Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
NATIONAL Paralympic Committe Indonesia (NPCI) terus memantau atlet-atlet berbakat kelas dunia di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua. Para atlet berbakat itu nantinya akan lebih diasah kemampuannya untuk bisa tampil di pentas internasional.
Dalam dua hari penyelengaraan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua, Pelaksana Teknis atau Technical Delegate (TD) pada cabang olahraga (cabor) bulu tangkis telah mendapatkan dua atlet yang dinilai memiliki bakat besar. Keduanya berlaga pada nomor tunggal putri klasifikasi SU-5 dan SS-6. Mereka merupakan atlet nasional yang baru pertama kali mengikuti ajang Peparnas pada tahun ini.
"Pada cabor bulu tangkis, NPCI mendapatkan dua bibit atlet dengan tingkat dunia," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) NPCI, Rima Ferdianto, di Media Center Kominfo Peparnas Papua, Minggu (7/11).
Menurut dia, kualitas kedua atlet bulu tangkis itu didapat melalui laporan dari pelaksana teknis dari cabor Badminton. Dari pengamatan tim, keduanya memiliki keunggulan layaknya atlet kelas dunia. Hal ini diperhatikan, dari mulai gaya main hingga pukulan raket yang diperlihatkan dalam setiap pertandingan.
Keduanya, lanjut dia, memang mendominasi pada nomor pertandingan yang dimainkannya dalam ajang Peparnas kali ini. Diprediksi, keduanya akan mendapatkan medali emas.
Nantinya, kedua atlet ini akan direkomendasikan masuk dalam pemusatan pelatihan nasional (pelatnas). Hal itu dilakukan agar kemampuan keduanya dapat diasah menjadi lebih tajam lagi ketika turun dalam ajang-ajang olahraga tingkat internasional.
Rima melanjutkan, tumbuhnya regenerasi atlet penyandang disabilitas pada ajang ini, berkat peran pemerintah yang mendukung sepenuhnya pembinaan atlet. Sehingga, prestasi atlet penyandang disabilitas di dalam negeri dapat terpacu menjadi lebih baik dari waktu ke waktu di masa mendatang.
Dukungan pemerintah yang optimal ini, lanjut Rima, membuat NPCI kini lebih detail mengirimkan atlet yang tepat dalam satu nomor pertandingan pada ajang internasional. Setiap atlet yang terjun diperhitungkan dengan kekuatan lawan yang dihadapi dengan menggunakan teknologi laboratorium yang diberikan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.
Dengan begitu, setiap atlet yang terjun dalam satu nomor pertandingan dapat dipastikan memiliki peluang menang dalam ajang pertandingan yang diikutinya. Jadi, peningkatan prestasi Indonesia dalam olahraga paralimpik dapat terus meningkat secara signifikan. "Kita tidak pernah lagi mengirimkan atlet yang hanya sekedar menjadi penggembira. Tapi semua atlet yang kita kirimkan kita jamin kualitasnya," pungkasnya. (RO/OL-15)
Bupati Sergai Darma Wijaya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas prestasi yang telah diraih oleh seluruh atlet
Kontingen Kaltim di Peparnas 2024 berhasil mengumpulkan total 38 medali, terdiri dari 7 medali emas, 13 medali perak, dan 18 medali perunggu.
Prestasi olahraga di Indonesia mengalami lompatan yang signifikan baik itu di tingkat nasional maupun di pentas internasional.
KONTINGEN Jawa Barat (Jabar) berhasil mengunci juara umum cabang olahraga (cabor) para renang di Peparnas XVII Solo pada hari terakhir, Sabtu (12/10), dengan meraih 17 emas.
Gibran memastikan akan datang langsung pada penutupan Peparnas di Stadion Manahan, Minggu (13/10) malam.
NPC mengatakan saat ini belum banyak kompetisi yang menjadi barometer untuk menyeleksi atlet.
Ganjaran bonus tersebut tidak hanya diberikan kepada atlet yang turun berlaga, melainkan juga kepada pelatih tenis meja tunggal putri, Fadli Tahir.
Anies berpesan kepada seluruh atlet agar mulai memikirkan investasi atas hasil prestasi yang didapat sehingga terus dimanfaatkan, bahkan terus bertambah.
Menpora memastikan kewajiban honorarium relawan dapat dibayarkan pada akhir tahun ini.
“Bagi atlet Peparnas yang telah meraih prestasi terbaik Kemensos akan memberikan perhatian dan apresiasi sama halnya yang diberikan kepada atlet Paralimpiade Tokyo lalu," kata Risma
Nadia Putri Ayundari dari Jawa Barat menjadi perenang pertama pada hari keenam yang mencetak rekornas
"Kami selaku tuan rumah, sekaligus Ketua Umum Panitia Besar Peparnas XVI Papua dan juga Gubernur Papua sangat bangga dan berterima kasih atas sportivitas yang telah ditunjukan,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved