Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ketua Penyelenggara Optimistis Olimpiade Tokyo 2021 Tetap Digelar

 Rifaldi Putra Irianto
03/6/2021 13:53
Ketua Penyelenggara Optimistis Olimpiade Tokyo 2021 Tetap Digelar
Presiden Komisi Pelaksana Olimpiade dan Para Olimpiade Tokyo 2021, Seiko Hashimoto, saat jumpa pers.(Nicolas Datiche / POOL / AFP)

Lima puluh hari 50 hari jelang Olimpiade Tokyo yang akan digelar mulai tanggal 23 Juli 2021, Ketua Olimpiade Tokyo 2020 Seiko Hashimoto menyatakan dirinya 100% yakin Olimpiade akan tetap berjalan, meski pandemi Covid-19 masih menghantui penjuru dunia.

Seperti diketahui, Jepang saat ini masih terus berjuang untuk menekan lonjakan kasus Covid-19, dengan sebagian besar negara itu menyatakam dalam keadaan darurat covid-19.

"Saya percaya bahwa kemungkinan Olimpiade ini berlangsung adalah, 100 % kami akan menyelenggarakannya," kata Hashimoto dilansir dari BBC, Kamis, (3/6).

"Pertanyaan sekarang adalah bagaimana kami akan memiliki pertandingan yang lebih aman dan terjamin," imbuhnya.

Melihat banyaknya penolakan dari masyarakat Jepang terkait penyelenggaraan Olimpiade di tengah keadaan darurat Jepang, Hashimoto mengatakan bahwa ia memahami apa yang dikhawatirkan masyarakat Jepang terkait Covid-19.

Namun ia dan pihaknya bertekad akan membuat protokol kesehatan dan keselamatat yang ketat dan aman untuk penyelenggaraan pesta olahraga terbesar sejagad raya itu.

"Orang-orang Jepang mungkin tengah merasa sangat tidak aman akibat covid-19, dan saat yang sama kami berbicara tentang Olimpiade hal itu membuat mereka mungkin bertambah menjadi frustasi. Saya pikir itu yang menimbulkan banyak suara yang menentang penyelenggaraan Olimpiade di Tokyo," terang Hashimoto.

"Tetapi saat ini, kami tengah berusaha menciptakan gelembung (karantina) selengkap dan seketat mungkin, sehingga kami dapat menciptakan ruang yang aman dan terjamin bagi orang-orang yang datang dari luar negeri juga orang-orang yang berada di Jepang, baik penduduk maupun warga negara Jepang," jelasnya.

"Tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana kami bisa mengontrol dan mengatur arus kedatangan orang. Bahkan jika wabah terjadi saat Olimpiade berlangsung yang berarti situsi darurat, maka kami siap untuk mengadakan pertandingan tanpa penonton," sebutnya.

Seperti diketahui, dalam penyelenggaraan nantinya tidak ada penggemar dari luar negeri yang diizinkan menyaksikan pesta olahraga musim panas itu.

Gelombang Covid-19 yang terjadi di Jepang pada April 2021 lalu, membuat beberapa daerah di Jepang menerapkan pembatasan hingga 20 Juni mendatang.

Jepang telah memulai memberikan vaksin Covid-19 kepada penduduknya sejak Februari 2021 lalu, namun vaksinasi berjalan lambat jika dibandingkan negara maju lainnya, di mana hanya sekitar 3% orang telah divaksin secara lengkap. (Rif/BBC/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya