Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KETUA Komite Paralimpik Nasional (NPC) Senny Marbun di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), kemarin, optimistis Indonesia bisa meraih gelar juara umum di ASEAN Para Games (APG) 2020 yang akan diselenggarakan di Filipina.
“Program pemusatan latihan nasional (pelatnas) APG sudah dilakukan sejak Mei lalu. Saya harap prestasi kita di Manila bisa sama seperti di APG dua tahun lalu di Malaysia,” ujar Senny.
Indonesia akan mengirimkan total 300 atlet untuk turun pada 16 cabang olahraga yang dipertandingkan. Adapun jumlah kontingen seluruhnya termasuk ofisial mencapai 550 orang.
Wakil Sekretaris NPC Rima Ferdianto mengatakan, dari 16 cabang olahraga yang diikuti setidaknya ada enam cabang utama yang diharapkan dapat meraup 70% dari target perolehan medali emas.
Indonesia menargetkan bisa mendapat 100 medali emas di Filipina. Jumlah itu sudah berdasarkan kalkulasi berapa yang didapat Thailand yang dianggap sebagai rival terberat di AGP kali ini. Rima menyebutkan mungkin jumlah medali emas yang bisa diraih kontingen ‘Negeri Gajah Putih’ ialah 89.
Pada saat yang sama, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Yuni Purwanti menegaskan pemerintah akan memberikan pelayanan optimal untuk kontingen ‘Merah Putih’ selama berlaga di Filipina.
Persiapan ke Olimpiade
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan pihaknya akan mengevaluasi cabang olahraga prioritas pasca-SEA Games 2019 sebagai persiapan menuju Olimpiade 2020. Evaluasi juga dilakukan mengingat ada beberapa cabang yang target medalinya meleset saat mengikuti ajang dua tahunan di Filipina itu. Salah satunya ialah akuatik, khususnya cabang renang.
Indonesia awalnya berharap bisa meraih empat medali emas. Namun, hanya I Gede Siman Sudartawa yang mampu membawa pulang medali emas dari nomor gaya punggung 50 m putra.
Sementara itu, cabang yang sudah langsung bersiap menatap Olimpiade yang akan digelar di Jepang ialah panahan. Sekretaris Jenderal Persatuan Panahan Indonesia Rizal Barnadi mengatakan persiapan menuju Olimpiade dimulai pada pertengahan Februari 2020 melalui latihan di Korea Selatan.
Ia pun telah mengirimkan proposal anggaran yang dibutuhkan untuk kebutuhan latihan ke pemerintah. Rizal menyebutkan anggaran yang dibutuhkan demi menyongsong hasil apik di Olimpiade mencapai Rp17,5 miliar.
“Indonesia berpeluang mendapatkan lebih dari dua slot di Jepang. Kami akan mengejar di nomor beregu putra dan putri saat mengikuti World Archery Estate 3 di Berlin, Jerman, pada Juni besok,” tutur Rizal.
Terpisah, Menpora Zainudin Amali berencana berangkat menuju Swiss untuk melobi Presiden International Olympic Committee (IOC) demi memuluskan rencana Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade. Zainudin berencana pergi ke Swiss pada 18 Desember mendatang. (R-3)
Selain mendorong kebugaran dan kebiasaan olahraga masyarakat, sektor ekonomi juga dipastikan bergerak.
Kehadiran Fornas menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendorong budaya berolahraga di tengah masyarakat.
Kemenpora mendorong semakin banyaknya gerakan literasi yang diprakarsai anak muda, terutama di daerah.
Pembangunan kepemudaan bukanlah isu sektoral yang dapat diselesaikan oleh satu institusi saja melainkan lintas sektoral.
Anggi Wahyuda ingin mewujudkan impian besarnya untuk mencapai Everest Base Camp.
Kemenpora akan menggelar seleksi nasional untuk menentukan atlet-atlet terbaik yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved