Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
NATIONAL Paralympic Committe Indonesia (NPCI) terus memantau atlet-atlet berbakat kelas dunia di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua. Para atlet berbakat itu nantinya akan lebih diasah kemampuannya untuk bisa tampil di pentas internasional.
Dalam dua hari penyelengaraan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua, Pelaksana Teknis atau Technical Delegate (TD) pada cabang olahraga (cabor) bulu tangkis telah mendapatkan dua atlet yang dinilai memiliki bakat besar. Keduanya berlaga pada nomor tunggal putri klasifikasi SU-5 dan SS-6. Mereka merupakan atlet nasional yang baru pertama kali mengikuti ajang Peparnas pada tahun ini.
"Pada cabor bulu tangkis, NPCI mendapatkan dua bibit atlet dengan tingkat dunia," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) NPCI, Rima Ferdianto, di Media Center Kominfo Peparnas Papua, Minggu (7/11).
Menurut dia, kualitas kedua atlet bulu tangkis itu didapat melalui laporan dari pelaksana teknis dari cabor Badminton. Dari pengamatan tim, keduanya memiliki keunggulan layaknya atlet kelas dunia. Hal ini diperhatikan, dari mulai gaya main hingga pukulan raket yang diperlihatkan dalam setiap pertandingan.
Keduanya, lanjut dia, memang mendominasi pada nomor pertandingan yang dimainkannya dalam ajang Peparnas kali ini. Diprediksi, keduanya akan mendapatkan medali emas.
Nantinya, kedua atlet ini akan direkomendasikan masuk dalam pemusatan pelatihan nasional (pelatnas). Hal itu dilakukan agar kemampuan keduanya dapat diasah menjadi lebih tajam lagi ketika turun dalam ajang-ajang olahraga tingkat internasional.
Rima melanjutkan, tumbuhnya regenerasi atlet penyandang disabilitas pada ajang ini, berkat peran pemerintah yang mendukung sepenuhnya pembinaan atlet. Sehingga, prestasi atlet penyandang disabilitas di dalam negeri dapat terpacu menjadi lebih baik dari waktu ke waktu di masa mendatang.
Dukungan pemerintah yang optimal ini, lanjut Rima, membuat NPCI kini lebih detail mengirimkan atlet yang tepat dalam satu nomor pertandingan pada ajang internasional. Setiap atlet yang terjun diperhitungkan dengan kekuatan lawan yang dihadapi dengan menggunakan teknologi laboratorium yang diberikan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.
Dengan begitu, setiap atlet yang terjun dalam satu nomor pertandingan dapat dipastikan memiliki peluang menang dalam ajang pertandingan yang diikutinya. Jadi, peningkatan prestasi Indonesia dalam olahraga paralimpik dapat terus meningkat secara signifikan. "Kita tidak pernah lagi mengirimkan atlet yang hanya sekedar menjadi penggembira. Tapi semua atlet yang kita kirimkan kita jamin kualitasnya," pungkasnya. (RO/OL-15)
Jawa Barat mengirim kontingen sebanyak 555 orang, terdiri dari 347 atlet, 74 pelatih, 47 asisten pelatih, 16 ofisial, 16 manager, serta tim kesehatan.
Anies berpesan kepada seluruh atlet agar mulai memikirkan investasi atas hasil prestasi yang didapat sehingga terus dimanfaatkan, bahkan terus bertambah.
Dengan menggunakan Boeing 737- 400 TNI AU, Wapres beserta Ibu Wury dan rombongan terbatas bertolak dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Papua.
Pemerintah, saat ini, telah menempatkan kedua ajang olahraga tersebut setara. Tiada perbedaan dari penyelenggaraan kedua ajang olahraga tingkat nasional tersebut dari berbagai aspek.
Abraham Elopere memenangi lari nomor 1.500 meter putra T20 cabang paraatletik dengan catatan waktu 4 menit 22,63 detik.
Ma’ruf menjelaskan, perhelatan Peparnas ini sekaligus membuktikan komitmen pemerintah untuk memberikan perlakuan yang setara bagi setiap warga negara.
Menpora Amali juga menargetkan Peparnas XVI ini menjadi ajang untuk menjaring atlet-atlet yang nanti akan dimasukan ke pemusatan latihan nasional (Pelatnas).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved