Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PELATIH ganda campuran Indonesia Richard Mainaky menyebut pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mempunyai peluang besar merebut gelar juara All England 2020 yang akan berlangsung di Birmingham, Inggris, 11-15 Maret.
"Saya bilang cukup bagus. Saling mendukung, komunikasi jalan. Mereka sudah mulai banyak perubahan," kata Richard di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (3/3).
"Jadi yang berpeluang (juara) mereka. Kalau Hafiz/Gloria masih mencari, menuju ke sana," imbuhnya.
Pada sektor ganda campuran, Indonesia akan mengirimkan dua wakil yaitu Praveen/Melati dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Baca juga: Mundurnya Olimpiade akan Berpengaruh pada Dana Pelatnas
Praveen/Melati menjadi pasangan yang lebih diunggulkan sebab mereka menduduki peringkat kelima dunia BWF.
Selain itu, catatan mereka juga menunjukkan hasil positif pada penyelenggaraan All England 2019.
Praveen/Melati sukses melaju ke babak semifinal sebelum dihentikan pasangan nomor satu asal Tiongkok Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Tidak hanya itu, mereka juga pernah meraih gelar juara beruntun di Denmark Terbuka 2019, Prancis Terbuka 2019, dan SEA Games 2019.
Faktor lain yang disoroti Richard adalah penampilan Praveen/Melati kini sudah mulai membaik dan tidak lagi banyak dipengaruhi oleh suasana hati atau mood yang sempat menjadi masalah utama mereka saat bermain.
"Saya sudah lihat sudah ada progres. Mudah-mudahan dari pertandingan ini menunjukkan grafik yang naik karena mereka sudah mulai konsisten dan komunikasinya juga baik," ujar dia.
Jalan Praveen/Melati bisa dibilang mulus di putaran pertama All England 2020 karena ditantang pasangan nonunggulan asal Taiwan Wang Chi-Lin/Cheng Chi Ya. (OL-1)
Meski sempat kalah pada gim pertama dan berulang kali tertinggal dari pasangan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae, ganda putra peringkat satu dunia itu akhirnya menang lewat pertarungan tiga gim.
Di babak perempat final turnamen BWF Super 1000 itu, Gregoria akan menghadapi lawan berat, pebulu tangkis Tiongkok Chen Yu Fei.
PELATIH bulu tangkis ganda putra Indonesia, Aryono menilai pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin masih kurang konsisten.
Dalam tiga edisi terakhir, Indonesia selalu membawa pulang minimal satu gelar dari ajang All England.
Minarti mengatakan Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani telah siap dengan maksimal untuk mengikuti turnamen-turnamen di Eropa yaitu Spanyol Masters 2019 bagi Fitriani, serta Jerman Terbuka dan All England 2019 bagi Gregoria dan Fitriani.
Pasangan Ronald/Annisa mengaku akan terus berupaya untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya selama kejuaraan bulutangkis BWF World Tour Super 1000 itu berlangsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved