Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

PON XX Munculkan Atlet Terbaik dan Banyak Tercipta Rekor

 Akmal Fauzi
15/10/2021 12:42
PON XX Munculkan Atlet Terbaik dan Banyak Tercipta Rekor
Perenang putri Jawa Timur Adinda Larasati Dewi menjadi salah satu atlet yang meraih medali terbanyak di PON XX Papua.(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

PEKAN Olahraga Nasional (PON) XX memunculkan atlet putra putri terbaik dengan catatan medali emas terbanyak. Selain itu, banyak rekor tercipta baik di perhelatan pesta olahraga terakbar Tanah Air itu meski digelar di masa pandemi Covid-19.

Untuk atlet putri, perenang Jawa Timur, Adinda Larasati menjadi salah satu atlet yang meraih medali terbanyak di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Sebanyak 8 medali emas dan 1 perak diraih atlet 21 tahun itu.

Di nomor renang kolam, Adinda meraih 7 emas yakni 100 M Gaya Kupu-kupu Putri, 800 M Gaya Bebas Putri, 200 M Gaya Bebas Putri, 200 M Gaya Kupu-kupu Putri, 4 X 100 M Gaya Bebas Estafet Putri, 4 X 200 M Gaya Bebas Estafet Putri dan 4X 100 M Gaya Ganti Estafet Putri.

Sementara, 1 medali perak juga diraih di nomor 400 M Gaya Bebas Putri. Di renang perairan terbuka, Adinda meraih 1 medali emas di nomor 10.000 meter putri.

Catatan impresif juga diraih atlet sepatu roda putri DKI Jakarta, Naura Rahmadija Hartanti. Atlet kelahiran 13 Februari 2006 membawa pulang 5 medali emas dari cabang olahraga sepatu roda di ajang pertamanya tampil di PON.

Naura Rahmadija Hartanti menyabet 5 medali emas PON XX cabor sepatu roda di nomor sprint 1.000 meter putri, sprint 500 meter putri, relay 3.000 meter putri (beregu), maraton 42.000 meter putri, dan Team Time Trial (TTT) 10.000 meter putri (beregu).

Sumbangsih 5 medali emasnya itu turut mengantarkan tim DKI Jakarta sebagai juara umum cabor sepatu roda dengan mengoleksi 13 medali emas, 8 perak dan 2 perunggu.

Selain itu, Naura menjadi atlet pertama dalam sejarah cabang sepatu roda yang meraih lima emas dalam satu edisi PON. Sebelumnya, atlet Jawa Timur M. Oki Andrianto meraih empat emas di PON XIX/2016.

"Saya baru merasakan euforia di PON ini. Sangat berkesan buat saya. Apalagi saya berhasil meraih lima emas dari lima nomor pertandingan,” kata Naura.

Di atlet putra, perenang Aflah Fadlan Prawira berhasil mendulang enam emas, tiga perak, dan satu perunggu untuk Jawa Barat di PON XX.

Medali emas terakhir yang diraih perenang nasional itu berasal dari nomor 1.500 meter gaya bebas putra di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Kamis (14/10).

Fadlan finis terdepan dengan membukukan 15 menit 44,84 detik. atatan waktu tersebut menjadi rekor baru PON atau lebih baik dari pencapaian Fadlan saat tampil pada PON 2016 di Jawa Barat dengan 16 menit 24,18 detik.

Sebelumnya, dia juga menjadi yang terbaik pada nomor 400 m gaya bebas, dan 200 m gaya ganti perorangan. Lalu nomor 400 m gaya ganti perorangan putra dan estafet 4×100 m gaya bebas.

Selain di kolam renang, pria yang lahir pada 13 November 1997 itu juga meraih satu emas pada perairan terbuka 10 km putra. Fadlan juga meraih tiga medali perak di PON Papua, masing-masing pada 200 m gaya bebas, 4×200 m estafet gaya bebas dan 4x100 m estafet gaya ganti putra.

Kemudian satu perunggu dari nomor 200 m gaya kupu-kupu. Fadlan pun mengaku puas dengan pencapaian di PON XX.

Bagi Fadlan, PON XX Papua memiliki kesan baginya selama menjadi atlet renang. Menurutnya, Papua memiliki keunikan alam yang luar biasa. Penantian untuk ke Papua untuk mengikuti PON yang sempat tertunda setahun karena pandemi Covid-19, akhirnya bisa terealisasi.

“Kesan saya Papua luar biasa, baik venuenya, alamnya bahkan orang-orang di Papua, saya harap semua atlet di Papua dan buat Pemerintah Provisi Papua agar dengan berjalannya PON XX di Papua dapat meningkatkan euforia olahraga yang tinggi sehingga memunculkan banyak atlet-atlet yang berbakat di Papua,” jelasnya.

Sementara itu, atlet selamat Jawa Timur, Vania Carissa Wanta mengaku sempat khawatir untuk ikut serta dan berlaga di PON tahun ini. Hal itu tak lepas dari situasi dan keadaan di Papua dalam beberapa waktu terakhir, termasuk soal keamanan.

Namun, semua kekhawatiran tersebut sirna ketika dirinya menginjakkan kaki di Bumi Cenderawasih untuk pertama kalinya.

“Ketika saya sudah tiba dan tinggal beberapa waktu di Papua, mulai dari proses latihan hingga berlomba ternyata keadaan di Papua itu sangat sangat jauh dari bayangan saya sebelumnya,” ujar Vania, Jum'at (15/10).

Vania yang sudah mengikuti enam edisi PON, menilai, Papua sukses menyelenggarakan event olahraga terbesar di Indonesia. Ia juga kagum dengan pemandangan indah di venue cabor selam laut yang berada di Teluk Yos Sudarso, Papua.

“Sumber daya alamnya sangat indah, khususnya untuk cabor venue selam laut. Bagi saya ini adalah venue cabor selam yang terbaik yang pernah saya lakukan itu berada di Teluk Yos Sudarso," jelasnya.

PON XX Papua juga bisa menghasilkan 90 rekor baik PON maupun nasional. Dilihat dari data KONI Pusat, rekor terbanyak dipecahkan di cabang renang. Ada 28 rekor yang tercipta, 2 rekor diantaranya merupakan rekor nasional.

Selain renang, rekor juga tercipta di cabang atletik, angkat besi, selam, menembak dan angkat berat. (Mal/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya