Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Menpora Ingatkan Penggunaan Anggaran Pelatnas dan Olimpiade

Akmal Fauzi
10/3/2020 19:58
Menpora Ingatkan Penggunaan Anggaran Pelatnas dan Olimpiade
Pelari gawang putri Emilia Nova (kanan) berlatih di Stadion Madya Jakarta, jelang pelaksanaan Olimpiade 2020 Tokyo.(Antara/Aditya Pradana Putra)

KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga kembali melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan sejumlah cabang olahraga, terkait pencairan anggaran Pelatnas dan Olimpiade 2020.

MoU dilakukan dengan dua cabang olahraga, yakni Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dan Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI), serta National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.

FPTI mendapat alokasi anggaran Pelatnas dan Olimpiade 2020 sebesar Rp 6,95 miliar, dari proposal yang diajukan sebesar Rp 27,5 miliar.

Baca juga: Jepang Respon Dukungan Indonesia soal Pelaksanaan Olimpiade

Sementara itu, PSOI memperoleh kucuran dana sebesar Rp 6,1 miliar dari usulan anggaran sebesar Rp 9,3 miliar, yang diproyeksikan untuk kebutuhan sembilan atlet.

NPC Indonesia diketahui mendapat pencairan dana pelatnas ASEAN Para Games 2020 sebesar Rp 45 miliar dari usulan anggaran Rp 141 miliar. Berikut, kucuran dana untuk Paralimpiade 2020 sebesar Rp 30,3 miliar.

"Saya kembali katakan, karena ini menyangkut uang negara, harus hati-hati betul dalam penyalurannya," tegas Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, di Gedung Kemenpora, Selasa (10/3).

Baca juga: Kans Tim Panjat Tebing Indonesia di Olimpiade Masih Terbuka

Zainudin menekankan penggunaan dana harus sesuai dengan rincian proposal yang diajukan. Berkaca dari tahun lalu, beberapa cabang olahraga membuat laporan pertanggungjawaban yang tidak sesuai dengan ketentuan awal.

"Kami meminta NPC Indonesia dan sejumlah cabang olahraga soal penandatanganan ini, anggarannya harus dilakukan sesuai MoU. Kalau ada temuan dari BPK, itu jadi kerugian bagi Kemenpora. Karena, akan ada hal lain yang tersandera, jika belum diselesaikan," ucap Zainudin.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya