sukai sebagai 'Yang terbaik dalam sejarah' kepada siapa pun," imbuh Nadal.

Djokovic adalah juara bertahan di Roland Garros dan All England Club.

"Kami semua berharap krisis kesehatan akan berkembang ke arah yang positif, tetapi jika itu tidak berubah, dia akan memerlukan izin vaksinasi dan oleh karena itu Novak Djokovic tidak akan bersama kami (di Paris)," kata Menteri Olahraga Prancis Roxana Maracineanu, Minggu (20/2). (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya