Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Kesedihan diungkapkan para petenis dunia atas pembatalan turnamen Grand Slam Wimbledon akibat pandemi virus covid-19. Untuk pertama kali sejak Perang Dunia II, turnamen tenis Grand Slam Wimbledon tidak digelar.
Petenis asal Skotlandia, Andy Murray dan petenis Swiss Roger Fededer bertekad untuk kembali ke Wimbledon tahun depan.
Murray yang pernah menjuarai Wimbledon tahun 2013 dan 2016 mengaku sedih ketika mengetahui kabar penundaan Wimbledon 2020. Namun, dia mendukung keputusan tersebut sebagai langkah preventif.
“Saya sangat sedih karena Wimbledon tahun ini telah dibatalkan. Namun, dengan keadaan seperti sekarang, kesehatan semua orang menjadi hal yang paling penting,” kata Murray.
Atlet 32 tahun ini berambisi meraih gelar ketiganya di ajang Wimbledon, setelah absen sejak November 2019. Namun, keinginan tersebut tak bisa terwujud tahun ini karena turnamen ditangguhkan.
“Saya berharap bisa kembali ke lapangan rumput (Wimbledon) tahun depan. Semoga semuanya selamat dan sehat,” ujarnya.
Sementara itu, peraih delapan kali juara Wimbledon, Roger Federer, hanya menuliskan satu kata di akun Twitter-nya: 'Hancur'.
Baca juga: Akhirnya Turnamen Grand Slam Wimbledon Dibatalkan
Peringkat keempat dunia ini sangat menantikan datangnya Wimbledon tahun ini. Setelah tersingkir pada semifinal Australia Terbuka, Federer absen dari kompetisi sebab harus menjalani operasi lutut.
"Saya tidak sabar untuk kembali tahun depan," ujarnya.
Para petinggi Wimbledon memutuskan membatalkan turnamen Grand Slam tertua di dunia itu pada Rabu (1/4) sebagai respons atas pandemi covid-19.
Wimbledon rencananya digelar selama dua pekan mulai 29 Juni mendatang dengan Novak Djokovic dan Simona Halep akan mempertahankan gelar mereka.
Namun, All England Club tidak memiliki pilihan kecuali membatalkan turnamen yang pertama kali digelar pada 1877 karena pandemi covid-19. (Mirror/OL-14)
Swiatek mengalahkan Guo Hanyu, petenis dari babak kualifikasi, dengan skor meyakinkan 6-3, 6-1.
Sinner memilih untuk fokus ke pemulihan cedera yang didapatnya di Wimbledon 2025.
Juara Wimbledon 2025 Jannik Sinner memberikan hadiah berupa bola tenis bertanda tangan kepada Pangeran George dan Putri Charlotte.
Carlos Alcaraz mengaku kekalahannya atas Jannik Sinner di Wimbledon memotivasinya untuk terus berkembang.
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Penelitian terbaru mengungkap infeksi flu biasa atau rhinovirus mampu memberi perlindungan jangka pendek terhadap covid-19.
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved