Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Prancis Terbuka Terancam Mundur Satu Pekan

Rifaldi Putra Irianto
08/4/2021 11:53
Prancis Terbuka Terancam Mundur Satu Pekan
Pekerja membuka terpal yang menutupi lapangan tanah liat di Roland Garros, Paris, Prancis.(AFP/Anne-Christine POUJOULAT)

TURNAMEN tenis Grand Slam Prancis Terbuka 2021 diperkirakan akan ditunda selama satu pekan dan direncanakan akan digelar pada 30 Mei.

Kejuaraan tenis lapangan tanah liat itu mulanya dijadwalkan akan digelar pada 23 Mei. Namun, pembatasan sosial yang diperketat di seluruh Prancis, Rabu (31/3) lalu, akibat pandemi covid-19, membuat Prancis Terbuka kemungkinan diundur dengan harapan lebih banyak penonton dapat hadir pada turnamen tersebut.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan keinginanya untuk membuka kembali bioskop, museum, dan teater pada pertengahan Mei.

Baca juga: Barty Melaju di Turnamen Tanah Liat Charleston

Pada Selasa (6/4) waktu setempat, Kementerian Olahraga Prancis mengatakan kepada AFP bahwa pemerintah sedang membahas kemungkinan penundaan "beberapa hari".

Mengetahui hal itu, Petenis Prancis Alize Cornet mengecam Menteri Olahraga Prancis Roxana Maracineanu dan pemerintahan Macron atas penundaan itu.

"Maaf, saya tidak menentangnya tetapi dia mengambil keputusan buruk untuk olahraga, ia seperti tidak peduli. Dan saya tahu itu (penundaan) datang dari pemerintah, saya cukup yakin," ujar Cornet setelah melakoni pertandingan Turnamen WTA di Charleston Amerika Serikat, Rabu (7/4) waktu setempat.

"(Itu) mungkin juga datang dari turnamen karena saya dengar mereka mungkin memiliki lebih banyak penonton jika mereka menunda selama satu minggu. Tapi, menurut saya, itu adalah keputusan yang egois karena jadwal akan terpengaruh akibat penundaan itu," jelasnya.

Bulan lalu, Presiden baru Federasi Tenis Prancis (FFT) Gilles Moretton mengatakan dia "tidak berani" membatalkan turnamen Grand Slam itu dibatalkan.

"Jika kami melakukan lockdown total selama dua bulan, kami jelas perlu mengambil keputusan. Dan yang terburuk adalah pembatalan langsung, tapi saya tidak berani membayangkan itu," sebut Moretton.

Musim lalu, Prancis Terbuka ditunda selama empat bulan, membuat turnamen tanah liat itu digelar dengan kondisi Paris yang dingin di musim gugur pada September dan Oktober.

Petenis Spanyol Rafael Nadal akan berusaha mempertahankan gelarnya setelah memenangi Prancis Terbuka ke-13 pada tahun lalu. Adapun petenis muda asal Polandia Iga Swiatek akan mempertaruhkan gelarnya di sektor putri. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik