Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Sabet Emas Bersejarah di Olimpiade, Begini Kata Greysia/Apriyani

Rifaldi Putra Irianto
02/8/2021 15:45
Sabet Emas Bersejarah di Olimpiade, Begini Kata Greysia/Apriyani
Pebulutangkis ganda Putri Indonesia Greysia Pollii (kiri) dan Apriyani Rahayu(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

PASANGAN Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengukir sejarah baru untuk olahraga bulu tangkis Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo, Senin, (2/8).

Tampil sebagai ganda putri Indonesia pertama yang melaju ke babak final Olimpiade, Greysia/Apriyani berhasil merebut medali emas Olimpiada pertama untuk Indonesia di nomor ganda campuran bulu tangkis. Tak cuma itu, torehan tersebut sekaligus menjaga tradisi medali emas Olimpiade dari cabang olahraga bulu tangkis.

Bertanding di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Greysia/Apriyani tampil luar biasa sepanjang pertandingan merebut kemenangan dalam durasi 57 menit. Mereka pun berhasil mempersembahkan medali emas Olimpiade untuk Indonesia, setelah merebut kemenangan 21-19, 21-15  atas pasangan Tiongkok Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Usai pertandingan, Greysia mengaku masih tidak menyangka bisa tampil menjadi juara Olimpiade. Terlebih, challange yang diajukan Chen/Jia pada poin penentuan game kedua sempat membuat dirinya nervous.

“Saya tidak parcaya ketika shuttlecock out dan menjadi poin bagi kami di akhir game kedua. Sejujurnya saya masih tak meyangka menjadi juara Olimpiade. Kami hanya mencoba menang poin demi poin. Kami memang ingin membuat sejarah bagi bulu tangkis, sejarah untuk indonesia,” kata Greysia usai pertandingan, Senin, (2/8).

Baca juga: Catatan Bersejarah yang Mengiringi Medali Emas Greysia/Apriani

Musashino Forest Plaza menjadi saksi kehebatan Greysia/Apriyani pada pertandingan itu. Tampil percaya diri sejak memasuki lapangan utama. Tak mau membuang waktu, Greysia/Apriyani tampil apik sepanjanh pertandingan dang mengalahkan pasangan Tiongkok yang menempati peringkat tiga dunia itu.

“Rasanya bercampur aduk. Mungkin orang tak percaya kami, tapi kami percaya kami. Tuhan percaya kami. Korea dan China lawan yang kuat. Kami hanya mau memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” kata Greysia.

“Medali emas ini bukan hanya impian Ka Greysia, tetapi juga saya. Medali emas ini untuk almarhum orang tua saya dan kakakku,” tambah Apriyani.

Dalam perjalanan di olahraga bulu tangkis, Greysia dipasangkan dengan Apriyani pada 2017. Tepatnya, setelah Nitya Krishinda Maheswari cedera. Kala itu, Greysia bahkan sudah berniat menggantung raket. Namun,  rencana itu akhirnya ditunda karena pelatih Eng Hian memintanya untuk mendampingi junior, yang kebetulan saat itu Apriyani datang ke Pelatnas PBSI Cipayung.

“Saya berpasangan dengan Greysia empat tahun lalu. Perjalanan panjang, di mana saya belajar untuk mendewasakan diri. Hari ini kami mendapatkan semua, berkat dari Allah dan doa keluarga serta masyarakat Indonesia. Kami sangat senang dan Bahagia,” kata Apriyani.

Secara terpisah, Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo Rosan P Roeslani mengapresiasi perjuangan Greysia/Apriyani yang sukses merebut medali emas. Medali emas ini tak cuma menjadi medali pertama di Olimpiade Tokyo, tetapi juga menjadi pencapaian sejarah ganda putri Indonesia.

“Penampilan Greysia/Apriyani membuat bangga kami semua, bahkan seluruh masyarakat Indonesia. Mereka berhasil membuat sejarah di Olimpiade Tokyo,  Greysia/Apriyani menjadi penyumbang emas sekaligus ganda putri pertama yang mampu meraih medali di Olimpiade," kata Rosan.

Keping emas Greysia/Apriyani sekaligus mendongkrak peringkat Indonesia di klasemen medali. Hingga 16.45 JST, Indonesia menempati ranking 34 dengan perolehan 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Medali Indonesia masih bisa bertambah karena masih ada atlet Merah Putih yang akan bertanding, yaitu Anthony Sinisuka Ginting di perebutan medali perunggu serta lifter Nurul Akmal yang akan turun di kelas +87kg putri. (KOI/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya