Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
NBA akan mewajibkan para pemainnya mengenakan alat pelacak COVID-19 sebagai salah satu upaya operator liga mengendalikan penyebaran virus corona sepanjang berlangsungnya kompetisi musim 2020/21.
Dilaporkan ESPN, program sensor akan efektif per 7 Januari dan berlaku bagi seluruh pemain, ofisial, dan pelatih. Alat pelacak tersebut nantinya wajib digunakan selama perjalanan, baik di dalam bus maupun pesawat. Namun tidak diwajibkan saat para pemain berada di hotel atau selama pertandingan.
Tujuan penggunaan alat deteksi tersebut, yaitu mengidentifikasi jika ada anggota klub yang dinyatakan positif COVID-19.
Sensor tersebut memungkinkan pemakainya dapat mengetahui jika dia terjangkit virus corona hanya dalam jarak enam kaki dari pengguna lain.
Ini bukan pertama kalinya NBA menggunakan teknologi untuk memonitor kesehatan para pemain sekaligus upaya mereka dalam pencegahan penyebaran virus corona selama kompetisi berjalan.
Baca juga: 76ers dan Pelicans Menang tandang, Pacers Berjaya di Kandang
NBA sebelumnya pernah menerapkan kewajiban serupa saat mereka mempertimbangkan untuk kembali melanjutkan liga musim 2019/20 yang telah terhenti sejak Maret 2019.
NBA mewajibkan penggunaan Oura smart ring, sebuah cincin yang mampu mendeteksi gejala-gejala awal akibat COVID-19.
Oura diklaim mampu memonitor perubahan suhu tubuh, detak jantung, serta pergerakan dengan adanya tiga sensor serta disertai oleh akselerometer dan giroskop.
Amerika Serikat menjadi negara yang terpukul keras oleh pandemi, mencatat hampir 20 juta kasus positif COVID-19 dan 344 ribu kematian, demikian dilaporkan AFP.(OL-4)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved