Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FABIO Quartararo sepertinya mengubah pandangannya terkait tunggangannya musim ini yang menggunakan spesifikasi motor pabrikan Yamaha.
Meski tetap berusaha untuk diplomatik, baik Quartararo maupun Maverick Vinales mengindikasikan merupakan kesalahan memilih motor spesifikasi pabrikan 2020 untuk musim ini.
Keduanya merasa 2019 A-Spec yang digunakan Franco Morbidelli merupakan opsi yang lebih baik untuk satu musim penuh.
Baca juga: Selamat, Joan Mir Juara Dunia MotoGP
Hal itu menjadi sesuatu yang ironi bagi Quartararo yang berjuang mendapatkan upgrade mesin spesifikasi pabrik untuk musim terakhirnya di Petronas sebelum bergabung ke Yamaha Monster Energy, musim depan.
Dengan peluang meraih gelar juara yang sirna pada GP Valencia, kemarin, setelah motornya tidak mampu membuat kecepatan yang diinginkan. Pada saat yang sama, Morbidelli menyabet kemenangan ketiga pada tahun ini dan naik ke peringkat dua klasemen setelah juara dunia Joan Mir. Hal itu yang membuatnya sampai pada kesimpulan bahwa pilihannya tidak tepat untuk musim ini.
"Aku tidak begitu senang tetapi motor spesifikasi pabrikan merupakan yang kami inginkan di awal musim dan kami mendorong untuk itu," ungkap Quartararo sebagaimana dilansir Crash, Senin (16/11).
"Hal itu yang meyakinkan saya untuk meneken kontrak dengan tim pabrikan karena kami ingin motor pabrikan. Namun, sayangnya untuk tahun ini hal itu bukan pilihan yang tepat," tutur Quartararo.
Ia seolah setuju dengan penilaian dari Vinales akan motor tahun ini, namun berbeda dengan pandangan Valentino Rossi. Ia menyebut perbedaan antara motor 2019 dengan 2020 sangat besar.
Ia menyadari Morbidelli, musim lalu, tidak menaiki podium dan tahun ini ia mampu melaju dengan sangat cepat. Hal itu, menurut Quartararo, karena kerja keras dan itu layak diperolehnya.
"Meski pun saya memenangkan tiga balapan, saya tidak senang karena saya merasa dengan motor yang lebih konsisten, kami dapat lebih bersaing lagi dan akan lebih banyak kemenangan," tutur Quartararo.
"Aku merasa ini tentu lebih frusstasi bagi, aku tidak katakan Yamaha, tetapi ketika Anda bekerja begitu keras, normalnya motor pabrikan 2020 setidaknya seharusnya sama dengan motor tahun lalu atau mungkin lebih baik," imbuh Quartararo.
Satu hal yang mengukuhkan pandangan kedua pembalap adalah mereka telah mencoba ban revisi 2020 Michelin dengan motor 2019 (A-Spec) Yamaha di Valencia, November tahun lalu.
"Saya penasaran ingin tahu, sayangnya saya tidak bisa, potensi yang akan kami miliki dengan ban baru dan motor lama. Dalam pengujian (November lalu), kecepatan kami sangat cepat di sini, dengan ban yang sama persis dengan saat kami balapan dan motor tahun lalu. Dan tahun ini kami bahkan tidak bisa mendapatkan satu detik pun dari kecepatan tersebut."
Karena itulah, kedua pembalap berharap Yamaha dapat serius melihat paket 2019 sebagai basic dari motor pabrikan 2021 nantinya.
"Saya pikir kami harus cukup pintar untuk melihat paket mana yang akan kami gunakan tahun depan. Saya harap Yamaha bisa memahami kami. Kami akan ada pertemuan dari Portimao," tutur Quartararo.
Hilangnya kepercayaan pada spesifikasi pabrik 2020 begitu besar sehingga Quartararo dan Vinales tidak ragu memanfaatkan kesempatan mencoba motor 2019 di balapan final di Portimao.
Tetapi, karena pengendara tidak dapat mengubah spesifikasi mesin dalam satu musim, hal terdekat yang bisa mereka dapatkan secara teori adalah menggabungkan sasis A-Spec dengan mesin Factory-Spec, tetapi tidak berpikir mesin 2020 akan cocok.
"Saya akan senang melakukannya! Tapi saya pikir itu tidak mungkin," kata Quartararo. (Crash/OL-1)
Fabio Quartararo meraih posisi pole untuk GP Spanyol.
Pembalap berusia 20 tahun dari tim Petronas Yamaha SRT mungkin saja bisa mengunci kemenangan perdana sebagai pembalap Satelit Yamaha di ajang balapan MotoGP Thailand, Minggu (6/10).
Nama Quartararo memang santer dikabarkan akan menjadi duet Maverick Vinales.
Rossi mengaku tidak mau gegabah apakah akan keluar dari tim yang dibelanya selama 14 tahun atau memutuskan pensiun.
Vinales lebih cepat 0,118 detik di depan pembalap Prancis Fabio Quartararo dan 0,148 detik di depan juara dunnia MotoGP Marc Marquez.
Dari hasil kualifikasi, Quartararo mencetak waktu 1 menit 37,007 detik. Pencapaiannya itu lebih baik daripada pembalap Monster Energy Yamaha Maverick Vinales
Dengan adanya kegiatan Safety Riding Science for Kids diharapkan anak-anak bisa memahami dan mengerti rambu-rambu lalu lintas serta berkendara dengan baik.
Torakusu Yamaha awalnya mendirikan perusahaan pada tahun 1887 untuk memproduksi instrumen organ. Ia juga dikenal sebagai orang yang sangat menyukai teknologi dan sains Barat.
PERFORMA apik Andrea Dovizioso pada musim 2017 ternyata memunculkan rumor soal masa depannya.
HAFIZH Syahrin tampaknya akan segera melakukan konfirmasi sebagai pengganti Jonas Folger di Monster Yamaha Tech3.
PEMBALAP Malaysia Hafizh Syahrin akan membela tim Yamaha Tech3 di ajang Moto-GP musim ini sebagai pengganti pembalap Jerman, Jonas Folger, yang kurang bugar.
LEGENDA MotoGP Italia Valentino Rossi telah menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun yang akan membuatnya tetap di tim pabrikan Yamaha hingga usianya mencapai 40-an tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved