Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERSATUAN Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) hanya menargetkan satu gelar juara dari All England 2020 yang akan mulai digelar pekan depan.
"Target kami tetap satu gelar, mempertahankan raihan tahun lalu. Sektor mana yang ditargetkan, saya enggan menyebutkan. Dikhawatirkan jadi beban si atlet tesebut," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti di Jakarta, kemarin.
Pada 2019, timnas Indonesia tidak pulang dengan tangan kosong karena ada medali emas yang disumbangkan pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Tahun ini, Indonesia di turnamen bulu tangkis tertua tersebut akan diperkuat 25 atlet. Empat wakil di ganda putra terdiri atas Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Ahsan/Hendra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Ade Yusuf/Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira.
Dari tunggal putra, ada Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, dan Tommy Sugiarto. Dari tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung berjuang sendiri kali ini. Dia diharapkan bisa lebih baik daripada tahun lalu. Kala itu, Gregoria langsung terhenti di babak pertama.
Di ganda putri, pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu masih jadi kekuatan utama bagi Indonesia untuk meraih gelar. Mereka ditemani Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.
Peluang gelar juga diharapkan muncul dari sektor ganda campuran melalui Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan Adnan Maulana/Mychelle Chrystine Bandaso.
Susy menilai siapa yang paling berpeluang dapat gelar ialah mereka yang turun di nomor ganda putra. Namun, kata dia, tunggal putra, ganda putri, dan ganda campuran tetap punya peluang yang sama. "Untuk tunggal putri, bukannya pesimistis, kami lebih realistis melihat persaingan di lapangannya," ujarnya.
Pada saat yang sama, Hendra mengaku tidak memusingkan soal target di Inggris nanti. "Kami mau step by step dulu saja, tidak memikirkan target tertentu. Semuanya saat ini berpeluang, persaingan juga cukup merata di ganda putra. Tidak ada lawan yang mudah, semuanya perlu diwaspadai," kata Hendra.
Poin Olimpiade
Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto mengatakan Indonesia akan memaksimalkan All England tahun ini untuk memantapkan poin menuju Olimpiade 2020 yang akan digelar Juli-Agustus di Jepang.
"Kami harap ini adalah kesempatan baik untuk tim Indonesia. Semakin memantapkan diri. Bagi yang belum, ini adalah kesempatan untuk memfiksasikan masuk ke perhitungan Olimpiade," kata Achmad yang juga menjadi ketua kontingen tim Indonesia di Inggris.
Di sisi lain, PBSI juga terus mewaspadai wabah virus korona yang belakangan mengganggu jadwal pelaksanaan ajang olahraga hampir di seluruh dunia. Susy mengatakan, meski dibayangi isu penyebaran korona, berbagai persiapan nonteknis untuk melindungi atlet selama pertandingan di Inggris nanti sudah diberikan. (R-3)
Meski sempat kalah pada gim pertama dan berulang kali tertinggal dari pasangan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae, ganda putra peringkat satu dunia itu akhirnya menang lewat pertarungan tiga gim.
Di babak perempat final turnamen BWF Super 1000 itu, Gregoria akan menghadapi lawan berat, pebulu tangkis Tiongkok Chen Yu Fei.
PELATIH bulu tangkis ganda putra Indonesia, Aryono menilai pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin masih kurang konsisten.
Dalam tiga edisi terakhir, Indonesia selalu membawa pulang minimal satu gelar dari ajang All England.
Minarti mengatakan Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani telah siap dengan maksimal untuk mengikuti turnamen-turnamen di Eropa yaitu Spanyol Masters 2019 bagi Fitriani, serta Jerman Terbuka dan All England 2019 bagi Gregoria dan Fitriani.
Pasangan Ronald/Annisa mengaku akan terus berupaya untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya selama kejuaraan bulutangkis BWF World Tour Super 1000 itu berlangsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved