Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
SUKSES merebut gelar Grand Slam Prancis Terbuka pertamanya, Oktober lalu, bintang tenis muda asal Polandia Iga Swiatek mengungkapkan dirinya kini berambisi merebut tiga trofi Grand Slam lainnya dan medali emas Olimpiade.
Memahami ambisinya tersebut terdengar tidak terlalu realistis, Swiatek menilai itu adalah target dalam kariernya yang harus terwujud di masa depan.
"Saya selalu ingin memenangkan keempat turnamen Grand Slam dan mendapatkan medali Olimpiade. Sekarang, saya telah memenangkan Roland Garros. Memang itu terdengar tidak terlalu realistis," ucap Swiatek kepada media Polandia seperti dikutip Tennishead.
Baca juga: Auger-Aliassime Bidik Gelar Pertamanya di Sofia Terbuka
Di usianya yang baru menginjak 19 tahun, Swiatek adalah satu-satunya petenis Polandia yang pernah memenangkan gelar Grand Slam. Kini, dia menatap kesuksesan yang lebih besar di masa depan.
Setelah memenangkan Prancis terbuka dan meraih medali emas Olimpiade di Olimpiade Remaja di nomor ganda, setidaknya masih ada tiga turnamen yang harus ia taklukkan untuk mewujudkan mimpinya tersebut.
Meskipun Swiatek terdengar terlalu berambisi dengan mimpi besarnya tersebut, sejatinya ia memiliki peluang untuk mencapai mimpinya tersebut. Ia bahkan telah mencatatkan beberapa pertandingan yang cukup mengesankan sepanjang kariernya.
Selain kesuksesannya di Roland Garros, petenis Polandia itu juga telah mencapai babak keempat di Australia Terbuka tahun ini dan perlu diingat bahwa ia juga pernah memenangkan gelar Wimbledon Junior.
"Sekarang saya harus bekerja untuk mencapai hasil yang baik secara konsisten. Saya tahu kedengarannya aneh bahwa seseorang memenangi Grand Slam namun dia kalah di babak pertama Roma. Di suatu tempat dalam diri saya, saya percaya saya bisa melakukan hal-hal besar," sebutnya.
Kemenangan Swiatek di Prancis Terbuka, beberapa waktu lalu, cukup mengejutkan penggemar tenis. Pasalnya, tidak ada yang memprediksi kemenangannya saat itu.
Swiatek memenangi gelar itu bahkan dengan hanya kehilangan 28 gim. Ini menempatkannya di depan rekor Serena Williams yang kehilangan 29 gim pada Prancis Terbuka 2013. (Tennishead/OL-1)
Coco Gauff jelas menyadari peluangnya terbatas selama ia tidak bisa konsisten melakukan servis pertama atau kedua yang bagus.
Casper Ruud dan Iga Swiatek menyingkirkan unggulan tuan rumah Madison Keys dan Frances Tiafoe 4-1 dan 4-2 dan mengalahkan Caty McNally dan Lorenzo Musetti.
Emma Raducanu dan Carlos Alcaraz harus mengakui keunggulan pasangan Jack Draper dan Jessica Pegula, yang telah mencapai semifinal AS Terbuka pada Rabu (20/8).
Jannik Sinner tampak sedih saat meminta maaf kepada penggemar di Cincinnati Terbuka setelah hanya mampu melewati lima gim di final Cincinnati Terbuka melawan Carlos Alcaraz.
Iga Swiatek meraih trofi perdana di Cincinnati Terbuka setelah menaklukkan Jasmine Paolini 7-5 dan 6-4 di laga final, Senin (18/8) waktu setempat.
Terlihat kurang prima, juara bertahan Jannik Sinner meminta jeda medis setelah kehilangan keunggulan 0-5 di set pembuka, tetapi ia tidak mampu melanjutkan pertandingan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved