Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MUSIM kompetisi tenis dunia tengah membeku sejak Maret akibat pandemi covid-19. Sejumlah agenda turnamen pun tidak bisa digelar sampai Agustus.
Ada beberapa poin yang menjadi pembicaraan dalam kejuaraan tenis hingga Juni mendatang. Seperti, penyelenggara membahas kemungkinan penonton untuk menyaksikan pertandingan tenis di kejuaraan Amerika Serikat (AS) Terbuka dan Prancis Terbuka.
Baca juga: Dunia Tenis Lockdown, Nadal Frustasi namun Federer Senang Hati
Pada 2019, AS Terbuka menarik hampir 740.000 penonton ke Pusat Tenis Billie Jean King di New York. Sementara itu, Prancis Terbuka pada tahun lalu di Roland Garros menghadirkan 520.000 penonton.
Namun, pada 2020 dari dua pertandingan Grand Slam yang tersisa di kalender, akan terlihat sangat berbeda dengan potensi digelar tanpa penonton untuk menghindari penyebaran covid-19.
Roger Federer, peraih 20 gelar Grand Slam termasuk lima gelar di AS Terbuka dan Prancis Terbuka, tidak tertarik melihat deretan kursi kosong. "Saya tidak tahan melihat stadion kosong. Saya harap itu tidak akan terjadi," kata bintang asal Swiss.
Baca juga: Jelang New Normal, IBL Susun Protokol Latihan
Pemenang dua kali Wimbledon, Petra Kvitova, menyebut dirinya juga tidak ingin bermain tanpa disaksikan penonton. "Saya ingin memainkan Grand Slam, tetapi jika seperti ini, saya lebih suka membatalkannya," pungkas Kvitova.
Terkait penjadwalan ulang Prancis Terbuka pada September dan Oktober, Direktur Jenderal Federasi Tenis Prancis, Jean-Francois Vilotte, mengatakan kebijakan itu bertujuan untuk menghadirkan penonton.
"Tapi, kita akan memiliki kapasitas untuk mengatur Roland Garros. Apapun opsi yang diputuskan, termasuk di balik pintu tertutup,” tuturnya.
Baca juga: Dana Bantuan untuk Petenis Capai US$6 Juta
Selain pembahasan soal penonton, dua pertandingan Grand Slam juga sedang berhadapan dengan masalah sumber pendanaan. Tur ATP dan WTA, Federasi Tenis Internasional dan empat turnamen Grand Slam, telah menggelontorkan dana lebih dari US$ 6 juta untuk mendukung pemain berperingkat rendah, yang terdampak pandemi.
Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, mengatakan dirinya beserta Roger Federer dan Rafael Nadal, juga bersedia memberikan bantuan. Namun tidak demikian dengan Dominic Thiem, petenis nomor tiga dunia, yang enggan memberikan uang kepada pemain berperingkat rendah.
"Sejujurnya saya harus mengatakan tidak ada petenis yang akan berjuang untuk bertahan hidup. Bahkan, mereka yang berperingkat jauh lebih rendah," cetus Thiem.(AFP/OL-11)
Kompetisi berlangsung pada 5–6 Juli 2025 ditutup dengan pengumuman pemenang pada 7 Juli 2025 di Kampus Terpadu Fakultas Hukum UII Yogyakarta.
Kompetisi ini menjadi platform strategis untuk menemukan dan membina chef muda potensial.
IRONWOOD Steak & Grill, steakhouse premium dengan filosofi “Steakhouse with Vibrant Soul of Asian Cuisine" menghadirkan sebuah perhelatan kuliner inovatif bertajuk Steak Wars.
DFINITY Foundation dan ICP HUBS Network akan menggelar World Computer Hacker League 2025 (WCHL25). Acara itu berlangsung selama empat bulan dari Juli hinggga Oktober 2025.
Kampanye ini bertujuan membangun kebanggaan atas profesi sebagai mitra pengemudi dan jadi wadah membantu mewujudkan mimpi mereka melalui program kompetisi video.
Para pemenang memperoleh beasiswa program sarjana reguler di PPM School of Management senilai total Rp460 juta.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved