Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Minions Pastikan Satu Gelar

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
19/1/2020 07:50
Minions Pastikan Satu Gelar
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo.(MI/RAMDANI)

TIM bulu tangkis Indonesia memastikan satu gelar di ganda putra pada ajang Indonesia Masters 2020 lewat pertarungan All Indonesian Final, hari ini. Indonesia juga menempatkan wakil di final nomor tunggal putra dan ganda putri, melalui Anthony Sinisuka Ginting dan pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Kepastian sesama ganda putra Indonesia bertemu di final, setelah Minions--julukan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo--mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) dua gim langsung 21-19, 21-19 pada laga semifinal di di Istora Senayan, Jakarta, kemarin.

Sebelumnya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan--pasangan yang dijuluki the Daddies--memenangi laga semifinal atas junior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan skor, 21-12, 18-21, 21-17.

“Hari ini kami lebih siap dari kemarin. Dari awal sudah tahu lawan. Dan kami tampil menekan dari awal,” ujar Marcus seusai mengalahkan Chia/Yik, ganda peringkat ke-8 dunia.

Mengenai laga final, Kevin juga mengaku tak ada persiapan khusus untuk menghadapi Ahsan/Hendra. Rekor pertemuan, Marcus/Kevin unggul 12-2 atas the Daddies. “Kami akan fokus dan persiapan yang terbaik saja,” ujar Kevin. 

Di tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting melenggang ke laga pemungkas setelah mengungguli­ lawan tangguh asal Denmark Viktor Axelsen, 22-20, 21-11. Ini membuka kans Ginting mengulang prestasi pada 2018 ketika menjuarai ajang yang sama. Lawan Ginting di final, yakni rekan senegara Axelsen, Anders Antonsen yang menang atas Lee Cheuk Yiu (Hong Kong) dengan 21-9, 21-14.

“Saya senang hari ini bukan cuma karena masuk final, tapi tadi mainnya bagus. Saya merasa puas sama performa hari ini, saya bisa mengatasi lawan dengan baik,” ujar Ginting yang mendapat julukan the Giant Killer alias pembunuh raksasa.

Julukan itu lantaran mampu menaklukkan pemain sekaliber Chen Long (Tiongkok), Axelsen, Kento Momota (Jepang), bahkan Lin Dan (Tiongkok).

Mengenai lawan di final, Ginting­ sudah mengenal Antonsen yang sudah dia kalahkan di dua pertemuan sebelumnya. Namun, saat ini Antonsen sedang on fire. “Nanti akan saya bicarakan dengan pelatih, secara garis besar sudah tahu permainan dia,” ungkap Ginting yang mengejar trofi juara pertama tahun ini setelah tahun lalu hanya enam kali menjadi runner-up.

Harapan menjadi juara juga dimiliki Greysia/Apriyani di ganda putri setelah di semifinal mengalahkan pasangan Korea Selatan, Kim So-yeong/Kong Hee-yong, dua gim langsung 21-19, 21-15. Lawan yang menanti, yakni Maiken Fruergaard/Sara Thygesen (Denmark) yang unggul atas ganda Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dengan 22-20, 22-20.

Ganda Indonesia memiliki catatan apik dengan selalu menang di lima kali bentrok melawan pasangan asal ‘Negeri Dongeng’ itu.

 

Tas wasit raib

Di sisi lain, menindaklanjuti insiden kehilangan yang dialami wasit Harriet Semugabi asal Uganda di ajang Indonesia ­Masters 2020, PP PBSI bersama BWF (Badminton World Federation) melakukan sejumlah ­tindakan preventif untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.

Semugabi kehilangan tas beserta isinya di area kursi tribun khusus wasit di Istora, Jumat (17/1). PP PBSI telah membuat laporan kehilangan ke pihak kepolisian dan surat laporan telah diterbitkan. Selain itu, Semugabi juga akan dibantu dalam proses pengurusan paspor agar dapat kembali ke negaranya. (badmintonindonesia.org/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik