Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Agung Firman Punya Target Kawinkan Thomas & Uber

Dero Iqbal Mahendra
06/11/2020 16:58
Agung Firman Punya Target Kawinkan Thomas & Uber
Ketua BPK Agung Firman Sampurna(MI/R.Muhammad Zen)

KETUA BPK Agung Firman Sampurna, akhirnya resmi diputuskan menjadi Ketua Umum PBSI masa bakti 2020-2024 secara aklamasi setelah Ari Wibowo gugur dalam memenuhi persyaratan untuk menjadi calon ketua umum.

Berdasarkan hasil verifikasi tim Penjaringan dan Penyaringan Munas PBSI 2020, Agung Firman didukung oleh 29 pengprov, sementara suara lima Pengprov dianggap gugur lantaran adanya dukungan ganda.

"Saya akan sampaikan beberapa gagasan yang saya miliki, sebelumnya, terima kasih kepada seluruh Pengprov karena saya telah diberikan kepercayaan jadi Ketua Umum PBSI," ujar Agung Firman dalam munas PBSI 2020, di Hotel JHL, Serpong, Tangerang, Jumat (6/11).

Baca juga:

Agung menjelaskan bahwa sejak lama bulu tangkis telah menjadi alat kebangsaan untuk mengaktualisasi identitas bangsa.

"Pembangunan bangsa itu sejak tahun 1948, 3 tahun kemudian, PBSI terbentuk, dan kemudian, dari tahun 1951, Soekarno mengambil keputusan khusus bulu tangkis, di mana Presiden Soekarno ingin Indonesia masuk 10 besar dunia," terangnya.

Agung juga menyoroti Indonesia yang berhasil menyatukan Piala Thomas dan Uber dengan juara tim putra dan putri pada 1984 dan 1994.

"Sekarang sudah 26 tahun, kini ada di tangan kita sendiri agar Thomas dan Uber akan kembali kita rebut," ucap Agung.

Agung juga menegaskan bahwa olahraga tepok bulu selalu berhasil membawa kehebatan Indonesia sebagai bangsa.

"Oleh karena itu, bulu tangkis bukan hanya olahraga tapi alat persatuan nasional," ungkapnya.

Sebelumnya Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Akmali mengingatkan kepada para anggota organisasi untuk tetap solid apapun hasil keputusan munas. Siapapun yang nantinya terpilih dan menjadi pengurus diharapkan didukung penuh guna meningkatkan prestasi bulutangkis nasional.

"Tidak ada alasan untuk berkonflik maupun terpecah. Karena itu akan terbawa ke pembinaan atlet selanjutnya. Sekali ada perkubuan maupun perpecahan itu akan menghabiskan energi dalam mengurus konflik organisasi olahraga," terang Zainudin.

"Hal terpenting adalah bagaimana membangun prestasi bulutangkis lebih baik kedepannya. Akan lebih baik sumber daya dan energi ditungakan ke membangun prestasi dan bukan ke konflik internal," imbuh Zainudin. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya