Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
MANTAN juara Prancis Terbuka Francesca Schiavone, Jumat (13/12), mengatakan dia telah sukses mengalahkan kanker.
Petenis berusia 39 tahun, yang menjadi petenis perempuan Italia pertama yang memenangkan gelar Grand Slam kala menjadi juara di Roland Garros pada 2010, mengungkapkan diagnosa dirinya dalam sebuah video pendek di Instagram.
"Halo semuanya, setelah tidak muncul di media sosial dan dunia selama 7-8 bulan, saya ingin berbagi mengenai pa yang terjadi pada saya," ujar Schiavone yang tampil dengan rambut dipotong pendek.
"Saya didiagnosa menderita kanker. Saya menjalani kemoterapi. Saya menjalani pertempuran yang berat dan kini masih bernafas. Saya telah memenangi perang itu dan kini saya telah kembali," imbuhnya.
Schiavone tidak menjelaskan jenis kanker yang dideritanya.
Baca juga: Jelang Australia Terbuka, Murray Cedera Paha
Schiavone pensiun dari tenis selepas Amerika Serikat (AS) Terbuka 2018 setelah memenangkan delapan gelar dan mengantarkan Italia tiga kali menjadi juara Piala Fed pada 2006, 2009, dan 2010.
Momen terbesar dalam karier Schiavone terjadi saat dia mengalahkan petenis Australia Samantha Stosur d final Roland Garros 2010.
Dia mencapai peringkat tertingginya, peringkat empat, pada Januari 2011.
Pada 2011, Schiavone nyaris sukses mempertahankan gelar Prancis Terbuka saat dia dikalahkan petenis Tiongkok Li Na di laga final.
"Ketika saya berusia 18 tahun, saya memiliki dua mimpi," ujar Schiavone kala mengumumkan keputusannya untuk pensiun di New York pada 2018.
"Yang pertama adalah menjadi juara di Roland Garros dan yang kedua masuk 10 besar dunia. Saya sukses mewujudkan kedua impian itu. Jadi, saya sangat bahagia dan beruntung," imbuhnya. (AFP/OL-2)
Berbicara mengenai kanker, dikutip dari laman Alodokter kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali di dalam tubuh.
BANYAK pasien kanker mengeluhkan rasa lelah luar biasa yang tak kunjung hilang, meski sudah cukup tidur dan beristirahat atau kelelahan akibat kanker
Berdasarkan data Indonesian Pediatric Cancer Registry, tercatat sebanyak 6.623 kasus kanker pada anak selama kurun waktu 2020 hingga 2024.
Perlunya kolaborasi menyeluruh dalam membangun ekosistem layanan kanker payudara yang lebih manusiawi, menyentuh aspek medis, dan psikososial.
Para ilmuwan mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang merevolusi imunoterapi kanker.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved