Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
IGA Swiatek menyebut keberhasilannya menjadi juara di Prancis Terbuka sebagai pengalaman yang mengubah hidupnya dan mengatakan tantangan terbesarnya kini adalah menyamai konsistensi pemain idolanya, Rafael Nadal, yang sukses 12 kali menjuarai Roland Garros.
Petenis berusia 19 tahun itu menjadi petenis Polandia pertama yang meraih gelar Grand Slam saat dia menang 6-4 dan 6-1 atas jawara Australia Terbuka Sofia Kenin, Sabtu (10/10).
Dia mengalahkan prestasi Jadwiga Jedrzejowska, petenis Polandia tersukses, yang menjadi runner-up Prancis Terbuka pada 1939.
Baca juga: Kenin Sebut Cedera Sebabkan Dirinya Gagal Juara Prancis Terbuka
"Ini gila karena saya menonton Rafael Nadal mengangkat trofi setiap tahun dan kini saya berada di tempat yang sama," ujar Swiatek.
"Saya tidak menyangka bisa menjadi juara. Ini sangat luar biasa bagi saya. Ini adalah pengalaman yang mengubah hidup," lanjutnya.
Petenis berperingkat 54 dunia itu merupakan petenis berperingkat terendah sepanjang sejarah yang berhasil memenangkan Coupe Suzanne Lenglen.
Peringkat Swiatek akan naik menjadi 17 pada Senin (12/10) setelah menjadi juara Prancis Terbuka termuda setelah Monica Seles yang berusia 18 tahun pada 1992.
"Saya merasa masih bisa terus berkembang karena saya baru berusia 19 tahun. Saya sadar permainan saya masih belum sempurna," ujar Swiatek.
"Saya juga merasa tantangan terbesar saya adalah terus konsisten. Itu merupakan hal yang dihadapi tenis putri. Itulah mengapa kita selalu memiliki juara Grand Slam baru. Kita tidak memiliki petenis yang konsisten seperti Rafa, Roger, dan Novak. Karenanya, target saya adalah tampil konsisten seperti mereka," pungkasnya. (AFP/OL-1)
Coco Gauff jelas menyadari peluangnya terbatas selama ia tidak bisa konsisten melakukan servis pertama atau kedua yang bagus.
Casper Ruud dan Iga Swiatek menyingkirkan unggulan tuan rumah Madison Keys dan Frances Tiafoe 4-1 dan 4-2 dan mengalahkan Caty McNally dan Lorenzo Musetti.
Emma Raducanu dan Carlos Alcaraz harus mengakui keunggulan pasangan Jack Draper dan Jessica Pegula, yang telah mencapai semifinal AS Terbuka pada Rabu (20/8).
Jannik Sinner tampak sedih saat meminta maaf kepada penggemar di Cincinnati Terbuka setelah hanya mampu melewati lima gim di final Cincinnati Terbuka melawan Carlos Alcaraz.
Iga Swiatek meraih trofi perdana di Cincinnati Terbuka setelah menaklukkan Jasmine Paolini 7-5 dan 6-4 di laga final, Senin (18/8) waktu setempat.
Terlihat kurang prima, juara bertahan Jannik Sinner meminta jeda medis setelah kehilangan keunggulan 0-5 di set pembuka, tetapi ia tidak mampu melanjutkan pertandingan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved