Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Virus Korona tak Redupkan Geliat Olimpiade Tokyo

Akmal Fauzi
13/2/2020 15:41
Virus Korona tak Redupkan Geliat Olimpiade Tokyo
Cincin Olimpiade berdiri di perarian Taman Laut Odaiba, Tokyo Jepang, Pekan lalu. Virus Korona tak menyurutkan geliat olimpiade di Jepang.(MI/AKMAL FAUZI)

SEBUAH kapal tongkang bersandar di perairan Taman Laut Odaiba, Tokyo, Jepang. Di bagian atas, berdiri kokoh simbol Olimpiade berbentuk cincin yang berukuran 32.6 x 15 meter.

Saat malam hari, lima cincin itu menyala menambah eksotis kota Tokyo. Ditambah, kerlap-kerlip lampu Rainbow Bridge, jembatan sepanjang 798 meter yang menghubungkan pulau reklamasi Shibaura Pier dan Odaiba.

Baca juga: WNI Dari Wuhan akan Tinggalkan Natuna Lusa

Pemandangan itu pun dimanfaatkan pengunjung kafe yang berada di tepian perairan Odaiba untuk swafoto.

"Ini salah satu ikon olimpiade Tokyo. Dibangun pertengahan Januari lalu," kata salah satu warga Tokyo, Kaoru Kawanishi pekan lalu.

Sekitar lima bulan jelang pembukaan pesta olahraga dunia itu, geliat olimpiade di Tokyo semakin terlihat di berbagai sudut kota. Mulai pernak-pernik di beberapa hotel dan spanduk berisi pesan olimpiade yang berlangsung 24 Juli hingga 9 Agustus 2020 itu.

Namun, geliat olimpiade di Tokyo berbeda dengan Indonesia saat menyambut Asian Games 2018 lalu. Di Indonesia, beberapa bulan sebelum Asian Games berlangsung, pernak-pernik ramai di setiap sudut kota seperti mengecat jembatan, trotoar, hingga spanduk besar.

Sementara di Jepang, pernak-pernik olimpiade hanya terlihat ramai di pusat keramaian yang banyak dikunjungi turis salah satunya di Shibuya. Spanduk ukuran kecil dipasang di beberapa titik.

"Mungkin mereka saat ini fokus untuk urusan infrastruktur pendukung seperti transportasi, kesiapan mereka menghadapi bahaya serangan siber. Mereka sangat detil dalam menyiapkan sesuatu," kata Sekretaris I KBRI Tokyo, Moestika Panca Dewiani.

Selain soal pernak-pernik, kuliner halal pun menjadi perhatian Jepang. Setahun terkahir, restoran halal banyak berdiri di Tokyo. Restoran halal yang menjajakan makanan khas Jepang seperti mie Soba, Sushi dan Ramen siap melayani para kontingen muslim.

"Setelah Jepang resmi jadi tuan rumah olimpiade, banyak restoran halal yang dibangun di Tokyo khususnya. Hampir setahun terkahir ini para pengusaha kuliner membuat cabang baru dengan label halal," kata Haryati, 45, salah satu pekerja asal Indonesia di Honulu Ramen, restoran halal di kawasan Otsuka Jepang.

Pun demikian, persoalan wabah virus korona saat ini menjadi momok gelaran Olimpiade tahun ini. Dikutip AFP, Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan, sudah ada 218 orang yang terjangkit virus korona di kapal pesiar Diamond Princess di perairan Jepang.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo menekankan, mereka membantah adanya rumor mempertimbangkan untuk membatalkan olimpiade karena wabah virus korona.

Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori membantah kekhawatiran tersebut pada pertemuan dengan pejabat tinggi Komite Olimpiade Internasional.

Baca juga: Sektor Pariwisata Lesu, Pemerintah Gelontorkan Insentif

"Sehubungan dengan virus korona, ada banyak desas-desus yang tidak bertanggung jawab, tetapi saya ingin menjelaskan lagi bahwa kami tidak mempertimbangkan untuk menunda atau membatalkan Olimpiade," katanya, Kamis (13/2).

Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, telah berjanji untuk menerapkan langkah strategis untuk melindungi orang-orang dari virus korona menjelang Olimpiade. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik