Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Diprediksi, Caketum PBSI Ditentukan Secara Aklamasi

Dero Iqbal Mahendra
04/11/2020 15:10
Diprediksi, Caketum PBSI Ditentukan Secara Aklamasi
Jelasng Munas PBSI(Antara)

JELANG dilaksanakannya Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) pada 5-6 November nanti, pemilihan ketua PBSI nantinya diprediksi kuat akan dilakukan secara aklamasi.

Pemilihan secara aklamasi memang besar terjadi meski saat ini ada dua calon yang sudah menyerahkan dokumen pendaftaran. Namun bila melihat peta dukungan kepada masing masing calon, probabilitas mekanisme aklamasi sangat besar terjadi.

Pengamat Bulu tangkis Indonesia, Broto Happy Wondomisnowo membenarkan besarnya kemungkinan tersebut. Ia pun tidak menampik bila melihat peta dukungan kepada masing masing calon.

Menurutnya dari dua calon yang ada, Agung Firman Sampurna yang merupakan ketua BPK saat ini memiliki 29 dukungan provinsi. Sedangkan Ketua PBSI Banten Ari Wibowo mengaku memiliki 11 dukungan suara.

Broto pun menilik adanya doble dukungan dari total suara yang ada, sebab saat ini total suara yang diperebutkan hanya berjumlah 32 provinsi dari 34 provinsi karena dua daerahbelum dilantik kepengurusan. Menurut Broto nantinya bila sesuai mekanisme akan ada eliminasi suara yang double sebanyak 6 suara.

"Setelah dibuang pun suara pak Agung Firman tinggal 23 suara, sedangkan pak ari Wibowo tinggal 5 suara, artinya ini tidak memenuhi persyaratan yang minimal 10 suara dukungan. Artinya kemungkinan akan aklamasi sangat besar, bila melihat peta sebaran dukungan tersebut kemungkinan memang akan aklamasi nantinya," terang Broto kepada mediaindonesia.com, Rabu (4/11).

Normalnya bila mengikuti ketentuan yang ada, kursi nahkoda PBSI nantinya akan diduduki Agung Firman Saputra menggantikan Wiranto. Kondisi berbeda bila memang ada dua calon dengan dukungan yang hampir seimbang baru diputuskan melalui voting.

Ia pun menilai kemungkinan akan switching pun sudah tidak mungkin dilakukan sebab surat dukungannya sudah dimasukkan dengan dibubuhi materai.

Baca juga : Menpora akan Bentuk Komite Khusus Tuan Rumah Olimpiade 2032

Bila memang nantinya Agung Firman benar disahkan sebagai ketua, Broto mengingatkan tugas berat sudah menanti sang ketua PBSI di 2021. Sebab tahun tersebut akan sangat padat agenda sejak Januari mengingat banyak kejuaraan penting itu tertunda pelaksanaannya ke tahun 2021.

"Sehingga siapapun yang terpilih harus siap bekerja keras, begitu masuk Januari akan langsung banyak event. Baik itu sebagai kualifikasi olimpiade dan lainnya," terang Broto.

Ia pun menyampaikan agenda besar yang ada di 2021 itu seperti Olimpiade Tokyo, maupun Piala Thomas dan Uber, yang bagi indonesia ini sangat penting, mengingat Piala Thomas terakhir direbut di guangzhou pada 2002 atau 18 tahun belum pernah direbut.

Agenda lainnya seperti gelaran piala sudirman yang selalu diadakan di tahun ganjil. Event ini pun terakhir kali dijuarai pada 1989 saat pertama kali digelar di Jakarta. Belum lagi termasuk berbagai turnamen utama seperti all england serta kejuaran dunia.

"Sehingga dapat disimpulkan tahun depan akan sangat sibuk dan tantangannya sangat berat. Oleh sebab itu formasi organisasinya harus cepat di bentuk, diharapkan sebelum Desember. Mengingat Januari sudah harus tancap gas," pungkas Broto. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya